གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Nadila Febilia Afrisa 2213053076

Nama : Nadila Febilia Afrisa
Npm : 2213053076
Kelas : 3I

Identitas Jurnal
•Judul Jurnal : Pendidikan Nilai dan Moral Dalam Sistem Kurikulum Pendidikan Di Aceh
Nama jurnal : Jurnal Pendidikan kewarganegaraan
•Volume : 9
•Nomor : 3
•Halaman : 710-724
•Tahun Terbit : 2021
•Nama Penulis : Iwan Fajri1, Rahmat2, Dadang Sundawa3, Mohd Zailani Mohd Yusoff
•Kata kunci : Kurikulum Islami, Pendidikan Nilai, Pendidikan Aceh, Qanun.

Hasil Analisis Jurnal
Dari Jurnal tersebut dapat di analisis bahwa Penekanan pada Pendidikan Islami, Pemerintah Provinsi Aceh mengacu pada Qanun Nomor 9 Tahun 2015, yang mengubah Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Ini menunjukkan penekanan yang kuat pada pendidikan Islami di Aceh.Pendekatan Islami dalam Pendidikan, Semua satuan pendidikan di Aceh didasarkan pada ajaran Islam. Sistem pengelolaan madrasah menunjukkan transparansi, akuntabilitas, keteladanan, pengembangan budaya berorientasi Islami, dan penerapan kurikulum Islami sesuai dengan Qanun.

Pendidikan Nilai dan Moral Pendidikan nilai dan moral di Aceh tidak hanya mengikuti pedoman nasional, tetapi juga berdasarkan pada penerapan melalui kurikulum Islami yang sesuai dengan hukum setempat. Budaya Islami dan Syariat Islam, Proses pembelajaran di Aceh didasarkan pada budaya Islami yang berlandaskan syariat Islam di Aceh, menunjukkan keterkaitan yang erat antara pendidikan, agama, dan budaya di wilayah tersebut.
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076
Kelas : 3I

Dalam The Trolley Problem teori ini, kita dihadapkan dengan bagaimana harus menilai sebuah tindakan moral. Dua pilihan ''simalakama'' yang dapat menjadikan kita ''seolah buta moral atau tak punya hati''karena pilihan apa pun akan menjadikan kita ''pembunuh yang terpaksa''. Terdapat dua prinsip dasar untuk menilai tindakan ini, yakni

1) prinsip konsekuensialisme, yaitu prinsip yang menilai moralitas suatu tindakan tergantung dari akibat yang ditimbulkan. Baik atau buruknya suatu tindakan, penilaiannya tergantung akibat. Lebih baik membunuh 1 orang dari pada membunuh 5 orang.
2) prinsip kategoris. Moralitas tindakan tergantung persyaratan absolut, kewajiban, dan hak kategoris. Membunuh adalah salah, jadi membunuh 1 orang untuk menyelamatkan 5 orang adalah salah.
Nama : Nadila Febilia Afrisa
Npm : 2213053076
Kelas : 3I

Analisis Vidio 2
Judul : " Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah"
Dari video tersebut dapat saya simpulkan bahwa adanya masalah sepele yang terjadi karna nyawa seorang anak hilang ditangan temannya sendiri. Ada beberapa kasus yang terjadi pada september 2015 di SD Negeri Kebayoran Lama, Jakarta siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi mulut dengan teman sekelasnya dilingkungan sekolah, Kemudian, pada Agustus 2017 di Suka Bumi, Jawa Barat kembali terjadi siswa kelas 2 SD meninggal dunia usai dirundung dan dilempar minuman beku oleh temannya di lingkungan sekolah. Pada November 2017, duel antar 2 siswa kelas 5 SD saat perlombaan senam hari guru, pelaku terganggu korban yang menyalakan motor bising.

Dari vidio tersebut terdapat pesan moral yang sangat penting untuk dipelajari sejak usia dini agar terhindarnya kejadian seperti ini terulang kembali. Menghargai dan menghormati sesama teman sekolah, Bersikap toleransi dan menjaga kerukunan dan kekompakan dengan teman.
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dari Jurnal diatas dapat saya simpulkan bahwa munculnya berbagai kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, penggunaan obat terlarang narkoba dan semacamnya, merupakan pelarian dari suasana mental remaja yang bersifat terminal. Untuk itu upaya pendidikan perlu perlakuan yang menitik beratkan pada aspek afektif dan perilaku yang luhur.Pembinaan generasi muda(SDM) melalui pendidikan berbeda dari zaman ke zaman, intinya dalam membina kepribadian, sebagai upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang,masyarakat atau bangsa dimana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram,direncanakan dengan baik, dan sistematis/modern.Namun demikian sesederhana apapun pembentukan jati diri generasi muda tidak bisa dilepaskan dari peran pendidikan.

Pembentukan nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan anak- anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan pada dasarnya sudah dikenal seusia kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiganya belum melakukan sinergitas yang optimal, sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
Nama : Nadila Febilia Afrisa
NPM : 2213053076

Dari jurnal diatas dapat saya simpulkan bahwa pendidikan moral pancasila bertujuan untuk menumbuhkembangkan nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila,serta menjadi standar baik atau buruknya perbuatan manusia.Nilai moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia,dengan kata lain pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat.

Moral dalam perwujudanya dapat berupa peraturan,prinsip - prinsip yang benar,baik,terpuji dan mulia.Moral dapat berupa kesetiaan,kepatuhan terhadap nilai daj norma yang mengikat kehidupan masyarakat,negara dan bangsa.