Posts made by MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA

PSTI A dan B Tahun 2023 -> PRETEST

by MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA -
MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
2215061085
PSTI A

1. Hal positif yang bisa saya dapatkan dari artikel tersebut adalah pemerintah yang menerapkan konstitusi negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dengan cara memberikan perlindungan, keselamatan dan meretas kesenjangan sosial ditengah pandemi. Salah satu tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia adalah dengan melakukan PSBB. Meskipun demikian, upaya yang diambil pemerintah dengan menerapkan PSBB masih kurang tepat karena dianggap melanggar konstitusi. Dalam hal ini, pemerintah cenderung otoritatif dan kecenderungan aparat sipil dan keamanan dalam menindak pelanggaran dinilai telah keluar dari hak asasi manusia, contohnya membatasi hak warga negara dalam beraktivitas normal, pembatasan kegiatan ekonomi, dan kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat.

2. Jika sebuah negara tidak memiliki konstitusi maka negara tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuannya karena konstitusi negara menjadi pedoman bagi seluruh warga negara dalam menjalankan kekuasaan negara tersebut. Maka dari itu, konstitusi sangat diperlukan karena dapat memberikan perlindungan, jaminan, arahan, dan batasan paling efektif terhadap hak-hak individu dan kelompok masyarakat dalam bertindak dan menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Contoh tantangan kehidupan bernegara saat ini adalah tingkat kemiskinan yang masih sangat tinggi menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi sehingga dapat terjadinya kriminalitas, kurangnya lapangan kerja dan kualitas sumber daya manusia. Jika dilihat dari pasal-pasal dalam UUD NRI 1945 dapat dikatakan mampu menjadi pedoman untuk mengatasi tantangan tersebut. Namun, yang membuat konstitusi-konstitusi tersebut terasa kurang dapat mengatasi berbagai macam masalah ialah penerapan yang dilakukan yang masih kurang tepat, baik itu dari masyarakat maupun pemerintah. Maka dari itu, kualitas SDM dan peraturan yang ada harus lebih ditingkatkan lagi agar tantangan dapat diselesaikan secara sempurna.

4. Menurut saya, konsep bernegara kita dalam menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan sudah sangat baik. Akan tetapi, saya juga melihat bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam menjalankan konsep persatuan dan kesatuan ini seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan keberagaman serta menanamkam jiwa persatuan dan kesatuan dalam diri.
MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
2215061085
PSTI A

Integritas Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia

Identitas nasional ditandai oleh bentuk fisik dan kebijakan umum bagi rakyat Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Identitas tersebut meliputi representasi diri masyarakat yang melihat dirinya sendiri dan bagaimana orang lain melihat mereka sebagai sebuah entitas sosial budaya. Identitas merupakan suatu kondisi yang disesuaikan dengan sifat yang selalu diperbaharui dan keadaan yang di negoisasi secara terus-menerus sehingga akan mewujudkan proses yang membentuknya. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana untuk pembentukan pola pikir dan sikap mental memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas dari pembangunan kebudayaan nasional.

Diperlukannya identitas nasional bertujuan untuk pembentukan pola pikir masyarakat atas kesadaran nasional dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme. Kesadaran tersebut yang nantinya akan menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang dapat mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi terhadap bangsa asing.

Integrasi nasional terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama yang bersifat ideologis ekonomis maupun sosial. Konsep integrasi nasional pada dasarnya sejalan dengan kondisi Indonesia yang terjadi pada saat ini. Etnosentrisme merupakan kecenderungan untuk berpikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan budaya etnik lain dari segala sudut dan sudut pandang etniknya sendiri. Hal ini diperkuat dengan kebijakan negara yang mengembangkan otonomi daerah serta pemekaran daerah.

Strategi kebudayaan mengacu pada kekuatan budaya yang bertolak pada kedekatan dan pandangan hidup pelaku kebudayaan dalam kaitannya dengan kompleksitas kebudayaan yang dianut. Konsep integrasi nasional mengembangkan strategi kebudayaan Indonesia yang pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas anggota masyarakat yang berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.

Integrasi nasional merupakan jalan keluar untuk menghadapi konflik yang saat ini masih terus-menerus melanda di Indonesia. Masyarakat dan pemerintah perlu menyadari bahwa pluralitas sudah menjadi sebuah keniscayaan yang menjadi penghambat cita-cita untuk menerapkan konsep integrasi nasional. Kita dicatat sebut akan terwujud apabila sekelompok anggota bersedia menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari segala kepentingan yang selama ini dianggap membentuk watak dirinya.
MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
2215061085
PSTI A

Identitas dan Integrasi Nasional

Identitas Nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh serta berkembang di berbagai aspek kehidupan. Hakikat Identitas Nasional didalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila disebabkan karena aktualisasi yang tercermin dalam penataan kehidupan dalam arti luas.

Unsur- unsur Identitas Nasional :
1. Suku bangsa
2. Agama
3. Kebudayaan
4. Bahasa

Pembagian dalam Identitas Nasional :
1. Identitas Fundamental : Pancasila
2. Identitas Instrumental : UUD 1945
3. Identitas Alamiah

Integrasi nasional merupakan proses penyesuaian terhadap unsur-unsur identitas nasional yang memiliki keserasian fungsi. Menurut Myron Weiner (1971), terdapat 5 definisi dari integrasi nasional, yaitu:
1. Penyatuan kelompok budaya
2. Pembentukan wewenang kekuasaan
3. Menghubungkan pemerintah dengan ynag diperintah
4. Konsensus terhadap nilai
5. Perilaku yang terintegrasi

Faktor Pendorong Integrasi Nasional :
1. Sejarah
2. Adanya keinginan untuk bersatu
3. Cinta tanah air
4. Rela berkorban
5. Kesepakatan nasional, yaitu Pancasila dan UUD

Faktor Penghambat Integrasi Nasional :
1. Heterogen atau keberagaman yang menyebabkan bentrokan terhadap perbedaan
2. Etnosentrisme, yaitu adanya rasa fanatisme terhadap suku sendiri yang menyebabkan perselisihan diantara suku dengan suku yang lain.
3. Ketimpangan atau ketidakadilan.
4. Gangguan luar, adanya kepentingan luar negeri yang masuk kedalam negeri

Bentuk-bentuk integrasi nasional :

1. Asimilasi : pembauran budaya dalam negeri dengan budaya luar negeri.
2. Akulturasi : penerimaan sebagian unsur asing tanpa menghilangkan unsur dalam negeri.
MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
2215061085
PSTI A

Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa

Indonesia adalah bangsa yang multikultur yaitu bangsa yang memiliki kelompok-kelompok etnis atau budaya yang berbeda dapat hidup berdampingan dalam suatu negara. Sebab itu, diwajibkan bagi seluruh warga Indonesia dididik untuk memelihara budaya untuk dapat hidup bersama dalam keanekaragaman tanpa kehilangan identitas budaya masing-masing dan mampu memberi jaminan hidup budaya/etnis lain. Diperlukan juga pembelajaran yang tepat agar budaya kekerasan menjadi budaya damai.

Kearifan lokal dapat dianggap sama dengan cultural identity yang dapat diartikan dengan identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa. Kearifan lokal terbina secara kumulatif, terbentuk secara evolusioner, bersifat tidak abadi, dapat menyusut, dan tidak selamanya tampak jelas secara lahiriah

Sifat-sifat hakiki kearifan lokal menurut Poespowardojo (dalam Astra, 2004 : 114) :
1. Mampu bertahan terhadap budaya luar.
2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar.
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasi unsur-unsur budaya luar ke dalam kebudayaan asli.
4. Mampu mengendalikan.
5. Mampu memberikan arah pada perkembangan budaya.

Adanya penolakan terhadap keseragaman dapat menimbulkan konflik masalah ketegangan antar suku bangsa dan golongan. Koentjaraningrat (1980) mengemukakan bahwa dalam rangka menganalisis hubungan antara suku bangsa atau antar golongan maka ada beberapa hal yang harus diketahui, di antaranya
1. Sumber-sumber konflik.
2. Potensi untuk toleransi.
3. Sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa atau golongan.
4. Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung.

Di antara banyaknya budaya lokal yang dimiliki daerah- daerah di Indonesia dapat diangkat sebagai aset kekayaan kebudayaan bangsa yang harus kita bangkitkan kembali, lestarikan dan dikembangkan agar dapat dijadikan sebagai modal dasar untuk memperkokoh identitas/jati diri bangsa. Wujud nyata dari melestarikan budaya lokal adalah dengan cara menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai tantangan.