Posts made by Chalistya Syahla Ilham Radinda 2213053262

Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini"
2. Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Isi jurnal

A. Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Pendidikan moral juga dapat diartikan sebagai suatu konsep kebaikan (konsep yang bermoral) yang diberikan atau diajarkan kepada peserta didik (generasi muda dan masyarakat) untuk membentuk budi pekerti luhur, berakhlak mulia dan berperilaku terpuji seperti terdapat dalam, Pancasila dan UUD 1945. (Hamid Darmadi 2007: 56-57).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 52-55) nilai moral memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan tanggung jawab kita
2. Berkaitan dengan hati nurani
3. Mewajibkan
4. Bersifat formal
Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan, keikhlasan, tanggung jawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan, hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya.
B. Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun.
Anak
usia dini memiliki karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26), diantaranya:
a. Usia 0-1 tahun
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat disbanding usia selanjutnya.
b. Usia 2-3 tahun
Pada usia ini memiliki karakteristik yang sama pada usia selanjutnya, secara fisik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
c. Usia 4-6 tahun

Hamid Darmadi, (2007: 56-57) Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yaitu :
1. Metode Bermain
Melalui metode bermain karena dengan bermain anak-anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Bermain memberikan kesenangan kepada anak anak, mereka dapat menuangkan imajinasi yang ada di pikiran secara bebas melalui bermain.
2. Metode Bercerita
Melalui cerita dapat menyampaikan pesan-pesan atau informasi moral yang dapat menambah pengetahuan anak tentang nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.
3. Metode Pemberia Tugas
Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas individu antara
lain:
a) Melatih kesabaran seorang anak, mengajari untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya.
b) Belajar untuk menaati aturan yang telah disepakati bersama. Nilai moral yang dapat disisipkan melalui metode pemberian tugas secara kelompok
antara lain:
a)Mendorong anak untuk selalu bekerja sama.
b) Menumbuhkan kemauan anak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
4. Metode Bercakap-cakap
Bercakap-cakap mempunyai makna penting bagi perkembangan anak, sebab dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan orang lain.

Pada jalur pendidikan formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui kegiatan pembelajaran dengan jadwal tatap muka yang ditentukan yaitu meliputi :
1. Persiapan Kegiatan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
a. Penataan lingkungan bermain
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
c. Kegiatan Penutup
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Jurnal 1
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT"
2. Penulis : Ruslan1), Rosma Elly2), Nurul Aini3)
3. Vol/Tahun/No : Volume 1 Nomor 1, 68-77, Agustus 2016
4. Kata kunci : Penanaman, nilai-nilai moral

Isi jurnal

Penanaman nilai-nilai moral bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Guru menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilainilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat untuk diterima. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa guru di SD Negeri Lampeuneurut sudah menanaman nilai-nilai moral kepada siswanya, nilai-nilai yang ditanamakan adalah nilai agama (religius): kebiasaan berdoa sebelum memulai pelajaran, karena segala sesuatu yang dilakukan diawali dengan doa maka akan bermanfaat ilmu yang didapatnya, dan mengajarkan pentingnya belajar agama
selain di sekolah agar berkelanjutan.
- Nilai kejujuran: mengajarkan mengoreksi soal/ulangan secara jujur tanpa pengawasan dari guru dan maupun di dalam kehidupan sehari-hari juga harus bersikap jujur seperti tidak berbohong ketika PR tidak dikerjakan begitupun tidak mencuri uang teman walau kesususahan.
- Nilai kemandiriaan: Mengajarkan melakukan sendiri tugas yang menjadi tanggung jawabnya seperti member latihan individu tanpa ada yang menyontek dan apabila kedapatan akan diberi sanksi yang tegas.
- Nilai tanggung jawab: Mengajarkan pentingnya pembagian tugas tugas piket secara bergiliran, karena tidak akan menciptkan kecemburuan diantara masing-masing siswa apabila semua siswa mendapatkan piket dan pekerjaan yang dilakukan bersama-sama akan cepat selesai.
- Nilai gender: Mengajarkan tidak membedakan perlakuan antara siswa lakilaki dan perempuan karena semua sama di mata seorang guru dan memberi
kesempatan yang sama kepada keduanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
- Nilai keadilan: tidak membedakan siswa yang pintar dan kurang pintar karena tugas guru membimbing semua siswanya agar menjadi pintar jadi tidak ada perlakuan yang berbeda antara siswa yang pintar dan kurang pintar hanya saja memberi lebih banyak bimbingan/arahan kepada siswa yang kurang pintar.

Paul Suparno, dkk, 2002 mengatakan Adapun nilai-nilai moralitas dan budi pekerti yang perlu ditanamkan pada jenjang Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: “1). Nilai Religius, 2). Nilai Sosialitas, 3). Nilai Gender, 4). Nilai Keadilan, 5). Nilai Demokrasi, 6). Nilai Kejujuran, 7). Nilai Kemandirian, 8). Nilai Daya juang, 9). Nilai Tanggung jawab, dan 10). Nilai Penghargaan terhadap lingkungan” (dalam Zuriah, 2007:46-50).
Nama : Chalistya Syahla Ilham Radinda
NPM : 2213053262
Kelas : 3G

Analisis Video
"Instrumen penilaian pengembangan nilai agama dan moral anak usia dini"

Berdasarkan video tersebut instrumen penilaian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengelolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian belajar peserta didik. Adapun manfaat dari penilaian :
1. Bagi anak, untuk memelihara pertumbuhan anak agar lebih sehat dan konsisten.
2. Bagi orang tua, orang tua akan mendapatkan informasi tentang pertumbuhan, perkembangan, dan minat anak pada satuan, memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi ketika dirumah, memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan anak.
3. Bagi guru, mendapatkan informasi awal tentang hambatan tumbuh kembang anak dan memiliki data dan informasi anak tentang perencanaan anak.

A. Prinsip prinsip penilaian :
1. Mendidik
2. Objektif
3. Transparan
4. Menyeluruh
5. Berkesinambungan
6. Akuntabel
7. Sistematis
8. Bermakna

Teknik dan Lingkup Penilaian
Teknik penilaian mencakup tingkat pencapaian perkembanhan anak dan instrumen yang dapat dijadikan pedoman penilaian perkembangan anak menliputi penilaian proses, catatan anekdot, rubik dan instrumen penilaian hasil kemampuan anak.
Bentuk penilaian :
1. Penilaian harian
2. Penilaian Mingguan
3. Penilaian bulanan
4. Penilaian semester
5. Portofolio anak, dan dokumen lainnya.
Nama : Chalistya Syahla Ilham Radinda
NPM : 2213053262
Kelas : 3G

Analisis Video
"Etika, Nilai dan Moral"

Berdasarkan video tersebut etika, nilai dan moral saling berkaitan, semuanya berusaha mengarahkan manusia agar memiliki potensi pola pikir, sikap dan perilaku yang baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Etika merupakan cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik sesuai aturan yang berlaku di masyarakat. Moral adalah sarana untuk mengukur benar atau tidaknya sikap dan tindakan manusia. Etika dan moral mempunya pengertian yang hampir sama atau berkaitan, yang dimana keduanya mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, sehingga mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Selanjutnya, nilai merupakan sesuatu yang memberi makna hidup diujung tinggi, yang memwarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang.
Adapun sifat dan jenis nilai yaitu :
1. Bersifat relatif, artinya nilai tergantung oleh tempat dan waktu.
2. Bersifat subjektif, nilai berbeda beda bagi setiap orang.
Nama : Chalistya Syahla Ilham R
Npm : 2213053262
Kelas : 3G

Jurnal 2
A. Identitas Jurnal
1. Judul : "MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL"
2. Penulis : 1Ahmad Yani Nasution, 2Moh Jazuli
3. Vol/Tahun/No : Vol. 3, No. 1, Juli 2020
4. Kata kunci : Degradasi Moral, Era Digital Dan Millenial

Isi jurnal
Analisis pada jurnal ini bahwa, masa depan suatu bangsa benar-benar ditentukan oleh generasi mudanya yang dari kalangan millenial. Oleh karena itu, penting bagi negara ini untuk meningkatkan kualitas generasi mudanya untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Degradasi moral merupakan fenomena yang mereduksi nilai-nilai moral dalam masyarakat Indonesia. Generasi milenial yang sangat erat dengan media sosial dan teknologi digital mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan mental akibat akses dunia terhadap globalisasi. Generasi ini banyak yang menunjukkan tanda-tanda kemerosotan moral, seperti kurang berakhlak mulia, kenakalan remaja, dan menyimpang dari nilai-nilai agama. Selanjutnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan tanggung jawab guru besar untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu peran serta perguruan tinggi dalam pembangunan negara. Melalui kegiatan ini, masyarakat akan dibekali dengan alat untuk mengatasi permasalahan dan tantangan dalam hidup, sekaligus membantu perguruan tinggi mendapatkan lebih banyak wawasan tentang kehidupan nyataan.