Posts made by Anggun Putri Pradani 2213053172

Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Dapat saya simpulkan dari video yang berjudul "pendidikan moral anak sekolah (pendidikan pancasila) bahwa terlihat terdapat peserta didik yang menyimpang dari nilai moral seperti tidak sopan kepada guru, merokok dan minum-minuman keras. Tindakan guru untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan memberikan hukuman serta nasehat kepada peserta didik. Dengan demikian, pendidikan nilai dan moral merupakan hal yang sangat penting diimplementasikan pada peserta didik supaya peserta didik berperilaku baik tidak menyimpang dari tujuan. Peran yang dibutuhkan disini yaitu dari orang tua dan guru supaya anak dapat mempunyai perilaku yang baik di lingkungan sosial maupun sekolah.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172


Dapat saya simpulkan setelah menonton video pembelajaran berjudul Pentingnya Pendidikan Moral Untuk Anak Sekolah Dasar bahwa pendidikan nilai dan moral adalah suatu proses yang digunakan untuk menanamkan baik dan buruk mengenai perbuatan untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan nilai dan moral penting untuk sekolah dasar karena mereka harus memiliki perilaku yang baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Terdapat dua penyebab penurunannya moral pada anak yang pertama yaitu perundungan di sekolah dan yang kedua kekerasan fisik dalam keluarga. Peran orang tua dan guru dalam pendidikan nilai dan moral yaitu, dari orang tua, untuk terbentuknya moral yang baik karena anak meniru tingkah orang tua serta dari guru, untuk memperkaya dan memperkokoh kepribadian anak. Apabila anak menyimpang dari tujuan, penyelesaian terhadap moral anak yaitu dengan adanya motivator untuk memberikan pelajaran tentang kebaikan agar tujuannya tercapai. Peran guru yang dapat dilakukan dengan memberikan nasehat setiap hari agar siswa mengingatnya sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dituju. Jadi pendidikan moral harus diupayakan supaya pendidikan moral benar-benar maksimal. Serta pendidikan moral tidak hanya diajarkan pada guru saja tetapi peran orang tua juga penting untuk keberlangsungan moral anak supaya anak memiliki sikap yang baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Nama: Anggun Putri Pradani
Npm : 2213053272

Identitas jurnal
Judul Jurnal : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Jurnal : -
Vol dan No : (-) dan (-)
Halaman : 1 - 10
Tahun Terbit : -
Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal

Pada masa usia dini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai-nilai moral, untuk perkembangan serta kecerdasan moral anak. Pendidikan moral diartikan sebagai suatu konsep kebaikan yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945.
Di dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu :
1. metode bermain,
2. bercerita,
3. pemberian tugas dan
4. bercakap-cakap

Penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama. Sebab metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Identitas jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD
Judul Jurnal : PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPUNEURUT
Vol dan No : 1 . 1
Halaman : 68-77
Tahun Terbit : 2016
Penulis : Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

Analisis 
Guru bukan hanya mengajarkan siswa belajar agama di sekolah tetapi untuk memperdalam ilmu agama juga belajar di tempat-tempat seperti, pengajian, TPA, dan pasantren. Dengan dorongan dari guru siswa mau menuntut ilmu agama karena sangat berguna bagi mereka untuk kedepannya. siswa perlu belajar agama bukan hanya di sekolah saja tetapi harus memperdalam ilmu agama juga di TPA, dan tempat pengajian. Karena dengan belajar di tempat-tempat seperti diatas, maka akan berkesinambungan ilmu yang di dapat, nilia-nilai moral yang ditanamkan melalui pelajaran agama sangatlah banyak.
Guru menanaman nilai-nilai moral dilakukan dengan cara menanamkan disetiap mata pelajaran yang diajarkan, baik berupa nasehat, teguran ataupun tingkah laku guru yang menjadi contoh panutan mereka. Selain itu juga dapat ditanamkan diluar jam pelajaran seperti dilingkungan sekolah maupun di rumah karena hal tersebut akan menjadikan siswa mempunyai moral yang baik.
Nilai moral yang banyak ditanamkan yaitu kebiasaan berdoa sebelum memulai pelajaran, tidak membedakan siswa yang pintar dan kurang pintar, mengajarkan saling menghargai perbedaan pendapat, mengajarkan melakukan sendiri tugas yang menjadi tanggung jawabnya, mengajarkan sikap berani dan sportif, dan mengajarkan pentingnya pembagian tugas piket secara bergiliran. Sedangkan untuk nilai-nilai moral yang tidak banyak ditanamkan yaitu mengajarkan sikap baris-berbaris yang tertib, tidak membedakan perlakuan antara siswa laki-laki dan perempuan saat pembelajaran, mengajarkan mengoreksi hasil ulangan/soal secara jujur, dan mengajarkan menjaga lingkungan hidup. Penanaman nilai-nilai moral bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Guru menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai-nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat untuk diterima.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru di SD Negeri Lampeuneurut telah menanamkan 10 nilai moral yaitu nilai religius, nilai sosialitas, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran, nilai kemandirian, nilai daya juang, nilai tanggungjawab, dan nilai penghargaan terhadap lingkungan. Adapun cara untuk menanamkan nilai-nilai tersebut adalah dengan menyisipkan ke semua mata pelajaran yang diajarkannya, melalui lingkungan sekolah dan kerjasama dengan orang tua. Disamping itu siswa di SD Negeri Lampeuneurut mempunyai tingkah laku yang baik karena sudah mengetahui beberapa nilai-nilai moral dan memudahkan guru untuk melanjutkannya.
Nama : Anggun Putri Pradani
NPM : 2213053172

Berdasarkan video yang berjudul "Pendidikan Moral di Sekolah Dasar" dapat saya analisis bahwa Pendidikan moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana mengubah sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sesuai nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.

Tahap-tahap perkembangan moral yaitu sebagai berikut:
1. Usia 6-12 bulan, orang tua akan menggunakan disiplin untuk memandu, mengendalikan dan melindungi bayi.
2. Usia 12-18 bulan, membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani, perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak, mencerminkan kecemasan diri dalam melakukan hal yang salah
3. Usia 18-30 bulan, anak mungkin menunjukkan perilaku menolong, rasa bersalah, malu, dan empati mendorong perkembangan moral akurasi terkait agresif mainan muncul .
4. Usia 30-36 bulan, agresif fisik berkurang lebih banyak verbal.
5. Usia 3-4 tahun, akruisme dan perilaku menolong orang lain menjadi lebih lazim.
6. Usia 4-6 tahun, penalaran moral makin fleksibel.
7. Usia 7-8 tahun, penalaran moral makin fleksibel dan empati perilaku pro sosial meningkat.
8. Usia 9-11 tahun, penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan.
9. Usia 12-15 tahun, penalaran moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan membuat peraturan yang kooperatif.
10. Usia 16-20 tahun, relativisme memainkan peranan penting dalam penalaran moral.
11. Usia 20-40 tahun (dewasa muda), penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.
12. Usia 40-65 tahun (dewasa tengah), penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.
13. Usia 65 tahun ( dewasa tua), penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar, baik perkembangan pribadi dan sosial sangat diperlukan dalam belajar, anak kadang memerlukan teman untuk membantu proses belajar tapi kadang anak bisa melakukannya sendiri atau mandiri. Implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar, yaitu guru sebaiknya mengajarkan peserta didik mengenai identitas gender supaya moral atau perilaku mereka sesuai. Sebenarnya bukan hanya guru saja tetapi peran orang tua juga sangat penting.

Permasalahan serta solusi perkembangan moral anak sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
1. Hilangnya kejujuran, solusinya yaitu dengan mengajarkan anak lebih percaya diri akan jawabannya dan mengajarkan anak untuk bersikap jujur.
2. Hilangnya rasa tanggungjawab, solusinya yaitu dengan mengajarkan anak untuk bersikap tanggungjawab, hal terkecil yang bisa dilakukan guru yaitu ketika terdapat peserta didik yang tidak mengerjakan tugas maka diminta maju kedepan dan mengerjakan soal yang akan diberikan oleh guru.
3. Rendahnya disiplin, solusinya yaitu dengan guru ataupun kepala sekolah bersikap tegas.
4. Kurang bisa bekerjasama, solusinya yaitu dengan membiasakan anak untuk lebih banyak dalam kerjasama jangan biarkan anak tersebut tidak aktif ketika kerjasama.
5. Mengambil hak orang lain, solusinya yaitu dengan membiasakan anak untuk menerima apa yang dia miliki dan tidak boleh mengambil hak orang lain.