Posts made by RILIAN TSABITHA SURI 2213053141

Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Jurnal 2
Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENDEKATAN PENDIDIKAN NILAI SECARA KOMPREHENSIF
SEBAGAI SUATU ALTERNATIF PEMBENTUKAN AKHLAK BANGSA
Penulis: Darmiyati Zuchdi
Nama Jurnal: Cakrawala Pendidikan
Tahun: 2001
No, Halaman: 3, 159-166

Pertama, isi pendidikan nilai harus
komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan nilai juga
harus komprehensif, termasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian
teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri. Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya
terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler,
dalam proses bimbingan dan penyuluhan,
dalam upacara-upacara pemberian penghargaan dan semua aspek kehidupan. terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.
Ada
empat pendekatan yang dianggap gerakan
utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif:
1. Realisasi nilai
Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai
yang mereka yakini dalam kehidupan,
termasuk pendekatan realisasi nilai.
2. Pendidikan watak
Pendidikan watak mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan nilai atau moral juga
ditunjukan uotuk mengajaekan nilai-nilai
yang menjadi dasar negara, yang menjadi
dasar hukum dan politik
4. Pendidikan moral
Gerakan yang keempat dalam pendidikan nilai dan pendidikan moral dapat
diberi nama secara eksplisit" pendidikan moral". Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang
dapat dinyatakan dengan istilah" bermoral".
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Jurnal 1
Identitas Jurnal
Judul Jurnal: PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Penulis: Rukiyati
Nama Jurnal: Jurnal Humanika
No, Halaman: 1, 70-80
Tahun: 2017

Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai-nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam, menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam, hemat, dan mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas dalam bentuk yang baru. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa

Lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai-nilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah.
1. Inkulkasi nilai
Program pendidikan moral dengan cara inkulkasi nilai dimulai dengan mengidentifikasi secara jelas nilai-nilai apa yang diharapkan akan tertanam dalam diri subjek didik
2. Metode keteladanan
Keteladanan merupakan bentuk mengestafetkan moral yang digunakan oleh masyarakat religius tradisional, dan digunakan pula oleh masyarakat modern sekarang ini.
3. Metode klarifikasi nilai
Pendekatan klarifikasi nilai mencoba untuk membantu anak-anak muda menjawab beberapa pertanyaan dan membangun sistem nilai sendiri.
4. Metode fasilitasi nilai
Guru dan pihak sekolah memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan siswa agar dapat merealisasikan nilai-nilai moral dalam dirinya baik secara individu maupun berkelompok
5. Metode keterampilan nilai moral
Peserta didik merancang sendiri berbagai tindakan moral yang akan diwujudkan sebagai suatu komitmen diri, action plan mereka sendiri sebagai wujud realisasi diri menjadi orang yang baik dan memperoleh hidup yang bermakna.
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

"Pendekatan Pentahelix Pendidikan Nilai dan Moral"

Terdapat beberapa pendekatan untuk menanamkan nilai (pendekatan pentahelix), yaitu:
1. Pemerintah
2. Masyarakat/komunitas
3. Akademisi
4. Pengusaha/pemilik modal
5. Media

Aliran dalam pengajaran nilai:
1. Aliran Relativisme
Nilai tidak bisa diajarkan karena hakikat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional.
2. Aliran Kebebasan
Nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141
Kelas: 3G

Analisis Video "Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral"

Kesadaran moral dalam pendidikan pada saat ini masih kurang diperhatikan. Kurangnya perhatian ini dapat menimbulkan masalah-masalah moral dalam kehidupan.

Pendidikan nilai dan moral sangat penting disosialisasikan kepada seluruh peserta didik demi kemajuan sekolah, bangsa, maupun negara dalam membentuk kepribadian karakter peserta didik. Melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) di harapkan dapat menjadi acuan keberhasilan penerapan pendidikan nilai dan moral di sekolah serta menjadi jembatan untuk menuju pendidikan nilai dan moral yang baik.

Dalam pembelajaran PPKN, pendidik SD dapat menggunakan beberapa pendekatan agar penanaman pendidikan nilai dan moral terpatri dengan baik di diri peserta didik. Pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Indoktrinasi
2. Klarifikasi nilai
3. Teladan atau contoh
4. Pembiasaan dalam perilaku
Tujuan dari mata pelajaran PPKN ini, yaitu:
1. Memberikan pengertian, pengetahuan, dan pemahaman tentang pancasila
2. Menanamkan nilai-nilai moral pancasila ke dalam diri anak didik
3. Membentuk pola pikir sesuai dengan pancasila
4. Menggugah kesadaran sebagai warga negara
5. Memberikan motivasi agar bertindak dan berperilaku sesuai pancasila
6. Mempersiapkan menjadi warga negara yang baik
7. Pembangunan watak dan karakter
Nama: Rilian Tsabitha Suri
NPM: 2213053141

A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal: Perkembangan Moral Siswa Sekolah Dasar berdasarkan Teori Kohlberg
Jurnal: JIPSINDO
Penulis: Enung Hasanah
Tahun Terbit: 2019
Nomor, Volume dan Halaman: 2, 6 dan 131-145

B. Isi Jurnal
Kohlberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral, artinya apa yang dilakukan oleh seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya. Kohlberg juga tidak memusatkan perhatian pada pernyataan (statement) seseorang, apakah dia mengatakan sesuatu hal benar atau salah. Apa yang menampakan perbedaan dalam kematangan moral itu adalah pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh mereka. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang menjadi indikator dari tingkatan atau tahap perkembangan moral.

Kohlberg membagi tahap perkembangan moral menjadi 3 level, masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap:
1) Pra-konvensional
- Tahap 1: Ketaatan dan Hukuman
- Tahap 2: Individualisme dan Pertukaran
2) Konvensional
- Tahap 3: Hubungan Interpersonal
- Tahap 4: Menjaga Ketertiban SosialBerdasarkan 3) Pasca-konvensional
- Tahap 5: Kontrak Sosial dan Hak Perorangan
- Tahap 6: Prinsip Universal

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, secara umum (90%) ternyata perkembangan moral para responden yang berada pada usia 11-12 tahun memang masih berada pada tingkat pra konvensional. Alasan yang mereka katakan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sejalan dengan yang dikatakan Kohlberg, dimana pada tingkatan pra konvensional ini, jika seorang anak mendengar bahwa sesuatu itu baik atau buruk, gambaran yang ada padanya berbeda sekali dengan yang ada pada orang dewasa. Tetapi ada 1 (10%) responden berumur 11 tahun yang lebih tinggi tingkat perkembangan moralnya dibanding teman-teman sebayanya. Ia sudah menunjukan bahwa perkembangan moralnya sudah mencapai tingkat 2 tahap 3.