Posts made by MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA

NAMA: MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
NPM: 2215061085
KELAS: PSTI A
PRODI: TEKNIK INFORMATIKA


Analisis yang dapat saya ambil dari jurnal dengan judul “Semangat Bela Negara di Tengah Pandemi COVID-19" dijelaskan bahwa Bela Negara merupakan kewajiban setiap warga negara untuk mempertahankan, memperjuangkan, dan menghormati negara mereka. Selama pandemi COVID-19, penting bagi warga negara untuk mematuhi kewajiban Bela Negara dengan solidaritas dan kerja sama dalam menghadapi situasi sulit ini. Hal ini termasuk mengikuti protokol kesehatan, menyebarkan informasi yang akurat, dan tidak menyebarkan berita palsu.

Bela Negara bukan hanya tentang kesetiaan dan kecintaan terhadap negara, tetapi juga tentang partisipasi aktif dalam kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat dan melindungi negara. Hal ini termasuk tanggung jawab individu untuk tidak menyebarkan berita yang belum terverifikasi atau tidak benar, guna mencegah kepanikan dan ketidakstabilan di masyarakat. Pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan warga negara, terutama dalam situasi sulit seperti pandemi. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, Bela Negara melibatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan mematuhi kewajiban Bela Negara, seperti tetap di rumah, mengikuti pedoman resmi, dan menyebarkan informasi yang akurat, kita dapat bersama-sama mengatasi tantangan ini dan melindungi eksistensi negara dalam pandangan dunia. Pemahaman tentang kewarganegaraan juga penting agar Bela Negara dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan negara.
NAMA: MUHAMMAD DANU SETA WIARDANA
NPM: 2215061085
KELAS: PSTI A
PRODI: TEKNIK INFORMATIKA

Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah keuletan, keterampilan, ketangguhan, kemampuan mengembangkan potensi nasional untuk menghadapi ancaman yang datang.

Ancaman terdiri dari beberapa sumber yang bersifat
- Langsung, cth : penjajahan Belanda untuk mendapatkan SDA
- Luar, cth : penjajahan Amerika Serikat di Filipina
- Dalam, cth : gerakan separatisme
- Tidak langsung, cth : penguasaan melalui bidang ekonomi seperti membeli tanahnya satu persatu, kemudian penduduk asli disingkirkan

Keempat hal di atas merupakan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan bagi integritas (kewibawaan) negara, identitas negara, kelangsungan hidup, dan perjuangan mencapai tujuan nasional. Maka dari itu, sebagai warga negara Indonesia kita berhak mempertahankan diri dan perlu membangun ketahanan nasional.

Adapun 2 ancaman unsur, yaitu :
1. Ancaman Unsur Tri Gatra :
- Lokasi dan Geografis, cth :Timur Timor yang lepas dari Indonesia, masuknya kapal asing yang masuk ke kawasan Indonesia
- Keadaan dan Kekayaan, cth : kapal asing mengambil ikan di wilayah Indonesia
- Kemampuan penduduk, cth: TKI yang bermasalah di negara tetangga, penduduk asli yang tidak dapat bersaing dengan penduduk asing.

2. Ancaman Unsur Pancagatra:
- Ideologi, cth : ancaman G30S PKI, masuknya ideologi komunisme di Indonesia.
- Politik, cth : orang tidak boleh bersuara, suara harus dari satu sumber.
- Ekonomi, cth : masyarakat perlu diakomodir dalam membuka usaha sedangkan orang luar dipermudah dalam membangun usaha, penduduk asli dipersulit, pembangunan mall di wilayah pasar tradisional.
- Sosial budaya, cth : tradisi-tradisi
- Pertahanan keamanan

Untuk mewujudkan dan mengembangkan kekuatan nasional, harus ada kemampuan dalam menghadapi ancaman yang ada, di antaranya :
1. Perwujudan Aspek Alamiah (Tri Gatra)
- Peningkatan potensi laut dan darat.
- Sumber daya alam, seperti kesadaran pemanfaatan kekayaan nasional.
- Keadaan kemampuan penduduk, agar penduduk berpendidikan dan dapat bersaing dengan dunia luar.

2. Peperwujudan Aspek Sosial (Panca Gatra)
- Ideologi, seperti rangkaian nilai yang mampu menampung aspirasi
- Politik, seperti demokrasi keseimbangan input dan output
- Ekonomi, seperti sarana, modal, tenaga kerja, dan teknologi.
- Sosial Budaya, pendidikan, kepemimpinan, dan tradisi misalnya setiap daerah wajib belajar bahasa daerah untuk mempertahankan tradisi.
- Pertahanan dan Keamanan, seperti partisipasi dan kesadaran masyarakat.
Nama : Muhammad Danu Seta Wiardana
NPM : 2215061085
Kelas : PSTI A
Prodi : Teknik Informatika

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Artikel tersebut menjelaskan bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang kelam dalam penegakan HAM di Indonesia. Terdapat kemacetan dalam proses keadilan dan akuntabilitas terkait pelanggaran HAM oleh aparat keamanan. Pembatasan kebebasan berekspresi dan beragama juga terjadi, mengakibatkan kemunduran dalam mutu HAM. Diskriminasi gender dan pelanggaran hak-hak perempuan masih menjadi masalah yang mengakar. Pemerintah gagal dalam menghadirkan keadilan dan pemulihan bagi korban pelanggaran HAM masa lalu. Pelanggaran HAM di Papua meningkat. Meskipun demikian, terdapat perkembangan baik seperti langkah reformasi, meratifikasi perjanjian HAM internasional, dan upaya memperkuat perlindungan HAM serta supremasi hukum. Gerakan mahasiswa dan masyarakat sipil tetap menjadi kontrol sosial dalam memperjuangkan kebebasan dan HAM. Namun, masih ada tantangan yang perlu diatasi, termasuk penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu, isu Papua, rasisme, kemiskinan, dan ketidaksetaraan akses.

Setelah membaca artikel tersebut, beberapa hal positif yang saya dapatkan, antara lain :
- Kesadaran tentang tantangan dan masalah dalam penegakan HAM di Indonesia pada tahun 2019.
- Peningkatan kepedulian terhadap perlindungan HAM dan perlunya reformasi dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia.
- Pengakuan terhadap langkah-langkah reformasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
- Penghargaan terhadap peran masyarakat sipil, terutama gerakan mahasiswa dan komunitas masyarakat, dalam memperjuangkan kebebasan, HAM, dan kontrol sosial terhadap kekuasaan negara.
- Pemahaman tentang pentingnya pengungkapan kebenaran dan rekonsiliasi dalam penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.
- Perlunya tindakan konkret untuk mengatasi tantangan yang masih ada dalam penegakan HAM, termasuk isu Papua, rasisme, kemiskinan, dan ketidaksetaraan akses.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia!  Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi  Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Demokrasi Indonesia memiliki kaitan dengan nilai-nilai adat istiadat dan budaya asli masyarakat Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan keragaman etnis, budaya, agama, dan bahasa yang kaya. Nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal telah memberikan kontribusi dalam membentuk sistem demokrasi Indonesia. Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa mencerminkan keberagaman agama dan mengakui pentingnya harmoni sosial. Namun, pendapat tentang prinsip ini dapat bervariasi. Demokrasi Indonesia harus menjaga keseimbangan antara nilai-nilai budaya lokal dan prinsip-prinsip demokrasi universal untuk memastikan keberhasilan dan inklusivitas demokrasi.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi Indonesia saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan Pancasila, UUD NRI 1945, dan nilai hak asasi manusia. Tantangan yang perlu diatasi meliputi kurangnya representasi yang inklusif, pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memperbaiki praktik demokrasi, seperti memperkuat lembaga penegak hukum, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan supremasi hukum. Komitmen pemerintah dan masyarakat penting dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, Pancasila, UUD NRI 1945, dan hak asasi manusia.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Sikap saya terhadap anggota parlemen yang mengatasnamakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri adalah bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan dapat merusak kepercayaan publik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin dan anggota parlemen yang jujur, transparan, dan memiliki integritas untuk memastikan pengambilan keputusan yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Selain itu, sistem pengawasan, pemantauan, dan akuntabilitas yang kuat juga penting untuk mengatasi masalah tersebut.

E. Bagaimankah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Pendapat saya adalah bahwa pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik dan memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan ancaman terhadap demokrasi dan hak asasi manusia. Dalam era demokrasi dewasa saat ini, prinsip-prinsip hak asasi manusia, termasuk kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berkumpul, harus dijunjung tinggi. Penting untuk menjaga keseimbangan kekuasaan, penerapan hukum yang adil, dan pengawasan yang efektif. Konsep hak asasi manusia harus dijunjung tinggi, dan pihak-pihak yang memanipulasi emosi rakyat harus diawasi agar tidak melanggar prinsip-prinsip demokrasi. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam memantau pemerintah, menyuarakan ketidakpuasan, dan terlibat dalam pengawasan publik. Masyarakat juga berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia, serta melawan diskriminasi.