Posts made by Rifdah Fitriani Saharrudin

Nama: Rifdah Fitriani Saharrudin
NPM: 2215061114
Kelas: PSTI B
Prodi: Teknik Informatika

ANALISIS JURNAL
Judul: Semangat Bela Negara Di Tengah Pandemi Covid-19 (The National Spirit of Defense In The Middle of The Covid-19 Pandemic)
Oleh: Syahrul Kemal


Dalam jurnal tersebut, dijelaskan apa itu bela negara dan bagaimana cara menumbuhkan semangat bela negara di tengan pandemi Covid-19.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaan dan kesetiaan terhadap bangsa dan Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945 dalam menjalankan kehidupan bangsa dan negar seutuhnya. Bela negara mempunyai beberapa dasar hukum, yakni Pasal 27 ayat 3 UUD 1945, Pasal 30 ayat 1 UUD 1945, dan Undang udang RI nomor 3 tahun 2003 tentang pertahanan negra pasal 9 ayat 1 mengamatkan bahwa “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.” Untuk menumbuhkan semangat bela negara di tengah pandemi, bisa dengan melakukan isolasi mandiri dengan lingkungan sekitar sehingga dengan demikian bisa dikatakan sudah melakukan bela negara secara mandiri dan membantu para orang yang rentan terkena virus covid-19 karena orang yang sudah tua lebih mudah terkena virus covid-19. Kemudian selalu menyisihkan rejeki untuk orang orang yang kurang mampu dan kekurangan. Lalu dengan ide ide kreatif untuk mendukung para pahlawan garda terdepan salah satunya dengan membuat video video yang memberikan mereka semangat agar mereka selalu semangat saat melakukan tugasnya dan mendoakan mereka yang sedang terkena musibah serta para pejuang medis dan para pahlawan garda terdepan yang gugur saat melakukan tugasnya.
Nama: Rifdah Fitriani Saharrudin
NPM: 2215061114
Kelas: PSTI B
Prodi: Teknik Informatika

ANALISIS VIDEO
Judul: Ketahanan Nasional – Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh: Fajar Kurniawan

Ketahanan nasional adalah keuletan, keterampilan, ketangguhan suatu bangsa, dan kemampuan mengembangkan potensi nasional untuk menghadapi ancaman yang datang. Ancaman sendiri ada beberapa sumber, biasanya bersifat langsung, dari luar, dari dalam, dan tidak langsung. Lawan, merupakan tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan bagi keutuhan negara, yang menyerang integritas, identitas, kelangsungan hidup, dan perjuangan mencapai tujuan nasional. Untuk itu, warga negara harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional.
Ancaman memiliki banyak jenis, yang pertama yaitu ancaman unsur tri gatra yang mengancam lokasi dan posisi geografis Indonesia, keadaan dan kekayaan alam, serta kemampuan penduduk. Lalu yang kedua yaitu ancaman unsur panca gatra yang mengancam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Hal yang harus dilakukan untuk menyikapi ancaman tersebut:
a. Ancaman aspek alamiah (tri gatra)
- Ancaman lokasi dan geografis: peningkatan potensi laut dan darat, peningkatan kemampuan posisi dengan negara tetangga
- Keadaan dan kekayaan alam: kesadaran nasional dengan pemanfaatan kekayaan alam
- Kemampuan penduduk: Pendidikan
b. Ancaman aspek sosial (panca gatra):
- Ideologi: rangkaian nilai mampu menampung aspirasi
- Politik: adanya demokrasi; keseimbangan input dan output
- Ekonomi: sarana, modal, iptek
- Sosial budaya: mempertahankan tradisi, meningkatkan pendidikan dan kepemimpinan
- Pertahanan dan keamanan: adanya partisipasi dan kesadaran masyarakat
Nama: Rifdah Fitriani Saharrudin
NPM: 2215061114
Kelas: PSTI B
Prodi: Teknik Informatika

ANALISIS SOAL

A. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Jawab:

Dalam rangka penegakkan HAM, artikel tersebut menjelaskan bahwasanya beberapa Lembaga mencatat bahwa kinerja Indonesia terkait HAM selama 2019 masih buruk. Komnas HAM mencatat banyak pelanggaran HAM berat di masa lalu. Hal ini dikarenakan tidak ada proses keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan, menguatnya pembatasan kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama yang sewenang-wenang melalui aturan maupun praktik kebijakan, diskriminasi berbasis gender, kegagalan pemerintah dalam menghadirkan keadilan, pengungkapan kebenaran, dan pemulihan untuk korban pelanggaran HAM masa lalu, dan banyaknya pelanggaran HAM di Papua. Hal positif yang saya dapatkan adalah adanya upaya Indonesia untuk terus melakukan beberapa langkah reformasi kunci guna memastikan perlindungan HAM yang lebih baik, menegakkan supremasi hukum, dan mereformasi sektor keamanan publik.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa?
Jawab:

Demokrasi Indonesia berlandaskan pada Pancasila, yang bersumber dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia. Menurut analisis saya, karena dengan berumber dari Pancasila maka demokrasi diharapkan dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan dari setiap sila Pancasila. emokrasi yang berlaku di Indonesia memiliki sifat kolektif yang telah menyatu atau membaur dalam pergaulan hidup rakyat Indonesia, sehingga tidak bisa dihilangkan sampai kapan pun. Dalam menjalankan suatu negara yang demokrasi, maka perlu sesuai dengan jati diri atau budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Pancasila merupakan cerminan jati diri bangsa Indonesia. Untuk mencapai sistem pemerintahan yang baik dan lancar, demokrasi tersebut harus sesuai dan tidak bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila.
Terkait prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa, hal itu membuktikan bahwasanya Indonesia merupakan negara yang beragama. Demokrasi yang berketuhanan yang maha esa artinya seluk-beluk system serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan YME.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Jawab:
Menurut saya, praktik demokrasi Indonesia itu belum sesuai dengan Pancasila karena dapat dilihat bahwa masih banyak terjadi pelanggaran HAM, diskriminasi, serta ketidakadilan yang jelas-jelas melanggar sila kelima.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Jawab:

Sikap saya tentu saja tidak setuju karena suara rakyat merupakan harapan yang diamanhkan kepada anggota parlemen. Seseorang yang sudah memegang kepercayaan rakyat tetapi melaksanakan agenda politik sendiri berarti telah melakukan pelanggaran dan merusak kepercayaan publik.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Jawab:

Pendapat saya adalah, hal tersebut jelas tidak dapat dibenarkan dan bahkan dapat menjadi ancaman bagi rakyat karena menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat dapat membatasi prinsip demokrasi dan melanggar HAM.