Tugas Analisis jurnal
Nama: Eti Amanda Damanik
Npm: 2217011103
https://drive.google.com/drive/folders/1LR1QdAnPfUpWNY2dcJDcp55oGeAEMYqc
Tugas Analisis jurnal
Nama: Eti Amanda Damanik
Npm: 2217011103
https://drive.google.com/drive/folders/1LR1QdAnPfUpWNY2dcJDcp55oGeAEMYqc
Tugas Artikel
Nama:Eti Amanda Damanik
NPM: 2217011103
Tugas Analisis Soal
Nama : Eti Amanda Damanik
Npm : 2217011103
Kelas : D
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu mengenai kasus penolakan jenazah korban covid-19 yang terjadi di Jawa Tengah tersebut dan bagaimakah korelasinya dengan implementasi nilai Pancasila?
Jawab:
Pendapat Tentang Kasus Penolakan Jenazah dan Hubungannya dengan Pancasila
Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19, khususnya seorang perawat, menunjukkan bahwa masih ada stigma dan ketakutan berlebihan terhadap virus ini. Padahal, mereka yang menjadi korban sudah berjuang di garda depan melawan pandemi. Tindakan penolakan ini menunjukkan kurangnya rasa empati dan penghormatan, yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kita sebagai bangsa. Jika dikaitkan dengan Pancasila, terutama sila ke-2, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," penolakan jenazah bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Seharusnya kita saling menghargai dan memperlakukan semua orang dengan baik, termasuk mereka yang sudah meninggal, dengan memberikan pemakaman yang layak.
2. Berikanlah saran dan solusi mu sebagai mahasiswa mengenai kejadian tersebut supaya tidak terulang lagi di kemudian hari!
Jawab:
Sebagai mahasiswa, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, yaitu dengan
• Mengadakan program edukasi tentang Covid-19, agar masyarakat tidak terlalu takut atau memiliki stigma terhadap jenazah korban. Yang bisa dilakukan lewat media sosial, seminar, atau kampanye di lingkungan sekitar, untuk memberikan pemahaman yang benar kepada warga tentang Covid-19 dan pentingnya menghormati jenazah.
• Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter di sekolah, sehingga anak-anak sejak dini belajar tentang rasa kemanusiaan dan menghormati orang lain.
• Sosialisasi Protokol Pemakaman: Mengedukasi masyarakat tentang cara pemakaman yang aman sesuai dengan protokol kesehatan agar tidak ada lagi ketakutan atau keraguan untuk memberikan penghormatan terakhir.
3. Apakah penolakan jenazah korban covid-19 termasuk pelanggaran sila Pancasila terutama sila ke-2? Bukankah jenazah tersebut sudah tidak bernyawa? Jelaskan dengan argumentasimu secara jelas!
Jawab:
Penolakan terhadap jenazah korban Covid-19 adalah pelanggaran terhadap sila ke-2 Pancasila, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Walaupun jenazah sudah tidak bernyawa, mereka tetap berhak mendapatkan pemakaman yang layak. Tindakan menolak jenazah menunjukkan sikap kurang menghargai sesama manusia, padahal setiap orang harus diperlakukan dengan baik.
Kita perlu memahami bahwa setiap individu, apapun keadaannya, berhak diperlakukan dengan hormat, termasuk dalam proses pemakaman. Penolakan ini bukan hanya menyakiti keluarga yang sedang berduka, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki sikap yang kurang baik dalam hal kemanusiaan. Ini perlu segera diperbaiki agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap mereka yang menjadi korban Covid-19 dengan lebih memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari damn pendidikan karakter harus diperkuat agar masyarakat lebih peduli dan menghormati satu sama lain. Dengan upaya bersama, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
Nama: Eti Amanda Damanik
NPM: 2217011103
Pancasila sebagai filsafat
Kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya cinta yaitu, hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, atau yang sungguh-sungguh dan Sophia artinya Kebijaksanaan yaitu, kebenaran sejati, atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagi dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dan tujuan untuk mendapatkan pokok pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh, Pancasila sebagai sistem filsafat di mana Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, tiap sila Pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan, dan keseluruhan sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang sistematis. Dengan mempelajari filsafat dapat memperoleh kebenaran yang hakiki, melatih kemampuan berfikir kritis, melatih berpikir dan bertindak bijaksana, melatih berfikir rasional dan komprehensif, menyeimbangkan antara pertimbangan dan tindakan sehingga diperoleh keselarasan hidup, menghasilkn tindakan yang bijaksanan.
Aliran-aliran filsafat yaitu Rationalisme, yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar mengandalkan akal dan ini menjadi dasar pengetahuan ilmiah. Materialisme, yang menganggap bahwa di dunia ini tidak ada yang lain, selain materi atau alam dan dunia fisik. Individualisme, yamg memiliki pandanganmoral, politik, idiologi, atua sosial yang menekan pada nilai individu. Hendonisme, yang berpendapat bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan yaitu Ontologis cabang teori hakekat yang membicarakan hakekat sesuatu yang ada dan keberadaanya. Epitemologis, yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter, jenis pengetahuan, serta hubungan dengan kebenaran dan keyakinan. Aksiologis, yang membahas tentang nilai dan manfaat dari ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia dan bagaimana cara menggunakan ilmu pengetahuan tersebut.