Posts made by Nadila Febilia Afrisa 2213053076

Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Analisis Vidio 1
Dari video tersebut mencontohkan nilai dan moral yang baik di Lingkungan masayarakat, seperti tolong menolong (tolong menolong dengan sesama teman akan mempermudah segala pekerjaan), menyapa kenalan dengan bahasa yang baik (karena dapat meningkatkan hubungan yang baik antar sesama teman), menghargai pendapat orang lain (agar terciptanya suasana yang kondusif, nyaman, dan tentram), bertegur sapa (budaya timur sangat menerapkan bertegur sapa yang melambangkan kesopanan dan keramahan) , dan mengikuti pelajaran dengan tentran (sebagai bentuk menghormati guru).

Sedangkan terdapat juga nilai dan moral yang tidak baik di Lingkungan masayarakat, seperti mencuri (mencuri merupakan hal yang sangat tidak terpuji karena dapat merugikan orang lain bahkan diri sendiri, apalagi jika mengajak kerjasama untuk mencuri), membuang sampah tidak pada tempatnya (tentunya hal ini dapat mencemari dan merusak lingkungan, seharusnya jika kita melihat teman kita membuang sampah tidak pada tempatnya langsung diingatkan dengan cara yang baik), memandang rendah orang lain (tidak boleh membedakan suku, ras, adat, dan budaya. Karena kita berbeda-beda tapi harus tetap satu jua), berkendara dengan kecepatan tinggi (bisa membahayakan orang lain bahkan diri sendiri), membuang sampah di Sungai (dapat mencari air dan ekosistem yang ada disungai), dan membiarkan teman berkelahi (jika kita melihat teman kita dengan berkelahi, kita harus segera memisahkannya).Yang dapat saya simpulkan pendidikan nilai dan moral adalah hal yang penting untuk diterapkan dalam bermasyarakat. Karena nilai dan moral juga menggambarkan baik dan buruknya seseorang.
Analisis Jurnal 2
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076
Kelas : 3I

Identitas Jurnal
Judul : Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat
Penulis : Kanesa Putri dan Muhammad Eko Maryana
Vol,no, halaman : vol 3, no 3, hal 17-27
Tahun : 2021

Abstrak
Abstrak dalam jurnal ini ditulis dalam bahasa Indonesia yang membahas tentang upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran etika di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, dengan tujuan membentuk moral bangsa. Penulis mengemukakan bahwa tingginya pelanggaran etika dalam masyarakat telah merendahkan moral bangsa, disebabkan oleh kurangnya pengetahuan hukum dan kurangnya pendidikan moral. Dikemukakan bahwa hal ini berdampak negatif pada perkembangan Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, penegakan hukum diusulkan melalui pembentukan undang-undang yang mengatur etika masyarakat, didukung oleh upaya hukum melalui kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam menerapkan nilai moral kepada individu. Kesimpulannya, pentingnya penegakan hukum dan upaya bersama untuk mengatasi pelanggaran etika guna meningkatkan moral masyarakat Indonesia.
Kata kunci : moral, etika, dan hukum.

A. Pendahuluan
Pendahuluan jurnal ini menguraikan peran penting moral dalam karakter individu dan kelompok, terutama dalam konteks Pancasila sebagai dasar perilaku bangsa Indonesia. Teori humanisme diakui sebagai landasan yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan positif dan rasional. Pendidikan dianggap sebagai upaya untuk membentuk makhluk sosial yang bermoral. Keterkaitan antara moral, etika, dan norma dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang kaya akan pluralisme budaya, menjadi fokus. Penegakan hukum etika diusulkan sebagai solusi untuk mempertahankan moral bangsa, dengan penjelasan perbedaan antara hukum yang bersifat formal dan etika yang lebih bersifat sopan-santun. Pada akhirnya, penulis memotret kekhawatiran terkait ketidaksesuaian beretika dalam masyarakat, terutama di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, dan menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut tentang "Problematika Moral Bangsa Terhadap Etika Masyarakat di Kampung Cijambe Girang, Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi."


B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menerjemahkan data terkait keadaan sosial dan mengungkap koneksi antar variabel, serta untuk menemukan fakta baru dan dampaknya pada lingkungan. Pendekatan kualitatif menonjolkan landasan teori sebagai panduan untuk menjaga fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, khususnya dari pihak-pihak terkait dengan masalah, yaitu masyarakat Kampung Cijambe Girang. Sementara itu, data sekunder diperoleh melalui penelusuran bahan pustaka dan literatur yang relevan dengan masalah penelitian. Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis kualitatif, di mana landasan teori digunakan sebagai panduan untuk memahami fakta yang dihadapi. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan informasi empiris yang faktual terkait dengan deskripsi kualitatif etika masyarakat di dalam Kampung Cijambe Girang Sukaresmi.

C. Pembahasan
Pembahasan jurnal ini membahas tentang penegakan hukum terhadap pelanggaran etika di Kampung Cijambe Girang Sukaresmi, Kabupaten Sukabumi, dengan penekanan pada nilai-nilai dasar perilaku atau etika yang diakui sebagai norma di masyarakat. Dalam konteks ini, etika dipahami sebagai sopan santun dan kesusilaan yang sangat terkait dengan moral. Pendapat ahli, seperti Dian Ibung, menekankan bahwa moral adalah nilai yang mengatur tingkah laku seseorang, sementara Aristoteles membagi etika menjadi Terminus Technikus dan Manner And Custom. Penerapan teori utiliarianisme oleh Bentha…
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dari vidio 4 yang berjudul "film pendek korupsi" dapat disimpulkan ita sebagai pelajar untuk menolak keras adanya korupsi. Karena korupsi merupakan penyakit bangsa yang harus dicegah mulai dari diri kita sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membiasakan diri kita untuk bersikap jujur mulai dari hal kecil sampai besar. Video tersebut menceritakan seorang pelajar yang melakukan korupsi uang fotokopian dan menggunakan uang tersebut. Kemudian pelajari tersebut merasa tidak enak badan dan ia bercerita kepada temannya. Lalu temannya bercerita tentang maraknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, kemudian temannya bilang bahwa apabila kita makan uang hasil korupsi maka akan menjadi penyakit di dalam tubuh kita. Sehingga pelajar yang melakukan korupsi itu berpikir bahwa ia sakit karena memakan uang hasil korupsi tersebut. Kemudian ia akhirnya sadar dan meminta maaf karena selalu melakukan korupsi ketika diminta untuk memfotokopi. Oleh karena itu video tersebut mengajarkan kita untuk selalu bersikap jujur dan menolak keras adanya korupsi yang mencerminkan kita sebagai pelajar Indonesia.Pada akhirnya tindakan korupsi akan membawa dampak yang buruk bagi orang yang melakukannya sehingga harus segera bertaubat kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengakui tindakan yag telah dilakukannya, meminta maaf, berjanji tidak akan mengulangi, serta bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh pelaku korupsi tersebut.
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dalam video 3 , dapat saya menyimpulkan bahwa perbedaan kondisi ekonomi, kebudayaan, penduduk, dan watak masyarakat antar negara mempengaruhi sistem pendidikan masing-masing. Jepang, sebagai contohnya, terkenal dengan sistem pendidikan dasar yang sangat baik. Perbandingan antara pendidikan dasar di Jepang dan Indonesia mencakup beberapa aspek, seperti kebersihan, makan bersama, jumlah mata pelajaran, pendidikan karakter, minat baca, perlengkapan sekolah, dan seragam sekolah.

Kebersihan di Jepang ditekankan sejak dini, dengan peserta didik bertanggung jawab atas kebersihan kelas. Makan bersama diatur dengan menu makanan dan cara makan tertentu untuk membangun hubungan positif antara peserta didik dan guru. Jepang memiliki jumlah mata pelajaran yang lebih sedikit dan diajarkan hanya pada hari-hari tertentu, berbeda dengan Indonesia yang terkenal dengan jumlah mata pelajaran yang banyak. Pendidikan karakter di Jepang fokus pada aspek seperti sopan santun, tolong-menolong, dan bersikap di publik, tanpa melibatkan ujian dalam tiga tahun awal pendidikan dasar.Minat baca di Jepang tinggi, dengan peserta didik membaca buku selama 10 menit sebelum pembelajaran dimulai. Perlengkapan sekolah di Jepang diperhatikan agar setiap peserta didik mendapatkan perlengkapan yang sama, sementara di Indonesia, perhatian terhadap perlengkapan sekolah mungkin tidak seintensif itu. Meskipun seragam sekolah diatur di kedua negara, di Indonesia terdapat variasi pakaian setiap harinya, sedangkan di Jepang hanya menggunakan satu seragam
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dari jurnal 1 yang berjudul "Kesadaran Moral Kehidupan Bermasyarakat : Suatu Pemikiran Kefilsafatan " dapat saya simpulkan bahwa sudah menjadi rahasia umum terdapat dua konflik kepentingan yang saling bertentangan dalam setiap kehidupan masyarakat.Itu adalah individualisme yang sangat menekankan pada kepentingan individu kolektivisme yang menekankan pada kepentingan masyarakat. Kenyataan itu sebenarnya dipahami sebagai hakikat masyarakat manusia itu sendiri. Itu sebabnya konflik secara historis masih terus berlanjutsaat ini dan mungkin akan tetap seperti itu, hingga waktu yang tidak diketahui di masa depan. Terlebih lagi, konflik itu adalah kini sepenuhnya diwarnai oleh perilaku korup. Dari pendekatan filsafat moralitas (etika),Namun, tidak ada gunanya mengakhiri konflik itu sama sekali. Karena itu, signifikan Masalahnya adalah bagaimana mungkin menggabungkan dua potensi di balik konflik’. Untuk mewujudkan hal itu tujuan, diyakini bahwa baik hati nurani maupun perilaku etis mempunyai kekuatan yang tepatmemecahkan masalah itu.

Ada tiga komponen moral dan etika bermasyarakat yang perlu dibina untuk dikembangkan secara berkelanjutan. Pertama, kesadaran moral. Fakta membuktikan bahwa potensi individual
bersifat terbatas. Padahal eksistensi kehidupan manusia terarah pada suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, manusia wajib mempertahankan dan mengembangkan eksistensi
kehidupannya itu.

Jadi, kesadaran moral mendorong terbentuknya suatu keterikatan sosial dalam bentuk kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Atas kesadaran moral itulah kemudian berfungsi menjadi satu wawasan bagi seluruh individu dalam bermasyarakat. Kedua, kreativitas dalam reproduksi.
Wawasan sosial tersebut, selanjutnya mendorong kehidupan bermasyarakat untuk meningk atkan kreativitas dan produktivitas. Kreativitas kehidupan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh lapisan sosial golongan tengah (middle class).