Posts made by Wike Oktaviana 2213053194

Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194
Kelas : 2G

Analisis video
Demokrasi memang memfasilitasi silang pendapat dan juga menjamin kebebasan dalam berpendapat. Namun sebenarnya demokrasi ini menimbulkan berbagai kebisingan dikarena kebebasan berpendapat tersebut. Kebisingan ini tidak dipermasalahkan ketika masih di dalam konteks sewajarnya. Tetapi, demokrasi menjadi pilihan banyak negara dikarenakan negara yang demokrasinya baik atau bagus maka akan dapat mempertahankan kemakmuran dan keamanan jangka panjang. Demokrasi juga dipandang sebagai alat yang efektif dalam mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik dan meningkatkan partisipasi publik.
 
Negara yang menganut demokrasi cenderung mempunyai skor penegakan HAM yang lebih tinggi. Warga di dalam negara demokrasi akan lebih cenderung angka harapan hidup yang tinggi. Ketika dibandingkan negara demokrasi dengan yang tidak, dapat dilihat bahwa negara yang demokrasi umumnya lebih kaya, mempunyai tingkat perkembangan manusia yang cenderung lebih tinggi, juga mempunyai angka korupsi renda, serta warganya lebih terjamin akan hak asasi manusia. Setelah perang dingin atau 1980, negara yang menganut demokrasi meningkat pesat. Namun bukan berarti sistem demokrasi adalah yang paling bagus, banyak para politikus yang enggan menerima kritikan atau pendapat dan kini beberapa analisis mengatakan demokrasi berada di fase krisis. Terutama di Indonesia rangking demokrasi nya pun menurun. Beberapa faktor nya yakni, rendahnya kepercayaan pada pemerintah dan politikus, menurunnya jumlah anggota partai politik, serta regulasi pemerintah yang dianggap tak transparan.
Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194
Kelas : 2G

Izin bertanya, dibagian penyusunan bahan ajar Terdapat dua teknik dalam penyusunan bahan ajar, yaitu; teknik penyusunan bahan ajar cetak dan teknik penyusunan bahan ajar interaktif. Pertanyaanya, Teknik mana yang lebih efektif jika digunakan dalam penyusunan bahan ajar untuk peserta didik di sekolah dasar?
Nama : Wike Oktaviana
NPM : 2213053194
Kelas : 2G

Analisis jurnal berjudul Integrasu Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme di Indonesia
Oleh: Agus Maladi Irianto.

integrasi nasional menjadi suatu kesadaran serta bentuk pergaulan yang menjadijan berbagai kelompok dengan identitas masing-masing merasa dirinya sebagai satu kesatuan dari bangsa Indonesia. Dalam menciptakan pergaulan pembentukan integrasi nasional tersebut identitas akan berfungsi secara ganda. Yakni di satu sisi integrasi akan terbentuk jika terdapat identitas yang mendukung (kesamaan bahasa, kesamaan dalam nilai sistem budaya, kesamaan cita-cita politik, ataupun kesamaan dalam pandangan hidup serta orientasi keagamaan). sisi yang lain yakni, integrasi yang lebih luas akan mungkin terbentuk sebab sekelompok orang menerobos identitasnya dan mengambil jarak dari semua yang selama ini dianggap membentuk watak dari dirinya atau watak kelompoknya. Dengan hal ini, maka mereka meninggalkan identitasnya, lalu membuka kemungkinan untuk pembentukan integrasi yang lebih luas lagi.

Integrasi nasional juga terjadi akibat terbentuknya kelompok-kelompok yang dipersatukan karena suatu isu bersama, baik bersifat ideologis, ekonomis, atupun sosial. Misalnya, kelompok pedangang kaki lima yang membentuk jaringan mereka saat menghadapi Perda/pemda yang dikeluarkan, atau ketika mereka harus menghadapai operasi Satpol PP. Demi kepentingan tersebut, seorang PKL yang berbeda-beda akan bersatu dengan PKL lainnya. Singkatnya, integrasi pada dasarnya menyatukan lintas identitas demi satu kepentingan bersama. konsep mengenai integrasi nasional ini menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia yang telah berusia lebih dari enam dasa warsa ini, karena dengan adanya integrasi nasional maka sikap etnosentrisme akan berkurang di kalangan perbedaan masyarakat. Etnosentrime sendiri merupakan kecenderungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul dibandingkan dengan
budaya etnik lain. konsep mengenai integrasi nasional menjadi penting untuk dijadikan strategi kebudayaan bagi bangsa Indonesia.