Posts made by Alexis Ronauli Manurung

Teknik Informatika A -> Forum Analisis Jurnal

by Alexis Ronauli Manurung -
Nama : Alexis Ronauli Manurung
NPM : 2215061109
Kelas : PSTI A

Analisis Jurnal

Judul : PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT ILMU DAN IMPLIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Penulis : Syarifuddin

Rangkuman :
Pancasila adalah pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik dan juga sebagai dasar falsafah negara indonesia yang lahir dari pemikiran mendalam yang dilakukan oleh anak bangsa dengan tujuan untuk dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia yang terdiri dari panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologinegara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan bagian dari filsafat ilmu. Pancasila sebagai filsafat ilmu merupakan landasan dalam proses berfikir dan berpengetahuan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realita bangsa dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Implikasi sila-sila dalam Pengembangan IPTEK.
1. Ketuhanan yang maha esa : dalam Pengembangan Ilmu pengetahuan, sangat perlu dilakukan penanaman nilai religi mulai dari pendidikan dasar, sampai pada pendidikan Tinggi. Perlunya memahami batas kemampuannya dalam berfikir, karena tidak semua yang ada di alam semesta ini mampu dijangkau oleh pemikiran manusia, dari keterbatasan kemampuan tersebut manusia harus mengembalikan kepada sang Pencipta dan penguasa segala sesuatu yang ada di alam ini, Sehingga dalam pengembangan ilmu pengetahuan, manusia harus menciptakan perimbangan antara yang rasional dan irrasional, antara rasa dan akal.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab : dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah memberi arah dan mengendalikan
ilmu pengetahuan, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok atau lapisan tertentu. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab juga memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pembangunan iptek harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia. Iptek harus dapat diabadikan untuk peningkatan harkat dan martabat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai makhluk yang angkuh dan sombong akibat dari penggunaan IPTEK.
3. Persatuan Indonesia : memberikan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, dengan iptek persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan pesahabatan antar daerah di berbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari factor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, iptek harus dapat dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat internasional.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan : Sila ini mendasari pengembangan Iptek secara demokratis. Artinya, setiap orang haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan Iptek.
Selain itu dalam pengembangan iptek setiap ilmuwan juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memilki sikap yang tebuka artinya terbuka untuk dikritik/dikaji ulang maupun dibandingkan dengan penemuan teori lainnya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia : mengimplementasikan pengembangan iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan msyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan alam lingkungannya.

Teknik Informatika A -> Forum Analisis Soal-2

by Alexis Ronauli Manurung -
Nama : Alexis Ronauli Manurung
NPM : 2215061109
Kelas : PSTI A

1. Bagaimanakah peran Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi disiplin ilmu anda masing-masing dengan merinci setiap sila ke dalam kebijakan ilmu dan landasan etika bagi pengembangan ilmu yang anda pelajari dan bagaimana prosesnya di tengah persaingan global seperti sekarang ini?
Jawab :- Sila pertama merupakan Nilai-nilai kebenaran yang bersifat Illahiah itu telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi munculnya nilai-nilai lain. Secara filosofis dikatakan bahwa setiap
nilai harus bersumber oleh nilai Ketuhanan YME. Maka dari itu IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksudnya dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Sila ini menempatkan manusia di alam semesta tidak untuk menjadi pusat melainkan sebagai bagian yang perkembangan ilmu yangg diperlukan untuk pemanfaatan yang baik.
- Sila kedua mengakui dan menghargai keberadaan akal namun bukan segala-galanya yang artinya kesatuan
rohaniah, keberadaan hati nurani tidak kalah penting daripada akal. Maka dari itu pengembangan IPTEK harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan manusia. IPTEK bukan untuk kesombongan, kecongkakan dan keserakahan manusia namun harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia.
- Sila ketiga sebagai jiwa Persatuan
Indonesia serta menunjukkan adanya keterpaduan antara karakter ilmu dengan faham kebangsaan Indonesia. Maka Pengembangan IPTEK diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia.
- Sila keempat memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat berpendapat, mengembangkan dan menggunakan IPTEK.
- Sila kelima tujuan Negara Republik Indonesia adalah tujuan perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan, dan pedamaian. Oleh karena itu perkembangan IPTEK di Indonesia harus didasari nilai-nilai yang sesuai dengan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

2. Bagaimanakah harapanmu mengenai model pemimpin, warganegara dan ilmuwan yang Pancasilais di Indonesia sekarang dan di masa mendatang?
Jawab : untuk saat ini masih banyak yang belum sesuai dengan nilai-nilai pancasila. masih ada penyimpangan atau pengingkaran nilai pancasila khususnya dalam peyelenggaraan pemerintahan. Namun, masi banyak yang masih bertahan dengan nilai pancasila itu sendiri sebagai ciri khas bangsa dengan kecintaanya dan rasa bangga terhadap Indonesia, serta mencintai budaya dan kearifan lokal Indonesia. Harapannya ke depan, masyarakat lebih baik dalam bersikap seusai dengan nilai-nilai Pancasila. Pemimpin bangsa yang dapat mengambil keputusan yang berpihak kepada masyarakat dan dapat mengamalkan nilai persatuan bangsa.

Teknik Informatika A -> Forum Analisis Soal-1

by Alexis Ronauli Manurung -
Nama : Alexis Ronauli Manurung
NPM : 2215061109
Kelas : PSTI A

1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai berita tersebut dan apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi dampak negatif penyebaran hoaxs?
Jawab : Tanggapan saya mengenai penyebaran berita hoaxs memang akan berdampak buruk seperti tidak percaya oleh fakta yang valid karena sudah termakan berita hoaxs, dapat menimbulkan opini negatif yang merugikan masyarakat hingga menimbulkan perpecaham. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi terhadap berita hoaxs adalah dengan cara menelusuri berita yang didapat apakah sesuai dengan ffakta atau bukan sebelum disebar.

2. Bagaimanakah pengaruh pengembangan iptek yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di media sosial dan solusi apa yang anda sampaikan bagi pengembangan iptek yang lebih baik?
Jawab : Banyaknya minus dalam bersikap terutama penggunaan sosial media yang dinilai tidak mencerminkan etika bangsa. Contohnya seperti komentar mengenai SARA hingga perseteruan yang bisa saja memecahkan persatuan bangsa. Ini sangatlah berbahaya maka dari itu perlunya pendidikan pancasila dalam nilai-nilai etika khususnya bersosial media seperti etika dalam berkomunikasi, menghindari penyebaran SARA, pornografi dan aksi kekerasan, serta bersikap kritis. Hal ini begitu penting mengingat riset dalam laporan Digital Civility Index (DCI), di mana disebutkan bahwa netizen Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 dalam survei tingkat kesopanan bermedia sosial. Hal inj membuat miris karena tidak sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia yang dikenal sopan dan ramah. Solusinya dengan memberikan dan menanamkan ilmu pengetahuan nilai etika dalam bersosial media terutama pada anak muda yang bisa diajarkan oleh orang tua maupun guru-guru di sekolah hingga perguruan tinggi agar nilai-nilai pancasila dalam beretika tetap terjaga sebagaimana ciri khas bangsa dan bernegara.

3. Sikap Konsumerisme menyebabkan Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya, bagaimakah solusi menurut program studi/jurusan yang anda ambil saat ini atas permasalahan tersebut?
Jawab :  Memberikan ilmu kepada masyarakat tentang iptek yang terus berkembang agar masyarakat mengetahui hal apa yang perlu disikapi saat menerima sebuah berita atau bahkan bersosial media sehingga meminimalisir berita hoaxs yang tersebar menjadi pribadi yang bijak dan dapat memberikan nilai-nilai pancasila dalam beretika.

Teknik Informatika A -> Forum Analisis Video-2

by Alexis Ronauli Manurung -
Nama : Alexis Ronauli Manurung
NPM : 2215061109
Kelas : PSTI A

Analisis Video 2
Pada video ke-2 yang membahas tentang peristiwa sejarah sebelum proklamasi RI. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbor memicu bersatunya persekutuan Amerika Serikat, Britania Raya, Belanda, Hindia Belanda dan sejumlah negara jajahan Inggris serta sejumlah Negara Amerika Latin untuk bersama-sama berperang melawan Jepang. Jerman dan Italia juga bergabung setelah Puncak Perang sekutu melawan Jepang adalah dijatuhkannya bom atom ke Kota Hiroshima Jepang pada 6 Agustus 1945 yang mengakibatkan 140.000 orang tewas seketika nyaris setengah dari penduduk Kota Hiroshima yang ketika itu berjumlah 350.000. Tidak berhenti sampai di situ bom atom kedua dijatuhkan sekutu ke kota Nagasaki Jepang tiga hari kemudian tepatnya pada tangga 9 Agustus 1945. Enam hari pasca pemboman Nagasaki tepstnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Menteri luar negeri Jepang, Shigematsu Sakakibara menandatangani surat tanda Jepang menyerah diatas kapal perang Amerika Serikat USS Missouri. Hal ini menandai berakhirnya Perang Dunia ke-2 di wilayah Pasifik. Bagi Indonesia yang saat itu dijajah Jepang momen ini menjadikan terjadinya kekosongan kekuasaan atau status quo di wilayah Indonesia. Memanfaatkan hal ini, dua hari kemudian bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.