Posts made by Haria Ramadhani

PSTI A dan B Tahun 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Haria Ramadhani -
Nama : Haria Ramadhani
NPM : 2215061126
Kelas : PSTI B

Perkembangan Konstitusi yang Berlaku di Indonesia, Prof. Jimmly Asshiddiqie
Konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa perkembangan sejak kemerdekaan pada tahun 1945.
Indonesia telah 4 kali mengalami perubahan Republik yaitu:
1. Pada saat Proklamasi 17 Agustus dengan konstitusi yang disahkan pada 18 Agustus.
2. Berubah menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat)
3. Menjadi Negara Kesatuan, namun UUD sementara (UUDS 1950)
4. Dekrit Presiden kepres 150 tahun 1959 berlaku Kembali UUD 1945
Namun ketika UUD kembali disahkan terdapat perubahan yaitu pada penjelasan tentang UUD 1945, penjelasan ini merupakan dokumen terpisah yang kemudian dijadikan satu kesatuan. Perbedaan UUD 1945 yang disahkan pada 18 Agustus 1945 dengan UUD pada 5 Juli 1959 yaitu pada lampirannya yang terpisah. Konstitusi Indonesia yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan

PSTI A dan B Tahun 2023 -> PRETEST

by Haria Ramadhani -
Nama : Haria Ramadhani
NPM : 2215061126
Kelas : PSTI B

1. Hal positifnya dengan menerapkan peraturan PSBB, Pandemi COVID-19 bisa ditangani bersama-sama dan bahu-membahu antara negara dan warga merupakan jalan terbaik untuk memutus penyebaran wabah. Konstitusi yang dilanggar adalah mengenai HAM, dimana kecenderungan aparat sipil dan keamanan dalam menindak pelanggaran PSBB dinilai otoritatif dan telah keluar dari nilai nilai hak asasi manusia

2. Tanpa konstitusi, tidak ada yang mengatur hak-hak asasi warga negaranya. Hal ini akan memicu banyak konflik dan perseteruan karena masing-masing individu berusaha mencapai keinginannya tanpa menghormati hak asasi orang lain. Konstitusi merupakan sarana yang efektif dalam menjalankan aturan berbangsa dan bernegara.

3. Tantangan hidup bernegara yang perlu diantisipasi contohnya sikap intoleransi terhadap ideologi selain Pancasila dan berita bohong. Selain itu, masih ada tantangan lain seperti korupsi, radikalisme, dan terorisme yang perlu diantisipasi. Pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 sekarang sudah mampu menjadi pedoman untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Misalnya, pasal 27 ayat (2) yang menjamin hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi setiap warga negara.

4. Menurut pendapat saya sebagai warganegara, konsep bernegara kita dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan sangat penting. Sebagai negara yang berdiri atas keragaman bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa merupakan modal penting untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan anti radikalisme. masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Upaya harus terus dilakukan untuk menumbuhkan sikap moderat terhadap perbedaan satu sama lain dengan tetap mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pendidikan di semua tingkatan juga harus fokus pada internalisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat secara efektif tanpa paksaan atau indoktrinasi.

PSTI A dan B Tahun 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Haria Ramadhani -
NAMA : HARIA RAMADHANI
NPM : 2215061126
KELAS : PSTI B

INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA


Identitas adalah representasi diri seseorang atau masyarakat melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial-budaya. Dengan demikian, identitas adalah produk kebudayaan yang berlangsung demikian kompleks. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.

Integrasi nasional sebagai suatu kesadaran dan bentuk pergaulan yang menyebabkan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan: bangsa Indonesia. Pada suatu sisi integrasi terbentuk kalau ada identitas yang mendukungnya seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan hidup atau orientasi keagamaan. Etnosentrime merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain. Segala sudut sesuatu dilihat dari sudut pandang etniknya sendiri.

Merujuk sejumlah deskripsi yang telah diuraikan pada pembahasan terdahulu maka dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah jalan keluar untuk menghadapi yang hingga saat ini masih terus-menerus melanda Indonesia. Konflik antar-etnik, konflik antar-daerah, konflik antar-agama, konflik antar-partai politik, konflik antar-pelajar, serta sejumlah konflik kepentingan lain semestinya tidak perlu terjadi kalau masing-masing pelaku konflik menyadari bahwa pluralitas bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah keniscayaan.

PSTI A dan B Tahun 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

by Haria Ramadhani -
Nama : Haria Ramadhani
NPM : 2215061126
Kelas : PSTI B

KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA

Kearifan lokal merupakan elemen budaya yang harus digali, dikaji, dan direvitalisasikan karena esensinya begitu penting dalam penguatan fondasi jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Indonesia sebagai negara bangsa yang multietnis dan multikultural memang sejak awal berdirinya mengandung masalah legitimasi kultural. Kesenjangan, ketidakadilan, kurangnya pemerataan pembangunan, tirani minoritas yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air dalam kenyataannya telah memicu terjadinya konflik sosial di berbagai wilayah di Indonesia, cenderung menjadi luka sejarah yang sulit dilupakan.

Patut disyukuri bahwa hubungan antar suku bangsa dan golongan yang ada di wilayah NKRI ini, belum seburuk seperti di beberapa negara lain, namun potensi terpendam untuk konflik karena masalah ketegangan antar suku bangsa dan golongan tidak bisa diabaikan demikian saja. Dalam kaitan inilah Koentjaraningrat (1980), mengemukakan, bahwa dalam rangka menganalisis hubungan antara suku bangsa atau antara golongan, maka beberapa hal yang  harus diketahui adalah: 
1) Sumber-sumber konflik; 
2) Potensi untuk toleransi; 
3) Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa atau golongan; 
4) Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung.

Pada era globalisasi dewasa ini muncul upaya-upaya untuk membangkitkan kembali atau pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan peran dari lembaga-lembaga adat. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan inilah sebagai wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu dapat dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkokoh identitas bangsa.