Nama: Suvia Puspita
NPM: 2217011122
Kelas: A
Video ini menjelaskan mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa revolusi kemerdekaan hingga era reformasi. Pada masa revolusi kemerdekaan, demokrasi di Indonesia masih sangat terbatas karena bangsa Indonesia tengah berjuang mempertahankan kemerdekaannya. Fokus utama pada masa itu adalah mempertahankan kedaulatan dan melawan penjajah, sehingga praktik demokrasi belum bisa berkembang secara ideal. Pers seperti Tempo memainkan peran penting sebagai alat perjuangan dan media inspiratif dalam mendukung revolusi.
Memasuki masa demokrasi parlementer pada tahun 1950 hingga 1959, Indonesia mengalami masa kejayaan demokrasi karena unsur-unsur demokratis seperti pemilu dan kebebasan partai politik mulai dijalankan. Namun, demokrasi parlementer mengalami kegagalan akibat dominasi politik aliran yang menimbulkan konflik antarpartai, lemahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, serta munculnya ketidakharmonisan antara Presiden Soekarno dan militer yang merasa tidak puas dengan arah politik saat itu. Hal ini menyebabkan pemerintahan menjadi tidak stabil dan rentan konflik.
Pada masa demokrasi terpimpin yang dimulai tahun 1959, kekuasaan terpusat pada Presiden Soekarno. Praktik demokrasi saat itu cenderung otoriter karena adanya ketegangan kuat antara tiga kekuatan politik utama, yaitu ABRI, Soekarno, dan PKI. Demokrasi tidak berjalan secara sehat karena keputusan-keputusan politik didominasi oleh kehendak presiden. Selanjutnya, pada masa Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, demokrasi sempat menunjukkan harapan di awal kekuasaan. Namun, setelah tiga tahun, peran militer menjadi sangat dominan. Pemerintahan bersifat sentralistik, pembatasan terhadap partai politik terjadi, dan kontrol terhadap kehidupan publik serta media diperketat. Demokrasi pada masa ini hanya menjadi formalitas tanpa kebebasan yang sejati.
Terakhir, pada masa reformasi yang dimulai tahun 1998 hingga sekarang, demokrasi di Indonesia mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan. Reformasi ditandai dengan jatuhnya Presiden Soeharto akibat gerakan masyarakat yang menuntut perubahan. Demokrasi yang diterapkan kembali berlandaskan Pancasila, namun dengan karakteristik yang lebih terbuka dibandingkan era Orde Baru. Pemilu menjadi lebih demokratis, rotasi kekuasaan berjalan secara teratur, perekrutan politik dilakukan secara terbuka, dan sebagian besar hak dasar warga negara seperti kebebasan berpendapat mulai terjamin. Walaupun masih dalam tahap pencarian jati diri, demokrasi era reformasi memberikan harapan akan terciptanya sistem politik yang lebih sehat dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.