Posts made by Diva Emralda Chantika

Nama : Diva Emralda Chantika
NPM : 2216031125
Kelas : Reguler C
Prodi : Ilmu Komunikasi


Jurnal dengan judul “Semangat Bela Negara Di Tengah Pandemi Covid-19 ( The National Spirit Of Defense In The Middle Of The Covid-19 Pandemic)” mengemukakan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan bela negara bagi warga negara. Jurnal tersebut menekankan bahwa pendidikan kewarganegaraan dan bela negara mencerminkan kecintaan dan kesetiaan warga negara terhadap negaranya. Selain itu, jurnal ini juga menyoroti bahwa banyak masalah sosial yang berkaitan dengan bela negara yang seringkali kurang mendapatkan perhatian, padahal jika dibiarkan dapat berdampak buruk bagi masa depan suatu negara.

dalam jurnal ini dipertanyakan tentang tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal buruk tersebut dan juga mengenai aktualisasi bela negara. Sebagai contoh, dalam konteks pandemi COVID-19, tindakan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan, membatasi keluar rumah hanya untuk keperluan penting, dan tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Selain itu, solidaritas, gotong royong, dan kerjasama juga dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi.

Dalam konteks pandemi, pendidikan kewarganegaraan dan bela negara dapat diaktualisasikan dengan melakukan isolasi mandiri, menaati aturan pemerintah, menjaga lingkungan agar kondusif, membantu mereka yang membutuhkan, dan memberikan semangat kepada pahlawan garda terdepan serta mendoakan mereka yang terkena musibah. Selain itu, menjaga solidaritas dengan tidak melakukan diskriminasi terhadap orang yang terkena COVID-19 dan menjaga kebersihan juga dianggap sebagai wujud aktualisasi bela negara. Bela negara merupakan konsep yang melibatkan seluruh komponen suatu negara dalam pertahanan dan eksistensi negara tersebut. Kesadaran bela negara dianggap sebagai kesediaan untuk berbakti dan berkorban demi negara. Spektrum bela negara sangat luas, mulai dari hubungan baik antar warga negara hingga menangkal ancaman nyata dengan senjata. Sehingga diperlukan bela negara dalam situasi pandemi, karena pentingnya bela negara dijabarkan dengan menunjukkan semua warga negara memiliki kemampuan dan potensi untuk berperan dalam membantu negara. Contohnya, peran dokter yang membantu pasien COVID-19, influencer yang menggalang dana untuk tenaga medis, dan orang-orang yang membantu mereka yang kurang mampu.

Secara keseluruhan, jurnal tersebut menggarisbawahi pentingnya pendidikan kewarganegaraan dan bela negara dalam menumbuhkan kecintaan dan kesetiaan terhadap negara. Selain itu, jurnal tersebut juga menekankan bahwa aktualisasi bela negara dapat dilakukan melalui tindakan konkret dalam situasi yang sedang terjadi, seperti pandemi COVID-19.
Nama : Diva Emralda Chantika
NPM : 2216031125
Kelas : Reguler C
Prodi : Ilmu Komunikasi

Ketahanan nasional adalah kemampuan suatu negara untuk bertahan dan melindungi kepentingan nasionalnya dari ancaman internal dan eksternal. Ini melibatkan aspek keamanan, pertahanan, ekonomi, politik, sosial, dan budaya suatu negara. Video tersebut berisi informasi tentang bagaimana peran ketahanan nasional dapat mempengaruhi dari berbagai aspek yang ada. Adapun unsur ketahanan nasional dalam keberlangsungannya:
- integritas
- identitas
- kelangsungan hidup
- perjuangan mencapai tujuan nasional.

Tentunya dalam menerapkan ketahanan nasional kita perlu memiliki kekuatan akan ancaman ancaman yang ada seperti ancaman unsur Trigatra dan Pancagatra dan Trigatra mencakup pertahanan posisi geografis, keadaan dan kekayaan alam dan kemampuan penduduk sedangkan Pancagatra mengenai ideologi, politik, ekonomi, sosbud dan hankam. Untuk dapat mempertahankan itu semua adapun upaya upaya yang diperlukan yaitu:

Perwujudan Aspek Alamiah (Trigatra)
1. Lokasi dan posisi geografis : Meningkatkan potensi laut 9 darat posisi dengan negara tetangga
2. Sumber Daya alam : Menyadarkan pemanfaatan kekayaan alam pada nasional
3. Keadaan dan kemampuan arus penduduk : Meningkatkan kualitas pendidikan

Perwujudan Aspek Sosial (Pancagatra)
1. Ideologi : Memupuk pemahaman agar nilai-nilai yang ada sesuai ideologi
2. Politik : Bagaimana demokrasi Indonesia mewujudkan pertahanan nasional.
3. Ekonomi : Mengembangkan sarana,teknologi atau IT.
4. Sosial budaya : Meningkatkan pendidikan atau jiwa kepemimpinan pada tiap penduduk untuk mempertahankan tradisi agar tidak hilang.
5. Hankam : Menyadarkan masyarakat mempertahankan nasional dengan menuntut ilmu,agar berjiwa saing..
Nama : Diva Emralda Chantika
NPM : 2216031125
Kelas : REG C
Prodi : Ilmu Komunikasi

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Berdasarkan artikel “Awan Gelap Hak Asasi Manusia di Indonesia” dapat disimpulkan bahwa situasi Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia tahun 2019 masih memprihatinkan. Beberapa lembaga, seperti Komnas HAM dan LBH Jakarta, sebelumnya telah mengidentifikasi pelanggaran HAM berat, pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama secara sewenang-wenang, diskriminasi gender, dan kegagalan investigasi kasus pelanggaran HAM.
Namun, beberapa hal positif dapat diamati dan diharapkan dapat memberi harapan. Amnesty International mengakui bahwa reformasi signifikan telah dilakukan di Indonesia untuk melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dan mereformasi keamanan publik. Indonesia juga telah meratifikasi sebagian besar perjanjian hak asasi manusia internasional dan terus meratifikasi yang lainnya. Selain itu, munculnya gerakan kritis mahasiswa dan masyarakat menunjukkan kontrol sosial dalam pemerintahan dan upaya memperjuangkan hak asasi manusia.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi Indonesia dapat dianalisis menurut adat istiadat masyarakat Indonesia dan nilai-nilai budaya asli. Prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan pentingnya menjaga hubungan yang erat antara negara dan Tuhan serta menghargai keberagaman agama dan kepercayaan dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai seperti musyawarah mufakat, gotong royong dan kohesi budaya Indonesia juga merupakan aspek penting dari demokrasi.
Pendapat tentang prinsip demokrasi Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa sangat tergantung dari sudut pandang masing-masing. Bagi sebagian orang prinsip ini dapat menjadi landasan moral dan spiritual yang memperkuat nilai-nilai demokrasi. Namun, bagi orang yang berbeda keyakinan atau agama lain, prinsip tersebut dapat menimbulkan pertanyaan tentang pemisahan agama dan negara serta kesetaraan dalam demokrasi.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi Indonesia saat ini harus dievaluasi untuk menentukan apakah sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (1945) dan apakah mendukung nilai-nilai hak asasi manusia. Meskipun Pancasila dan Undang-Undang Dasar (1945) diakui dan dijamin hak asasi manusianya, masih terdapat tantangan dalam implementasinya. Praktik demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai ini harus menjamin keadilan, partisipasi publik yang luas, kebebasan berekspresi, dan perlindungan hak asasi manusia untuk semua tanpa diskriminasi.

D. .Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Situasi di mana anggota parlemen mengabaikan kepentingan masyarakat dan melaksanakan agenda politik mereka sendiri adalah perilaku berbahaya dalam demokrasi. Perwakilan politik harus mewakili suara rakyat dan bertindak sesuai dengan kepentingan rakyat yang mereka layani. Sikap terhadap kondisi ini mungkin berbeda-beda, namun secara umum tindakan tersebut dapat dilihat sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi dan hambatan bagi pembangunan inklusif.

E. . Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Orang dengan kekuatan karismatik, berakar pada tradisi atau agama, memiliki potensi untuk mempengaruhi kesetiaan dan perasaan orang. Dalam demokrasi saat ini, hal ini dapat menjadi masalah ketika kekuasaan tersebut disalahgunakan untuk mencapai tujuan yang tidak jelas atau untuk melanggar hak asasi manusia. Konsep hak asasi manusia menekankan pentingnya menghormati dan melindungi hak setiap individu, termasuk dalam situasi di mana kekuatan karismatik dapat mempengaruhi tindakan dan keputusan masyarakat. Prinsip demokrasi yang kuat, perlindungan hukum yang efektif dan kesadaran akan hak asasi manusia penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dalam konteks tersebut.