Posts made by Nishfa Laila Maghfiroh 2217011041

Nama: Nishfa Laila Maghfiroh
NPM: 2217011041
Kelas: Kimia - C

Video berjudul Identitas dan Integrasi Nasional tersebut menjelaskan bahwa identitas nasional merupakan kumpulan budaya yang mencakup berbagai unsur, seperti suku bangsa, agama, budaya, dan bahasa. Hakikat identitas nasional sendiri berpijak pada nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar pemersatu bangsa. Identitas nasional dibagi menjadi tiga kategori, yaitu identitas fundamental, identitas instrumental, dan identitas alamiah, yang bersama-sama mencerminkan jati diri dan kekayaan budaya bangsa.

Video tersebut juga membahas tentang integrasi nasional yang didefinisikan sebagai penyesuaian antara unsur-unsur berbeda dalam masyarakat. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional meliputi sejarah, keinginan bersatu, cinta tanah air, kesediaan untuk berkorban, dan adanya konsensus nasional. Namun, integrasi nasional juga menghadapi beberapa faktor penghambat seperti keberagaman yang ekstrem (heterogenitas), etnosentrisme, ketimpangan sosial, serta gangguan dari luar yang dapat menghambat proses penyatuan tersebut. Dalam menjelaskan definisi integrasi nasional, video merujuk pada pandangan Myron Weiner (1971) yang menyatakan bahwa integrasi nasional melibatkan penyatuan kelompok budaya, pembentukan wewenang kekuasaan, serta penghubung antara pemerintah dan yang diperintah. Selain itu, integrasi nasional juga tercermin melalui tercapainya konsensus terhadap nilai-nilai bersama dan terintegrasinya perilaku masyarakat. Berdasarkan video tersebut, penting untuk kita menjaga identitas nasional dan mendorong integrasi agar bangsa dapat bersatu dan berkembang secara harmonis.
Nama: Nishfa Laila Maghfiroh
NPM: 2217011041
Kelas: Kimia - C

Video berjudul Identitas Nasional tersebut menjelaskan bahwa identitas nasional adalah fondasi utama yang membedakan suatu negara dan mencerminkan “siapa diri kita sebenarnya”. Empat unsur utama yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa dijelaskan sebagai komponen pembentuk identitas bangsa, di mana keragaman etnis Indonesia yang mencapai lebih dari 300 suku bangsa, serta pluralitas agama dan kekayaan budaya, menunjukkan betapa uniknya bangsa ini. Identitas nasional juga diakui secara legal melalui Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat simbol-simbol penting seperti bahasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambang negara, dan semboyan.

Dari video tersebut mengajak setiap warga untuk menjaga dan melestarikan identitas bangsa, sehingga tidak hilang dalam arus globalisasi dan tetap menjadi modal utama dalam mempertahankan keutuhan negara. Menjadi “penggembala” bagi identitas bangsa berarti memastikan keutuhan dan keberlanjutan negara melalui penghargaan terhadap warisan budaya serta nilai-nilai yang telah membentuk karakter bangsa sejak lama.
Nama: Nishfa Laila Maghfiroh
NPM: 2217011041
Kelas: Kimia - C

Jurnal berjudul Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani yang ditulis oleh Aulia Rosa Nasution membahas tentang pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa Indonesia. Setelah runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam pelaksanaannya. Banyak masyarakat yang belum memahami makna demokrasi secara utuh, sehingga masih sering terjadi praktik-praktik seperti politik uang, penyelesaian konflik dengan kekerasan, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Oleh sebab itu, Pendidikan Kewarganegaraan dipandang sangat penting untuk mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, aktif, serta memahami nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Selain itu, jurnal ini juga menyoroti pentingnya pemahaman mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak lahir dan tidak dapat dicabut oleh siapapun. Dalam konteks Indonesia, HAM memiliki sejarah panjang dari masa kolonial hingga era reformasi. Pada masa Orde Baru, pelanggaran HAM terjadi cukup banyak karena pemerintah cenderung otoriter dan tidak memberikan ruang kebebasan kepada rakyat. Memasuki era reformasi, Indonesia mulai melakukan berbagai perubahan, termasuk membentuk Komnas HAM dan memasukkan pasal-pasal tentang HAM ke dalam konstitusi. Nilai-nilai HAM ini harus ditanamkan sejak dini melalui Pendidikan Kewarganegaraan agar masyarakat Indonesia mampu menghargai hak orang lain dan menjalankan kewajibannya sebagai warga negara dengan baik.

Tak hanya soal demokrasi dan HAM, jurnal ini juga membahas pentingnya membangun masyarakat madani, yaitu tatanan masyarakat yang menjunjung tinggi kebebasan, keadilan sosial, toleransi, dan pluralisme. Masyarakat madani ditandai dengan adanya ruang publik yang bebas untuk menyampaikan pendapat, menerima perbedaan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan sosial dan politik. Peran mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil sangat penting dalam proses ini, karena mereka bisa menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan bukan hanya soal teori di dalam kelas, tetapi harus menjadi media penyemaian nilai-nilai demokrasi, HAM, dan karakter bangsa Indonesia yang beradab dan bersatu di tengah keberagaman.