Posts made by Agung Hasintongan Parulian Hasibuan

Nama : Agung Hasintongan Parulian Hasibuan
NPM : 2217011076
Kelas : B

Berdasarkan Jurnal Penelitian Politik edisi Juni 2019, dinamika politik menjelang Pemilu Serentak 2019 memperlihatkan bahwa penggabungan pemilihan legislatif dan presiden belum sepenuhnya berhasil memperkuat sistem presidensial. Koalisi partai masih bersifat pragmatis, dan kelembagaan partai belum mampu menjalankan fungsi kaderisasi secara efektif. Hal ini mencerminkan lemahnya fondasi politik dalam menopang sistem pemerintahan yang stabil dan akuntabel.

Jurnal ini juga menyoroti penggunaan simbolisasi perempuan dalam politik melalui istilah seperti “emak-emak” dan “ibu bangsa” yang cenderung bersifat retoris dan tidak disertai komitmen nyata terhadap isu kesetaraan gender. Strategi ini justru memperkuat stereotip domestik terhadap perempuan dan mencerminkan belum berubahnya pola kampanye yang masih kental dengan budaya patriarkis.

Netralitas institusi negara seperti Polri turut menjadi perhatian, di mana peran penting dalam menjaga keamanan pemilu justru dikhawatirkan tercemari oleh keberpihakan politik. Ketidaknetralan aparat negara berisiko menurunkan legitimasi pemilu dan menggerus kepercayaan publik terhadap demokrasi sebagai sistem yang adil dan terbuka.

Secara umum, jurnal ini menegaskan bahwa demokrasi Indonesia masih berada pada tahap prosedural. Fenomena populisme, politisasi identitas, serta lemahnya partisipasi rasional masyarakat menjadi penghambat utama dalam mewujudkan demokrasi yang substansial.
Nama : Agung Hasintongan Parulian Hasibuan
NPM : 2217011076
Kelas : B
Demokrasi sering kali dipandang sebagai sistem yang gaduh dan penuh dengan perdebatan. Namun, banyak negara masih memilih untuk mempertahankannya karena mereka melihat manfaat jangka panjang yang dapat dihasilkan, seperti stabilitas, kemakmuran, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Kegaduhan yang terjadi dalam konteks demokrasi bukanlah sebuah kelemahan, melainkan cerminan dari adanya ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan menyelesaikan konflik secara damai. Di dalam sistem demokrasi, setiap individu memiliki kebebasan untuk terlibat dalam proses politik dan memengaruhi kebijakan yang berdampak pada kehidupan mereka, sehingga memungkinkan terciptanya pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa demokrasi bukan sekadar memberikan hak pilih, tetapi juga membentuk karakter warga negara yang mampu berpikir rasional dan menjaga nilai-nilai kebebasan. Suara rakyat haruslah lahir dari kesadaran yang mendalam, bukan sekadar dari rasa hormat terhadap otoritas atau tokoh tertentu. Jika tidak, pemilu hanya akan menjadi ritual tanpa makna, di mana demokrasi kehilangan substansinya. Hal ini menjelaskan mengapa demokrasi di Indonesia sering kali menjadi sorotan, terutama terkait dengan indeks demokrasi yang menurun dan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
Demokrasi menjanjikan partisipasi, tanggung jawab, dan perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik, sehingga tetap menjadi pilihan bagi banyak negara di seluruh dunia meskipun tantangan dan kekacauan yang menyertainya.