2217011117
A
Kimia
1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?
jawab:
Artikel tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai kompleksitas konflik komunal di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Saya menanggapi isi artikel ini sebagai pengingat pentingnya pengelolaan wilayah perbatasan yang adil, sensitif terhadap sejarah, serta memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat lokal. Hal positif yang bisa saya ambil adalah pentingnya pemahaman terhadap penyebab konflik secara menyeluruh, mulai dari aspek hukum batas negara, perbedaan persepsi antarwarga, hingga pengaruh sejarah dan identitas. Selain itu, pentingnya peran komunikasi dan diplomasi dalam menyelesaikan konflik secara damai menjadi pelajaran berharga dari artikel ini.
2. Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?
jawab:
Tanpa konsepsi wawasan nusantara, wilayah dan bangsa Indonesia berpotensi mengalami disintegrasi, terutama di wilayah-wilayah perbatasan yang rentan terhadap konflik dan provokasi. Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungan dalam kerangka kesatuan wilayah sangat penting untuk menjaga keutuhan negara. Tanpa hal ini, semangat kebangsaan bisa luntur, rasa memiliki terhadap tanah air melemah, dan masyarakat perbatasan bisa merasa terpinggirkan atau bahkan tidak merasa bagian dari Indonesia. Akibatnya, konflik horizontal maupun vertikal lebih mudah muncul, mengancam stabilitas nasional dan keamanan regional.
3. Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikell diatas?
jawab:
Konsepsi wawasan nusantara berperan penting dalam mencegah konflik seperti yang terjadi di perbatasan Indonesia–Timor Leste. Dengan mengedepankan kesatuan wilayah dan persatuan bangsa, wawasan nusantara menanamkan rasa saling menghargai dan toleransi antarmasyarakat, sekaligus memperkuat peran negara dalam membangun perbatasan secara adil dan inklusif. Pemahaman terhadap wawasan nusantara juga mendorong peningkatan diplomasi bilateral dalam menyelesaikan masalah batas negara serta memperkuat sinergi antara aparat, pemerintah, dan masyarakat dalam mengelola perbatasan secara damai. Hal ini menjadi fondasi penting dalam mencegah gesekan antarwarga yang dapat berkembang menjadi konflik komunal.