Nama : Salsabila Ramadani
NPM : 2216031045
Kelas : Reguler A
PRODI : Ilmu Komunikasi
Analisis Soal
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab : Artikel ini membahas tentang Penegakan Hak Asasi Manusia yang ada di Indonesia, mutu HAM pun mengalami kemunduran, dan bahkan begitu banyak serangan terhadap para pembela HAM.
Hal posotif pentingnya kesadaran yang besar terhadap mengohrmati Hak Asasi Manusia.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Jawab: Sebagai sebuah negara yang kaya akan keragaman budaya dan adat istiadat, Indonesia memiliki pengaruh budaya yang kuat dalam pembentukan sistem demokrasi. Nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia memainkan peran penting dalam memperkuat dan memperkaya demokrasi di negara ini. Salah satu prinsip demokrasi Indonesia yang paling menonjol adalah ke-Tuhanan yang Maha Esa. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, dasar negara Indonesia, yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berketuhanan yang maha esa. Prinsip ini mencerminkan keberagaman agama di Indonesia dan nilai-nilai religius yang melandasi masyarakat Indonesia. Ke-Tuhanan yang Maha Esa dalam konteks demokrasi Indonesia memberikan landasan moral dan etika yang kuat dalam menjalankan pemerintahan dan kehidupan berbangsa. Prinsip ini mengajarkan kesatuan, saling menghormati, dan toleransi antaragama dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman Indonesia. Ini membantu melindungi hak-hak minoritas dan mendorong partisipasi aktif dari berbagai kelompok masyarakat dalam proses demokrasi.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa prinsip ini juga harus diinterpretasikan dengan bijaksana dan tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengeksploitasi atau menindas kelompok minoritas atau non-agama tertentu. Demokrasi yang sejati harus memastikan kebebasan beragama bagi semua warga negara dan melindungi hak asasi manusia tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. Secara keseluruhan, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan akar budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang kuat. Nilai-nilai ini dapat menjadi sumber kekuatan dalam membangun demokrasi yang inklusif, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan mempromosikan keadilan sosial di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa demokrasi juga harus menghormati keberagaman agama dan keyakinan serta melindungi hak-hak semua warga negara tanpa diskriminasi.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih berjalan dengan kurang baik karena masih terjadi pelanggaran di mana-mana. Akan tetapi menurut saya, pelaksanaan demokrasi sendiri sudah berjalan dengan cukup baik sebagaimana semestinya. Dan saya berpendapat, pelaksanaan demokrasi sendiri tidak terjadi pelanggaran. Menurut saya, pelaksanaan demokrasi di Indonesia perlu diperbaiki dan di tingkatkan lagi pelaksanaannya agar keadilan dapat ditegakkan dan rakyat tidak dirugikan. Saya berharap kedepannya pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
D.Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab : Karena dengan masuknya kelompok elit di parlemen, artinya mereka telah mempunyai hak untuk menjadi wakil rakyat dalam penyampaian aspirasi kepada parlemen. Seringkali pendapat untuk kepentingan kelompok mereka pribadi susah didengar/diterima oleh parlemen, untuk itu mereka menyalahgunakan hak mereka dengan menyiratkan kepentingan mereka sambil mengatasnamakan "kepentingan rakyat" maka pendapat mereka akan jauh lebih dipertimbangkan/didengar oleh parlemen ( karena mereka mengatas namakan kepentingan rakyat).
E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab : Karena pada era ini, masih banyak rakyat yang kurang pemahaman mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu pula dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai ideologi Pancaran masih sangat lemah. Karena kebodohan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar negara, dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka. Tokoh politik mengiming-imingi tokoh agama dan tokoh tradisi dengan hadiah tertentu (sebagai tumbal), dengan syarat mereka harus menyebarkan kepentingan politik tertentu dalam ajaran mereka
NPM : 2216031045
Kelas : Reguler A
PRODI : Ilmu Komunikasi
Analisis Soal
A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab : Artikel ini membahas tentang Penegakan Hak Asasi Manusia yang ada di Indonesia, mutu HAM pun mengalami kemunduran, dan bahkan begitu banyak serangan terhadap para pembela HAM.
Hal posotif pentingnya kesadaran yang besar terhadap mengohrmati Hak Asasi Manusia.
B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Jawab: Sebagai sebuah negara yang kaya akan keragaman budaya dan adat istiadat, Indonesia memiliki pengaruh budaya yang kuat dalam pembentukan sistem demokrasi. Nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia memainkan peran penting dalam memperkuat dan memperkaya demokrasi di negara ini. Salah satu prinsip demokrasi Indonesia yang paling menonjol adalah ke-Tuhanan yang Maha Esa. Prinsip ini tercermin dalam Pancasila, dasar negara Indonesia, yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berketuhanan yang maha esa. Prinsip ini mencerminkan keberagaman agama di Indonesia dan nilai-nilai religius yang melandasi masyarakat Indonesia. Ke-Tuhanan yang Maha Esa dalam konteks demokrasi Indonesia memberikan landasan moral dan etika yang kuat dalam menjalankan pemerintahan dan kehidupan berbangsa. Prinsip ini mengajarkan kesatuan, saling menghormati, dan toleransi antaragama dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman Indonesia. Ini membantu melindungi hak-hak minoritas dan mendorong partisipasi aktif dari berbagai kelompok masyarakat dalam proses demokrasi.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa prinsip ini juga harus diinterpretasikan dengan bijaksana dan tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengeksploitasi atau menindas kelompok minoritas atau non-agama tertentu. Demokrasi yang sejati harus memastikan kebebasan beragama bagi semua warga negara dan melindungi hak asasi manusia tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan. Secara keseluruhan, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan akar budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang kuat. Nilai-nilai ini dapat menjadi sumber kekuatan dalam membangun demokrasi yang inklusif, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan mempromosikan keadilan sosial di Indonesia. Namun, perlu diingat bahwa demokrasi juga harus menghormati keberagaman agama dan keyakinan serta melindungi hak-hak semua warga negara tanpa diskriminasi.
C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab : Pelaksanaan demokrasi di Indonesia masih berjalan dengan kurang baik karena masih terjadi pelanggaran di mana-mana. Akan tetapi menurut saya, pelaksanaan demokrasi sendiri sudah berjalan dengan cukup baik sebagaimana semestinya. Dan saya berpendapat, pelaksanaan demokrasi sendiri tidak terjadi pelanggaran. Menurut saya, pelaksanaan demokrasi di Indonesia perlu diperbaiki dan di tingkatkan lagi pelaksanaannya agar keadilan dapat ditegakkan dan rakyat tidak dirugikan. Saya berharap kedepannya pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
D.Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab : Karena dengan masuknya kelompok elit di parlemen, artinya mereka telah mempunyai hak untuk menjadi wakil rakyat dalam penyampaian aspirasi kepada parlemen. Seringkali pendapat untuk kepentingan kelompok mereka pribadi susah didengar/diterima oleh parlemen, untuk itu mereka menyalahgunakan hak mereka dengan menyiratkan kepentingan mereka sambil mengatasnamakan "kepentingan rakyat" maka pendapat mereka akan jauh lebih dipertimbangkan/didengar oleh parlemen ( karena mereka mengatas namakan kepentingan rakyat).
E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab : Karena pada era ini, masih banyak rakyat yang kurang pemahaman mengenai agamanya secara tepat dan mendalam, mereka langsung percaya penuh pada tokoh agama yang dapat menarik mereka secara emosional, begitu pula dengan tokoh tradisi. Mereka mudah dibodohi tokoh agama yang mereka percayai ini, padahal tokoh agama ini belum tentu benar. Selain itu, pendalaman rakyat mengenai ideologi Pancaran masih sangat lemah. Karena kebodohan rakyat yang langsung percaya penuh pada tokoh agama dan tradisi ini, dan kurangnya pemahaman mengenai dasar negara, dimanfaatkan oleh tokoh politik untuk mengerahkan masyarakat guna mencapai tujuan mereka. Tokoh politik mengiming-imingi tokoh agama dan tokoh tradisi dengan hadiah tertentu (sebagai tumbal), dengan syarat mereka harus menyebarkan kepentingan politik tertentu dalam ajaran mereka