Dean Mulya Armanda
2216031119
Reguler A
Di zaman yang penuh dengan persaingan ini, makna dan nilai-nilai Pancasila harus tetap diamalkan dalam kehidupan kita, agar keberadaannya tidak hanya dijadikan sebagai simbol semata. Pancasila dalam sejarah perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. Pancasila diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi kehidupan manusia, baik itu dalam lingkungan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga dalam berprilaku dan bersosialisasi antar sesama manusia, baik dalam kenidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus dilandasi oleh Pancasila yang dijadikan landasan dalam berprilaku. Pancasila juga dijadikan sebagai pedoman dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu bidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang-bidang lainnya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukan diharapkan tidak melenceng dari aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan Pancasila. Dengan demikian, apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
Pancasila merupakan sebuah ideologi bangi bangsa Indonesia sebab Pancasila merupakan suatu kepercayaan
yang dianggap satu-satunya ideologi yang paling tepat dalam menjalan system kenegaraan republik Indonesia. Pancasila merupakan science of ideas dari founding father kita seperti Ir. Soekarno, Soepomi, M. Yamin, dan KH. Bagus Hadikusumo dan tokoh-tokoh nasional yang terlibat dalam penyusunan Ideologi Pancasila tanpa terkecuali.
Pancasila merupakan Lima dasar disepakati bersama oleh bangsa Indonesia melalui founding Father yang harus dijalan bangsa Indonesia dalam system kehidupan social maupun system kenegaraan.
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ia berperan dan berfungsi sebagai dasar dan sekaligus tujuan dari berbagai bidang kehidupan yang terus berkembang itu seirama dengan perkembangan aspek masyarakat dan perubahan zaman dari masa ke masa. Ada hubungan timbal balik atau interaksi antara dinamika kehidupan dengan Pancasila dan ideologi. Interaksi tersebut akan bersifat positif atau saling menguntungkan bilamana ia bersifat saling merangsang. Pancasila merangsang dan sekaligus menjiwai
dinamika kehidupan itu sedangkan pada waktu yang sama dinamika kehidupan itu merangsang dinamika internal yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka untuk mengembangkan jati dirinya. Maka dari itu,
Pancasila harus juga diaktualisasikan dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan hadirnya revolusi Industri 4.0 memberikan suatu tantangan baru dalam pengembangan ideologi Pancasila disebabkan Pancasila harus menjalankan fungsinya sebagai ideologi terbuka, dinamis dan aktual. Banyak
tantangan dalam mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi, Pancasila telah membuktikan bahwa Pancasila bukan merupakan milik golongan tertentu atau representasi dari suku tertentu. Pancasila itu netral dan akan selalu hidup di segala zaman seperti yang telah dilewati di tahun-tahun sebelumnya.
Tantangan dan penguatan ideologi Pancasila dalam
menghadapi revolusi industri 4.0 ialah (1) Membumikan Pancasila dalam perkembangan revolusi 4.0. dengan cara, meningkatkan Pemahaman Pancasila, mengurangi eksklusivisme sosial, mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan wawasan Pancasila bagi penyelenggara Negara serta menjadikan Pancasila sebagai keteladanan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, (2) Penguatan Pancasila dalam menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia yang unggul sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, (3)
Mempertahankan eksistensi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia.
Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada era revolusi industri 4.0 saat ini
yaitu salah satunya terletak pada peserta didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan
informasi serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan Pancasila di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif dalam mengembangkan
metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.