Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
kelas : 2G
Hasil analisi jurnal:
1. Identitas Jurnal
Judul : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
Penulis : Ida Baghus Brata
Pembahasan:
Indonesia merupakan negara dengan sejarah yang panjang. Hal tersebut menyebabkan banyak sekali budaya didalamnya yang hidup berdampingan dan saling melengkapi.
Kearifan lokal sebagai pusaka budaya menempati posisi penting sebagai benteng penguatan jati diri suatu bangsa di era globalisasi. Koentjaraningrat (1980), mengemukakan, bahwa dalam rangka
menganalisis hubungan antara suku bangsa atau antara golongan, maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti : Sumber potensi konflik, potensi untuk toleransi, sikap serta pandangan dari suku bangsa terhadap suku bangsa lain, Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung.
Sumber-Sumber Konflik yang biasa terjadi antara suku-suku bangsa atau golongan adalah warga dari dua suku bangsa bersaing dalam hal mendapatkan mata pencaharian yang sama, warga dari satu suku berusaha memaksakan unsur unsur kebudayaan atau unsur keagamaan kepada warga dari suku bangsa lain, satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain secara politis, serta Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.
Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dengan istilah berbeda-beda pada setiap daerah, diposisikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara. Modal budaya Indonesia terdiri dari kebudayaan-kebudayaan asli yang tersebar dalam kehidupan masyarakat daerah di Indonesia yang mencerminkan keberagaman, termasuk puncak-puncak kebudayaan daerah yang terhitung sebagai kebudayaan bangsa, sesuai dengan isi pasal 32 UUD 1945. Oleh karena itu “kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Istilah “rakyat Indonesia seluruhnya” sesungguhnya di dalamnya terimplisit suatu pernyataan bahwa kebudayaan salah satu suku bangsa belum dapat dikatakan kebudayaan nasional.
Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural, yang dapat digunakan sebagai modal dasar yang harus dikelola demi kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkualitas, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai
tantangan merupakan wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu bisa dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkuat identitas bangsa.
NPM : 2213053057
kelas : 2G
Hasil analisi jurnal:
1. Identitas Jurnal
Judul : Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa
Penulis : Ida Baghus Brata
Pembahasan:
Indonesia merupakan negara dengan sejarah yang panjang. Hal tersebut menyebabkan banyak sekali budaya didalamnya yang hidup berdampingan dan saling melengkapi.
Kearifan lokal sebagai pusaka budaya menempati posisi penting sebagai benteng penguatan jati diri suatu bangsa di era globalisasi. Koentjaraningrat (1980), mengemukakan, bahwa dalam rangka
menganalisis hubungan antara suku bangsa atau antara golongan, maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti : Sumber potensi konflik, potensi untuk toleransi, sikap serta pandangan dari suku bangsa terhadap suku bangsa lain, Tingkat masyarakat dimana hubungan dan pergaulan antara suku bangsa atau golongan tadi berlangsung.
Sumber-Sumber Konflik yang biasa terjadi antara suku-suku bangsa atau golongan adalah warga dari dua suku bangsa bersaing dalam hal mendapatkan mata pencaharian yang sama, warga dari satu suku berusaha memaksakan unsur unsur kebudayaan atau unsur keagamaan kepada warga dari suku bangsa lain, satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa lain secara politis, serta Potensi konflik terpendam ada dalam hubungan antara suku-suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat.
Pada masyarakat Indonesia wawasan kesatuan jiwa “Bhinneka Tunggal Ika” yang bermakna kesatuan dalam keragaman, spirit gotong royong dengan istilah berbeda-beda pada setiap daerah, diposisikan sebagai modal budaya yang sangat penting bagi basis kehidupan berbangsa dan bernegara. Modal budaya Indonesia terdiri dari kebudayaan-kebudayaan asli yang tersebar dalam kehidupan masyarakat daerah di Indonesia yang mencerminkan keberagaman, termasuk puncak-puncak kebudayaan daerah yang terhitung sebagai kebudayaan bangsa, sesuai dengan isi pasal 32 UUD 1945. Oleh karena itu “kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Istilah “rakyat Indonesia seluruhnya” sesungguhnya di dalamnya terimplisit suatu pernyataan bahwa kebudayaan salah satu suku bangsa belum dapat dikatakan kebudayaan nasional.
Penting untuk disadari bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, kekayaan hayati, dan kekayaan keanekaragaman sosiokultural, yang dapat digunakan sebagai modal dasar yang harus dikelola demi kesejahteraan masyarakat. Kearifan lokal sebagai modal budaya Indonesia diharapkan mampu menumbuhkembangkan identitas ke-Indonesiaan, menjadi referensi dalam mengembangkan wawasan kebangsaan, membangun manusia dan bangsa Indonesia yang berkualitas, kemuliaan harkat dan martabat bangsa yang memancar ke dalam bagi keadaban warga negara bangsa dan ke luar dalam membangun citra dan pergaulan antar bangsa dalam bingkai diplomasi kebudayaan. Menggunakan nilai-nilai budaya lokal untuk menjawab berbagai
tantangan merupakan wujud nyata revitalisasi budaya lokal itu. Bahkan tidak hanya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan, namun kearifan lokal itu bisa dijadikan sebagai perekat sekaligus memperkuat identitas bangsa.