Posts made by Desvyta Shelzalia Indra 2253053050

Nama:Desvyta Shelzalia Indra
Kelas:2H
NPM:2253053050

Nama Jurnal : jurnal pendidikan kewarganegaraan
Nama Penulis :
• Iwan Fajri
• Rahmat
• Dadang Sundawa
• Mohd Zailani Mohd Yusofkewarganegaraan
Nomor : 3
Tahun Penerbitan : 2021
Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH


A. Landasan pendidikan Islami di Aceh
Penyelenggaraan pendidikan Islam berpedoman pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015, perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 Ayat 21 menyatakan tentang pendidikan yang bersumber dari ajaran Islam. pada atau diserap oleh. Atas dasar itulah satuan pendidikan provinsi Aceh menyelenggarakan pendidikan berdasarkan ajaran Islami. Salah satu hasil dari misi Qanun adalah Kurikulum Aceh (Kurikulum Islami) yang menjadi landasan penyelenggaraan pendidikan di provinsi Aceh. Karena sifat-sifat tersebut, maka penyelenggaraan pendidikan Islam dikaitkan dengan terbentuknya generasi muda Aceh yang berakhlak mulia dan taat pada budaya Aceh dan syariat Islam (Sulaiman et al., 2020).

B. Integrasi budaya islami dalam proses pendidikan di Aceh dalam Manajemen Sekolah bertujuan untuk membentuk pola perilaku warga sekolah; Guru, tenaga administrasi, dan siswa yang relevan dengan hukum Islam (Maimun et al., 2019; Yusuf, Sanusi, et al., 2020). Budaya Islam yang dikembangkan di sekolah mengacu pada syariat Islam yang berlaku di Aceh dan selanjutnya dibuat dalam bentuk peraturan di sekolah. Strategi membangun budaya Islam di sekolah adalah; (1) Penerapan Peraturan sekolah, (2), mendandani / menekan seragam madrasah mengikuti kaidah sekolah dan Qanun Syariah Islam, (3) berkomunikasi dengan guru dan teman belajar dengan menggunakan bahasa yang sopan, (4) menampilkan perilaku yang berkaitan dengan budaya Aceh dan pendidikan qanun Aceh (Sanusi et al., 2021)

C. Implementasi pendidikan nilai dan moral di Aceh Secara umum sekolah-sekolah di Kabupaten/Kota di Aceh merasakan bahwa kurikulum islam terlalu tergesa-gesa untuk diterapkan, ini terlihat dari ketidak seriusan pemerintah melalui dinas terkait dalam mempersiapkan segala kebutuhan pengimpelmentasian kurikulum islam
tersebut. sebagai upaya untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh (ureung Aceh) yang berperadaban dan bermartabat. Penerapan kurikulum islami mereka maknai pengintegrasian khasan (nilai-nilai keislaman) dengan materi pelajaran yang mereka asuh atau ajarkan.
Nama:Desvyta Shelzalia Indra
Kelas:2H
NPM:2253053050

Dari video tersebut terdapat masalah mengenai Kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah seperti perkelahian, bullying dan perundungan contohnya :

Pada September 2015 di SD
Negeri 2 Kebayoran Lama, Jakarta terdapat Siswa kelas 2 SD yang meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya dilingkungan sekolah, diduga karena perkelahian mulut

Pada Agustus 2017 di Sukabumi, Jawa Barat terdapat Siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, diduga karena dirundung dan dilempar minuman beku

Pada November 2017 di SD Negeri, Kan. Bandung terdapat Duel antara 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam hari guru diduga karena Pelaku terganggu korban yang menyalakan motor bising.

Dari kasus kekerasan yang terjadi di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan orang tua dan bimbingan moral terhadap anak sangat penting. Selain itu, pendidik di lingkungan sekolah harus berperan aktif dalam mengawasi dan membimbing siswa untuk mencegah kekerasan yang mematikan. Selain itu, masyarakat juga berperan dalam pengawasan ini. Jika anak di bawah umur melakukan kekerasan, sebaiknya ditegur dan dilarang melakukan hal yang tidak diinginkan.
Nama:Desvyta Shelzalia Indra
Kelas:2H
NPM:2253053050

Pada tahun 1967, Philippa Foot adalah seorang ilmuwan yang membuat eksperimen yang disebut dengan Trolley Problem, yang diadaptasi untuk memahami konteks moral dari situasi seperti perang, penyiksaan, drone, aborsi, dan euthanasia. Penelitian ini menjadi semakin penting seiring kemajuan dengan hadirnya AI (Artificial Intelligence), pembelajaran mesin dimana mesin diberikan kendali untuk mengambil keputusan yang lebih etis dalam kondisi yang berbeda-beda. The Trolley problem membuat kita berpikir bahwa selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. lebih dekat tentang konsekuensi dari sebuah pilihan, apakah itu dibuat berdasarkan nilai-nilai moral tertentu atau hasil akhirnya, dan bagaimana hal itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran moral seperti ini seringkali menjadi pelajaran bahwa sesuatu harus selalu dikorbankan demi kebaikan yang lebih besar, sehingga tidak mengherankan jika pihak yang berkuasa dan segelintir orang sering menggunakan moralitas sebagai alat untuk membenarkan perang demi tujuan yang adil, perdamaian dunia, dan kebaikan bersama
Nama : Desvytha Shelzalia Indra
NPM : 2253053050


1. IDENTITAS JURNAL
* Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
* Nomor : 3
*Halaman : 710 -724
*Tahun Terbit : 2021
* Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH
*Nama Penulis :
Iwan Fajar
Rahmat
Dadang Sundawa
Mohd Zailani Mohd Yusoff

Berdasarkan jurnal yang berjudul "PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM PENDIDIKAN DI ACEH" yang telah saya analisis, dapat diketahui bahwa Penyelenggara proses pendidikan di Aceh, terbilang istimewa dibandingkan dengan daerah lainnya. Proses pendidikan di Aceh dikembangkan berdasarkan karakteristik adat istiadat masyarakat Aceh. Yang dimana termuat dalam Qanum terbaru, yaitu Qanum Aceh No. 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Islam di Aceh. Berdasarkan Qanum tersebut, sistem pendidikan di Aceh diselenggarakan secara Islami.
Kurikulum Aceh
dapat disebut sebagai kurikulum nasional plus, karena seluruh muatan kurikulum nasional 2013 termasuk kurikulum Aceh ditambah dengan materi pendidikan Islam dan materi muatan lokal.Qanun pendidikan diharapkan dapat diterapkan dalam bidang pendidikan di Aceh. Penerapan nya dilakukan pada setiap jenjang pendidikan dan setiap lembaga pendidikan yang ada di Aceh serta
pada setiap mata pelajaran yang ada. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa nilai-nilai harus ditransfer melalui semua pembelajaran dan kegiatan pendidikan di sekolah (Martinek, & Lee, 2012;Waite, 2011). penelitian ini mengedepankan pentingnya rumusan visi sekolah berbasis nilai. Padahal visi memiliki peran yang lebih penting karena strategi pendidikan diterapkan untuk mencapai visi sekolah. Hasil penelitian Raihani (2008), keberhasilan sekolah didahului dengan rumusan visi sebagai pedoman seluruh kebijakan, program, dan kegiatan sekolah.

Kelebihannya:
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Kekurangan
-