Kiriman dibuat oleh Widia Nata Saputri 2213053057

Nama: Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 2G

Hasil analisi Video
Judul : Identitas dan Integritas Nasional
Oleh : Fajar Fajar Kurniawan

Identitas nasional
Identitas nasional merupakan gabungan nilai budaya yang hidup dan berkembang di berbagai macam aspek kehidupan, berbagai macam suku dan di himpun dalam satu kesatuan.
Pancasila adalah Hakikat identitas nasional didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. hal tersebut karena Pancasila merupakan akualisasi yang tercermin dalam penataan kehidupan kita.
Terdapat 4 Unsur Identitas nasional, yaitu:
1. Suku
2. Agama
3. Budaya
4. Bahasa

Berdasarkan unsur identitas nasional di atas dapat dibagi menjadi tiga, berupa:
1. Identitas fundamental ( Pancasila)
2. Identitas instrumental (UUD 1945)
3. Identitas alamiah (meliputi kepulauan serta pluralisme dalam suku, budaya, bahasa, agama dan kepercayaan)

-Integrasi Nasional
Integrasi Nasional merupakan kesempurnaan proses penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

Faktor pendorong Integrasi Nasional, yaitu:
1. Sejarah (sumpah pemuda)
2. Terdapat keinginan untuk bersatu
3. Cinta tanah air
4. Rela berkorban
5. Konsesus nasional
Terdapat kesepakatan nasional mengenai faktor pendorong yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Faktor penghambat Integrasi Nasional, yaitu:
1. Heterogen
2. Etnosentrisme
3. Ketimpangan atau ketidakadilan antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat yang lain.
4. Gangguan luar

Terdapat 2 bentuk integrasi nasional diantaranya sebagai berikut:
1. Asimilasi (penyatuan kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli)
2. Akulturasi (penerimaan sebagian unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya)

Menurut Myron Weiner (1971), Terdapat 5 definisi Integrasi berupa:
1. penyatuan Kelompok berbudaya
2. Pembentukan wewenang kekuasaan
3. Menghubungkan pemerintah dan yang diperoleh.
4. Konsesus terhadap nilai
5. Perilaku yang terintegrasi
Nama : Widia Nata Saputri
NPM : 2213053057
Kelas : 2G

1. Identitas Jurnal
Judul Jurnal: INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI PENANGKAL ETNOSENTRISME DI INDONESIA
Penulis Jurnal: Agus Maladi Irianto
2. Isi dan Pembahasan
Sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini, Indonesia telah mempunyai banyak sekali pengalaman. Pengalaman tersebut diantaranya adalah perubahan azas, paham, ideologi, dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dari banyaknya perubahan azas dan ideologi tersebut menciptakan disintegrasi dan nasional.

Integritas dan Integrasi Nasional
Identitas merupakan representasi diri seseorang atau masyarakat, bagaimana orang lain melihat mereka. Identitas terbentuk dari kemauan diri sendiri dan sangat bergabung dari kekuatan-kekuatan objektif yang mengharuskan kita untuk meresponnya. Identitas merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya.

Identitas dan karakter bangsa merupakan sarana dalam pembentukan mindset dan sikap mental, memajukan adab dan kemempuan bangsa adalah prioritas dalam pembangunan Kebudayaan nasional. Menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme digunakan sebagai pupuk penyadaran nasional mengenal Identitas. Kesadaran nasional selanjutnya menjadi dasar dari keyakinan adanya integrasi nasional yang
mampu memelihara dan mengembangkan harga diri bangsa, harkat dan martabat bangsa sebagai upaya melepaskan bangsa dari subordinasi (ketergantungan, ketertundukan, keterhinaan) terhadap bangsa asing. integrasi terbentuk
apabila terdapat identitas yang mendukungnya
seperti kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, atau kesamaan dalam pandangan
hidup atau orientasi keagamaan. Selain itu, Integrasi nasional terjadi juga akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan oleh suatu isu bersama, baik yang bersifat ideologis, ekonomis, maupun sosial.

Etnosentrisme merupakan kecenderungan berpikir bahwa etniknya lebih unggul dibandingkan budaya etnik lain. Kebijakan otonomi daerah yang kini marak di sejumlah penjuru negeri ini, justru menjadi penghambat cita-cita menerapkan konsep integrasi nasional.
Mengembangkan konsep integrasi nasional sebagai strategi kebudayaan Indonesia pada dasarnya menyatukan visi dan misi di antara sejumlah kepentingan dan identitas masing-masing anggota masyarakat berlatar belakang kebudayaan yang kompleks.
Kesimpulannya, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas untuk satu kepentingan bersama.
Nama : Widia anata Saputri
NPM : 2213053057
kelas : 2G

Kesimpulan dari Jurnal yang berjudul EFEKTIVITAS DESAIN PEMBELAJARAN TERPADU BERBASIS CORE CONTENT DI SEKOLAH DASAR, yang ditulis oleh Een Y. Haenilah memuat penjabaran sebagai berikut:

Core Content merupakan suatu desain pembelajaran yang di buat dan dirancang oleh guru dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu pembelajaran. Desain pembelajaran tematik harus dibangun berdasarkan kerangka pikir guru yang berorientasi terhadap kemudahan siswa dalam belajar serta kemudahan dalam penyusunannya. Pembelajaran tematik merupakan penggabungan dari sejumlah mata pelajaran ke dalam sebuah Pembelajaran, diintegrasikan dengan mengikutsertakan harmonisasi antar muatan pelajaran, yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi sistematis dan terpadu. Pembelajaran tematik lahir dari kurikulum terpadu (integrated curriculum) yang memandang bahwa pembelajaran yang terpadu akan membuahkan makna yang utuh bagi siswa (Fograty, 1991).
 
Maka demikian, dalam jurnal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan desain terpadu efektif menciptakan pembelajaran dan pengalaman belajar siswa yang memuat pengetahuan, watak, dan keterampilan, sehingga dapat terwujud Hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.