Nama: Nishfa Laila Maghfiroh
NPM: 2217011041
Kelas: Kimia - C
Jurnal berjudul Urgensi
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani yang ditulis oleh Aulia Rosa Nasution membahas tentang pentingnya
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia. Setelah runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaannya. Banyak masyarakat yang belum memahami makna demokrasi secara utuh, sehingga masih sering terjadi praktik-praktik seperti politik uang, penyelesaian konflik dengan kekerasan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Oleh sebab itu,
Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sangat penting untuk mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, aktif, serta memahami nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Selain itu, jurnal ini juga menyoroti pentingnya pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun. Dalam konteks Indonesia, HAM memiliki sejarah panjang dari masa kolonial hingga era reformasi. Pada masa Orde Baru, pelanggaran HAM terjadi cukup banyak karena pemerintah cenderung otoriter dan tidak memberikan ruang kebebasan kepada rakyat. Memasuki era reformasi, Indonesia mulai melakukan berbagai perubahan, termasuk membentuk Komnas HAM dan memasukkan pasal-pasal tentang HAM ke dalam konstitusi. Nilai-nilai HAM ini harus ditanamkan sejak dini melalui
Pendidikan Kewarganegaraan agar masyarakat Indonesia mampu menghargai hak orang lain dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negara dengan baik.
Tak hanya soal demokrasi dan HAM, jurnal ini juga membahas pentingnya membangun masyarakat madani, yaitu tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi kebebasan, keadilan sosial, toleransi, dan pluralisme. Masyarakat madani ditandai dengan adanya ruang publik yang bebas untuk menyampaikan pendapat, menerima perbedaan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan sosial dan politik. Peran mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil sangat penting dalam proses ini, karena mereka bisa menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih demokratis.
Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya soal teori di dalam kelas, tetapi harus menjadi media penyemaian nilai-nilai demokrasi, HAM, dan karakter bangsa Indonesia yang beradab dan bersatu di tengah keberagaman.