Posts made by Eva Nesa Lia 2253053052

Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Setelah saya menonton video tersebut analisis yang dapatkan yaitu,

Kemerosotan moral pada anak sekolah adalah kondisi di mana perilaku dan nilai-nilai yang seharusnya diinternalisasi dan diterapkan dalam lingkungan pendidikan menunjukkan penurunan atau kehilangan. Hal ini dapat tercermin dalam perilaku tidak etis, kurangnya rasa tanggung jawab, kurangnya empati, atau penurunan kualitas interaksi sosial. Ini bisa mengakibatkan gangguan dalam pembelajaran, hubungan antar-siswa, dan terkadang dapat berdampak negatif pada lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Beberapa solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini meliputi:

1. Pendidikan Moral dan Etika: Menyediakan kurikulum yang kuat terkait etika, moralitas, dan nilai-nilai penting dalam pendidikan. Hal ini dapat membantu siswa memahami betapa pentingnya perilaku yang baik.

2. Peran Keluarga: Mendukung pendidikan moral di sekolah dengan penguatan nilai-nilai moral di rumah. Orang tua dapat memberikan contoh yang baik dan menjadi teladan bagi anak-anak.

3. Bimbingan dan Konseling: Menyediakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah untuk membantu siswa memahami konsekuensi dari perilaku yang tidak etis dan membantu mereka menemukan solusi yang tepat.

4. Pengembangan Keterampilan Sosial: Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti empati, kerjasama, dan resolusi konflik, yang merupakan bagian integral dari pengembangan moral.

5. Pengawasan dan Pembinaan Aktivitas Ekstrakurikuler: Aktivitas di luar kurikulum sekolah, seperti klub atau organisasi siswa, dapat menjadi wadah bagi pengembangan keterampilan sosial, kepemimpinan, dan etika.

6. Penguatan Aturan Sekolah: Menegakkan aturan yang jelas dan memberikan konsekuensi yang tepat bagi pelanggaran etika dan perilaku yang tidak pantas.

7. Keterlibatan Masyarakat: Melibatkan komunitas dalam memberikan dukungan, melalui diskusi, seminar, atau program-program yang berfokus pada pembentukan moral dan etika.

Solusi-solusi ini dapat membantu mengatasi kemerosotan moral di kalangan anak sekolah dengan memberikan fondasi yang kuat untuk pengembangan perilaku dan nilai-nilai yang baik dalam masyarakat pendidikan dan lingkungan sekitarnya.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Setelah saya menonton video tersebut analisis yang saya dapatkan yaitu,

Bisa saya simpulkan bahwa video tersebut membahas tentang perubahan zaman modern dan dampak globalisasi yang memungkinkan akses mudah terhadap informasi dan kehidupan orang lain melalui media sosial. Terdapat poin tentang perlunya generasi muda memilah informasi baik dan buruk serta pertanggungjawaban dalam menentukan perilaku dan pemikiran.

Penggunaan etika dan moral menjadi inti dalam diskusi, di mana etika dijelaskan sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas nilai dan norma yang membentuk perilaku sehari-hari manusia. Selanjutnya, ditekankan bahwa etika dan moral bukanlah faktor keturunan, melainkan potensi positif yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, pembiasaan, keteladanan, dan dukungan lingkungan dari keluarga, sekolah, serta masyarakat.

Selain itu, video tersebut menekankan peran keluarga dalam pembentukan nilai dan etika, dengan contoh kecil perilaku yang seharusnya diinternalisasi untuk membentuk perilaku yang baik. Lalu, fokus video tersebut dipindahkan ke pendidikan di sekolah, terutama dalam menjalani pembelajaran daring di tengah pandemi. Terdapat contoh konkret etika berkomunikasi yang baik dalam konteks pembelajaran daring, seperti memperhatikan waktu, menggunakan bahasa yang sopan, memperkenalkan diri secara lengkap, dan menghargai aturan-aturan yang ada.

Secara keseluruhan, teks ini menggarisbawahi pentingnya etika dalam berinteraksi, baik di lingkungan keluarga maupun dalam pendidikan, serta bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku dan tata cara berkomunikasi dalam pembelajaran daring di masa sekarang.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Setelah saya menonton video tersebut analisis yang saya dapatkan yaitu,

Di dalam video menjelaskan mengenai “Penanaman dan Penerapan Nilai-Nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga”. Yakini:

1. Fungsi Keluarga
Nilai moral:
Keimanan, ketaqwaan, kejujuran, bersyukur, kepedulian, tenggang rasa, kerajinan, kesalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, kesabaran, dan kasih sayang.

2. Fungsi Sosial Budaya
Nilai moral:
Gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, toleransi, dan kebangsaan.

3. Fungsi Cinta Kasih
Nilai moral:
Empati (peka), keakraban, keadilan, pemaaf, kesetiaan, pengorbanan, suka menolong, dan bertanggung jawab.

4. Fungsi Perlindungan
Nilai moral:
Pemaaf, tanggap, dan ketabahan.

5. Fungsi Reproduksi
Nilai moral:
Bertanggung jawab, kesehatan dan keteguhan.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Nilai moral:
Percaya diri, keluwesan, kebanggaan, kerajinan, kreatifitas, bertanggung jawab dan bekerja sama.

7. Fungsi Ekonomi
Nilai moral:
Hemat, ketelitian, disiplin, kepedulian, dan keuletan.

8. Fungsi Pemeliharaan Lingkungan
Nilai moral:
Kebersihan dan kedisiplinan.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Jurnal yang berjudul "Proses Pendidikan Nilai Moral" tersebut membahas tentang proses pendidikan moral bagi anak dalam konteks Islam. Penulis menekankan pentingnya mengenalkan anak pada nilai-nilai agama yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah dan pengetahuan tentang Allah. Selain nilai-nilai agama, anak-anak juga harus dibimbing tentang nilai-nilai moral seperti cara berbicara yang baik, cara berpakaian yang baik, perilaku sosial yang baik, dan sifat-sifat positif lainnya seperti kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan kesabaran. Penulis juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan yang harmonis antara orang tua sebagai panutan bagi anak-anak.

Selain itu, penulis berpendapat bahwa keluarga adalah institusi utama untuk pendidikan anak dan orang tua memainkan peran penting dalam membentuk nilai-nilai moral anak. Penulis juga menekankan pentingnya nilai-nilai agama dalam pendidikan moral dan memberikan contoh-contoh sifat positif yang harus diajarkan kepada anak-anak.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal ini memberikan wawasan tentang proses pendidikan moral untuk anak-anak dalam konteks Islam.
Nama : Eva Nesa Lia
NPM : 2253053052

Soft skill adalah kemampuan yang erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Yang menunjukkan bagaimana seseorang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kemampuan soft skill bersifat lebih umum, Misalnya dalam hal komunikasi, manajemen waktu, motivasi hingga kecerdasan emosional.

Sementara itu, hard skill adalah kemampuan yang dapat dipelajari, evaluasi, dan diukur. Karena hard skill dapat dipelajari, maka hal ini juga mampu dikembangkan melalui pendidikan formal, atau khusus. Untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan seseorang dalam hard skill ini salah satunya bisa dilihat dari isi ijazah.

Selain itu, soft skill dan hard skill juga dapat dibedakan dari segi kaitan. Soft skill merupakan keahlian yang berkaitan dengan kepribadian seseorang sementara hard skill lebih ke pekerjaan teknis yang dipakai saat bekerja.