Posts made by Arrom Fadil Muharrom

Nama : Fadil Muharrom
NPM : 2216031058
Kelas : Reguler B
Prodi : S1 Ilmu Komunikasi

Demokrasi dan demokratisasi memuncak seiring dengan masa reformasi yang memberikan pekerjaan rumah yang besar kepada hukum. Demokrasi tidak dapat dihadapi oleh cara berhukum di bawah kekuasaan yang otoriter dan sentralistik. Adanya tuntutan partisipasi dan kontrol oleh masyarakat terhadap badan dan institut baik pada legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Semboyan Bhineka Tunggal Ika turut menuntut diwujudkan dengan sebaik-baiknya. Pada masa lalu telah terjadi sentralisme yang otoriter mengakibatkan tenggelamnya ke-Bhinekaan. Sehingga, plurarisme dalam berhukum muncul sebagai tantangan.

Usaha untuk mencegah gerakan separatisme, mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya sangat berkaitan erat dengan pergerakan roda perekonomian. Sehingga diperlukan peranan hukum sebagai pengatur yang tidak boleh diabaikan. Alih-alih menjadi penghambat perekonomian, hukum perlu diposisikan sebagai tulang punggung perekonomian. Hukum harus dapat diandalkan untuk menjaga, mengamankan, dan mendorong kemajuan serta kemakmuran bagi suatu bangsa.

Komunikasi B Genap 2023 -> POST TEST

by Arrom Fadil Muharrom -
Nama : Fadil Muharrom
NPM : 2216031058
Kelas : Reguler B

1. Bagaimanakah isi artikel diatas menurut pendapatmu secara lengkap, mempunyai dasar dan jelas ! Hal positif apa yang bisa anda ambil dari artikel tersebut?

Penetapan Filsafat Wayang sebagai bidang studi dan masuk dalam kurikulum yang diajarkan sejak tahun 2011-2012 untuk program S1 hingga S3 di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berkerja sama dengan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi) pada 30 Maret 2011 dianggap menjadi sebagai tonggak penting bagi pengembangan Filsafat Nusantara di Indonesia. Pada era berkembang pesatnya Filsafat Barat yang berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi kiblat peradaban dunia serta penggerak globalisasi. Diharapkan Filsafat Wayang dapat menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tradisi pemikiran yang unik dan feasible sebagai identitas bangsa yang kuat serta bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan, agar Indonesia juga dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya pada tingkat internasional. Hal positif yang dapat dipetik adalah pembelajaran pentingnya kepercayaan diri dan usaha bangsa Indonesia dalam mengembangkan dan memperkuat identitas bangsa, hingga visi menunjukkan hal tersebut pada bangsa lainnya serta mempertahankan eksistensinya sampai pada generasi-generasi selanjutnya.

2. Dari artikel diatas, jelaskan apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai seorang warganegara?

Berdasarkan artikel di atas yang membahas pengembangan Filsafat Wayang di Indonesia, sebagai salah satu upaya dalam membangun bangsa yang suskes diperlukannya suatu identitas yang kuat untuk mewujudkannya (Sudjarwadi). Berkaitan dengan hak dan kewajiban sebagai seorang warnanegara dalam konteks artikel tersebut, warganegara memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan mengetahui dan mempelajari kebudayaan dan tradisi yang ada di Indonesia, salah satunya adalah wayang yang menjadi salah satu sumber nilai filsafi yang tiada habisnya karena wayang dianggap sebagai simbol kehidupan manusia. Selain itu, wayang juga memuat etika dan ajaran moral sehingga wayang tercermin sebagai pandangan hidup (filosofi) dan budaya masyarakat. Kemudian, falsafah ya g mencerminkan pandangan hidup, kearifan lokal, tradisi, dan adat istiadat. Sementara itu, kewajiban sebagai warganegara adalah untuk terus melestarikan budaya dan pandangan hidup yang terkandung dalam Filsafat Wayang tersebut agar tidak tergerus oleh kemajuan globalisasi, melainkan harus dapat menjadi nilai dan ilmu pengetahuan yang dapat berdiri sejajar dengan ilmu lainnya.

3. Bagaimana strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang sesuai dengan Pancasila?

Strategi untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban warganegara Indonesia yang sesuai dengan Pancasila adalah salah satunya melalui Pendidikan baik secara formal maupun informal sejak sedini mungkin. Sehingga, diharapkan apabila seseorang dalam masa pertumbuhannya selalu diiringi oleh edukasi terkait hak dan kewajiban yang sesuai dengan Pancasila dapat tertanam pula sikap perilaku yang diharapkan, tentu pendidikan yang diberikan tidak sebatas pada teori saja, melainkan pada praktek kehidupan sehari-hari juga.