གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Maria Deta Ratna Jelita

Pkn Mipa kimia 2025 -> FORUM JAWABAN POST TEST

Maria Deta Ratna Jelita གིས-
Nama :Maria Deta Ratna Jelita
NPM : 2217011036
Kelas : C

Setelah membaca jurnal ini, dapat disimpulkan bahwa pembaha Pancasila, terutama sila keempat yang menekankan prinsip demokrasi, dalam konteks pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. Penulis menekankan bahwa pemilu seharusnya menjadi wadah partisipasi aktif rakyat dalam sistem pemerintahan, sejalan dengan nilai-nilai demokrasi yang diatur dalam konstitusi. Namun, dalam praktiknya, pelaksanaan pemilu di Indonesia masih jauh dari harapan, dengan berbagai permasalahan seperti konflik internal partai politik dan ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil pemilu.

Jurnal ini juga menguraikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemilu, termasuk adanya kecurangan, konflik antar partai, serta hambatan yang dihadapi calon independen. Meskipun pemilu telah diatur dalam kerangka hukum, masih banyak aturan yang belum jelas, sehingga memunculkan berbagai praktik yang tidak demokratis seperti politik uang dan proses penunjukan kepala daerah yang tidak terbuka. Akibatnya, partisipasi pemilih pun cenderung menurun.

pengusulkan perlunya reformasi dalam sistem pemilu agar lebih sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Reformasi ini mencakup penguatan peran partai politik dalam mendukung demokrasi, penyederhanaan syarat pencalonan independen, serta peningkatan transparansi dalam proses pemilihan. Dengan upaya tersebut, pemilu diharapkan dapat menjadi sarana untuk mewujudkan pemerintahan yang adil, demokratis, dan menciptakan masyarakat yang sejahtera sebagaimana dicita-citakan oleh pancasila

Pkn Mipa kimia 2025 -> FORUM JAWABAN POST TEST

Maria Deta Ratna Jelita གིས-
Nama : Maria Deta Ratna Jelita
NPM : 2217011036
Kelas :C

Jurnal ini membahas tentang demokrasi Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan ciri khas yang terbentuk dari sejarah, budaya, dan nilai-nilai bangsa sendiri. Demokrasi di Indonesia dipahami sebagai sistem pemerintahan yang melibatkan rakyat lewat wakil-wakilnya, menjamin hak dasar warga, serta menegakkan kesetaraan di depan hukum.

Penulis jurnal juga meninjau tiga aliran pemikiran demokrasi—pemikiran Aristoteles, abad pertengahan, dan pemikiran modern—lalu mengaitkannya dengan perkembangan demokrasi di Indonesia yang tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila. Akar nilai demokrasi Indonesia sendiri berasal dari tiga sumber: budaya lokal (seperti musyawarah dan gotong royong), nilai-nilai Islam (seperti prinsip kesetaraan dan anti-kekuasaan absolut), serta pengaruh dari dunia Barat (seperti konsep demokrasi dari Athena dan Romawi Kuno). Tokoh bangsa seperti Mohammad Hatta juga menekankan pentingnya tradisi seperti rapat dan mufakat sebagai dasar demokrasi kita.

Meski begitu, demokrasi Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah minimnya partisipasi politik dari masyarakat, yang disebabkan oleh faktor pendidikan, ekonomi, dan juga kuatnya pengaruh politik dinasti. Jurnal ini juga mengulas peran lembaga-lembaga seperti MPR, DPR, dan DPD dalam menjaga demokrasi, serta mempertanyakan apakah praktik demokrasi saat ini masih sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Intinya, jurnal ini memberikan gambaran menyeluruh tentang prinsip, alat, dan tantangan demokrasi Indonesia, sambil mendorong evaluasi terus-menerus demi memperkuat sistem demokrasi yang adil, sehat dan berkualitas