Posts made by Alya Wahidah Assarifah

Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3H
NPM : 2213053290

ANALISIS VIDEO 3

"Materi 8 Fungsi Keluarga, Menerapkan dan menanamkan nilai-nilai moral dalam keluarga" 

1. Fungsi Agama 
Nilai moral : keimanan, ketaqwaan, kejujuran, bersyukur, kepedulian, tenggang rasa, kerajinan, kesalehan, ketaatan, suka menolong, disiplin, kesabaran dan kasih sayang.

2. Fungsi Sosial Budaya
Nilai Moral : gotong royong, sopan santun, kerukunan, kepedulian, kebersamaan, dan toleransi. 

3. Fungsi Cinta Kasih

Nilai Moral : Empati (peka), keakraban, keadilan, pemaaf, kesetiaan, pengorbanan, suka menolong, dan bertanggung jawab.

4. Fungsi Perlindungan

Nilai Moral : pemaaf, tanggap, dan ketabahan.

5. Fungsi Reproduksi
Nilai Moral : bertanggung jawab, kesehatan dan keteguhan. 

6. Fungsi Sosial dan Pendidikan
Nilai Moral : percaya diri, keluwesan, kebanggaan, kerajinan, kreatifitas, bertanggung jawab, dan bekerja sama

7. Fungsi Ekonomi
Nilai Moral : hemat, ketelitian, disiplin, kepedulian, dan keuletan.

8. Fungsi Pemeliharaan

Nilai Norma : Kebersihan dan kedisiplinan

Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3H
NPM : 2213053290

ANALISIS VIDEO 1

" Pentingnya Pendidikan Moral untuk Anak Sekolah Dasar " 

Pengertian Pendidikan Moral
Pendidikan moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruknya mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan. 

penyebab menurunnya moral pada anak
1. perundungan di sekolan
perundungan yang di maksud  yaitu dengan menyakiti korban secara fisik maupun sosial.
2. kekerasan fisik dalam keluarga
hal yang menyebabkan perundungan oleh anak yaitu adanya kekerasan secara fisik yang di lakukan oleh saudara kandungnya dirumah.

Peran Orang Tua dan Guru
1. Orang Tua
orang tua merupakan model yang penting dalam perkembangan moral anak, karena anak meniru tingkah laku orang tuanya.
2. Guru
Guru berperan untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak.

penyelesaian terhadap moral anak
upaya siswa tidak menyimpang dari tujuannya diperlukan motivator untuk memberikan pelajaran tentang kebaikan agar tujuan tercapai. peranan guru yang dilakukan dengan cara memberikan nasihat setiap harinya agar siswa mengingatnya dan tujuan yang akan dituju pun tidak menyimpang. 


kesimpulan

upaya dalam mewujudkan nilai-nilai moral melalui pendidikan moral harus diupayakan agar pendidikan moral betul-betul maksimal. bukan hanya dari guru tetapi pendidikan moral sudah harus diajarkan sejak dini oleh orang tuanya.

Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3h
NPM : 2213053290


ANALISIS VIDEO 2

"Pendidikan Moral Anak Sekolah (Pendidikan Pancasila)

di dalam video ke 2 ini, ada peserta didik yang tidak sopan terhadap gurunya. karena perlakukan dia yang tidak itu guru pun memberikan sebuah hukuman dengan cara menuruh siswa tersebut keluar dari kelas, yang dimana tindakan ini di ambil untuk memberikan efek jera terhadap siswa tersebut. 

lalu pada saat pulang sekolah terdapat 2 siswa yang merokok dan meminum minuman keras, hal ini di ketahui oleh gurunya dan langsung di nasehati.

maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan nilai dan moral sangat penting untuk membentuk etikabdan moral peserta didik. dengan adanya pendidikan Pancasila dapat membantu peserta didik dalam memahami tentang tanggung jawab dan beretika.

Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3H
NPM : 2213053290
 
ANALISIS JURNAL 2
PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK USIA  DINI
1.     Pengertian Moral
Pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan Pendidikan.
 
2.     Nilai-Nilai Moral
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.     Berkaitan  dengan jawaban kita
Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa seseorang bersalah atau tidak bersalah karena ia bertanggungjawab. Dalam nilai moral kebebasan dan tanggungjawab merupakan syarat mutlak
b.     Berkaitan dengan hati nurani
Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini menimbulkan "suara" dari hati nurani yang menuduh kita bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai-nilai moral.
c.     Mewajibkan
Nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar[1]tawar.
d.     Bersifat formal
Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yang dimaksudkan bahwa nilai moral bersifat formal.
 
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.
 
3.     Pengertian anak usia dini
Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak usia dini dikenal sebagai manusia yang unik, kadang-kadang melebihi dari orang-orang dewasa yang sulit diterka, diduga, bila dilihat dari bicara, tingkah laku maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a.     Usia 0 – 1 tahun
b.     Usia 2-3 tahun
c.     Usia 4-6 tahun
 
4.     Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
a.     Metode bermain , karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
b.     Metode bercerita, melalui metode bercerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai moral.
c.     Metode pembagian tugas, biasanya nilai moral disisipkan melaluii metode pembagian tugas individu dan kelompok.
d.      Metode bercakap-cakap, dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan bercakap- cakap banyak sekali pengetahuan yang dapat diberikan kepada anak, karena pada dasarnya anak suka sekali bertanya. Melalui bercakap-cakap pendidik mengajarkan aturan, nilai, dan norma yang berlaku di masyarakat, agar anak dapat menjalin hubungan dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik.
 
5.     Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
a.     Persiapan kegiatan pembelajaran
b.     Pelaksanaan kegiatan  pembelajaran
·       Penataan lingkungan bermain
·       Kegiatan inti pembelajaran
·       Kegiatan penutup
 
 

 


Nama : Alya Wahidah Assarifah
Kelas : 3H
NPM : 2213053290
 
IDENTITAS JURNAL
Nama jurnal    : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD Unsyiah
Volume            : 1
Nomor             : 1
Halaman         : 68-77
Tahun              : 2016
Judul               : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Siswa di SD Negeri Lampeuneurut
Penulis            : Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini
 
PEMBAHASAN
 
Penanaman nilai-nilai moral adalah bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Guru menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai- nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat untuk diterima.
Penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami, atau menanamkan (kamus besar bahasa Indonesia, 2005:100). Sedangkan nilai menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005:120) adalah “sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan”. Jadi penanaman nilai adalah menanamkan sifat- sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan”.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru di SD Negeri Lampeuneurut telah menanamkan 10 nilai moral yaitu nilai religius, nilai sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran, nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggungjawab, dan nilai penghargaan terhadap lingkungan. Adapun cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut adalah dengan menyisipkan ke semua mata pelajaran yang diajarkannya, melalui lingkungan sekolah dan kerjasama dengan orang tua. Disamping itu siswa di SD Negeri Lampeuneurut mempunyai tingkah laku yang baik karena sudah mengetahui beberapa nilai-nilai moral dan memudahkan guru untuk melanjutkannya