Posts made by Banu Sudawi haq

Nama : Banu Sudawi Haq
Npm : 2213053266
Kelas : 2A

A.Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?

Isi artikel tersebut menyajikan pandangan dari beberapa pakar tentang kinerja Indonesia terkait Hak Asasi Manusia (HAM) pada tahun 2019. Komnas HAM dan LBH Jakarta mencatat masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, termasuk pelanggaran HAM berat di masa lalu dan penanganan konflik sumber daya alam. Para pakar setuju bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang suram bagi HAM di Indonesia, dengan pembatasan kebebasan berekspresi, diskriminasi gender, dan pelanggaran HAM yang masih berlangsung, terutama di Papua.
Hal positif yang dapat diperoleh dari artikel ini adalah kesadaran tentang tantangan dan kekurangan dalam penegakan HAM di Indonesia. Dengan pemahaman ini, diharapkan upaya yang lebih besar dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi HAM di negara ini, termasuk melalui reformasi hukum dan partisipasi masyarakat sipil dalam memantau dan memperjuangkan HAM.

B. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?

Demokrasi Indonesia, yang diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia, mencerminkan pluralitas dan keanekaragaman yang ada dalam masyarakat. Prinsip-prinsip seperti musyawarah untuk mufakat, gotong royong, dan menghormati perbedaan merupakan aspek penting dalam demokrasi Indonesia yang berakar dari budaya dan tradisi lokal.

Prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa menunjukkan bahwa negara mengakui keberadaan dan peran agama dalam kehidupan masyarakat. Hal ini mengharuskan negara untuk menjaga dan menghormati keragaman agama serta memastikan kebebasan beragama bagi semua warga negara.

Dalam konteks ini, prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa dapat dianggap sebagai upaya untuk memadukan nilai-nilai demokrasi dengan kepercayaan religius masyarakat Indonesia. Namun, penting juga untuk menjaga keseimbangan antara prinsip demokrasi yang inklusif dan prinsip negara yang beragama, sehingga tidak mengabaikan hak-hak individu dan kebebasan beragama yang merupakan hak asasi manusia universal.

C. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?

Secara umum, praktik demokrasi Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan dalam menjalankan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD NRI 1945, terutama dalam hal penghormatan terhadap hak asasi manusia. Beberapa isu seperti intoleransi, korupsi, dan pelanggaran hak asasi manusia masih menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Namun, terdapat juga beberapa kemajuan dalam hal partisipasi politik dan keterbukaan informasi yang menunjukkan langkah-langkah menuju perbaikan sistem demokrasi di Indonesia.

D. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?

Sikap saya terhadap kondisi tersebut adalah prihatin. Praktik seperti itu merugikan prinsip demokrasi yang seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat dan memperkuat representasi yang akurat. Penting bagi anggota parlemen untuk bertindak sesuai dengan kepentingan nyata masyarakat yang mereka wakili, bukan agenda politik pribadi.

E. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?

Pendapat saya adalah bahwa pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi atau agama dan memanipulasi loyalitas dan emosi rakyat untuk tujuan yang tidak jelas merupakan ancaman terhadap hak asasi manusia dalam era demokrasi dewasa saat ini.

Kekuasaan kharismatik yang didasarkan pada tradisi atau agama dapat digunakan dengan cara yang merusak, karena menciptakan ketergantungan emosional dan pengabdian buta dari rakyat. Hal ini memungkinkan pihak yang berkuasa untuk melanggar hak-hak individu dan mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi, termasuk kebebasan berbicara, berpikir, dan memilih.

Dalam era demokrasi yang matang, hak asasi manusia harus dihormati dan dilindungi. Pihak yang berkuasa harus bertanggung jawab atas tindakan mereka dan tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Loyalitas dan emosi rakyat seharusnya tidak dimanfaatkan secara tidak etis atau tidak adil untuk mencapai tujuan politik yang tidak jelas atau merugikan kebebasan dan martabat manusia.

Penting bagi masyarakat dan institusi untuk membangun kesadaran akan pentingnya hak asasi manusia, mempromosikan keadilan, dan mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan kharismatik yang merugikan rakyat.
Nama : Banu Sudawi Haq
Npm : 2213053266
Kelas : 2A

Ketahanan nasional, secara etimologi, merujuk pada kemampuan, kekuatan, dan ketangguhan sebuah bangsa dalam konteks politik. Dalam terminologi Indonesia, ketahanan nasional dikenal dengan nama Asta Gatra, yang mencakup tiga aspek, yaitu strategi, kondisi, dan konsepsi. Ketahanan nasional merupakan cermin dari keselarasan dan keterpaduan segala aspek kehidupan nasional, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Ketahanan nasional memiliki dimensi dan lapisan yang meliputi ketahanan ideologi, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini tercermin dalam ketahanan individu, keluarga, wilayah, regional, dan nasional. Ketahanan nasional juga terkait erat dengan konsep bela negara, di mana setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan ketahanan nasional antara lain:
1. Aspek Ekonomi: Mencapai kesejahteraan yang merata dengan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh wilayah.
2. Aspek Sosial Budaya: Mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan menyaring pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia.
3. Aspek Pertahanan dan Keamanan: Menghadapi ancaman dari luar dengan ketangguhan dan kewaspadaan.
4. Aspek Ilmu Pengetahuan: Menguatkan sistem pendidikan dan teknologi.
5. Aspek Ideologi: Mengamalkan dan menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup.
6. Aspek Politik: Membangun politik yang adil dan menjalin komunikasi yang baik.

Singkatnya, ketahanan nasional merupakan kemampuan bangsa dalam segala aspek kehidupan untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan serta kesejahteraan bangsa.
NAMA : Banu Sudawi Haq
NPM : 2213053266
KELAS : 2A

1. Bagaimanakah tanggapanmu mengenai isi artikel dan hal positif apa yang bisa kamu ambil setelah membaca artikel tersebut?

Tanggapan saya mengenai artikel tersebut, bahwa konflik komunal di perbatasan Indonesia-Timor Leste merupakan masalah yang kompleks dan berdampak negatif terhadap hubungan antarwarga kedua negara. Beberapa faktor penyebabnya antara lain belum tuntasnya delimitasi perbatasan, perbedaan interpretasi mengenai zona netral, dan sentimen negatif antarwarga.

Hal positif yang dapat diambil setelah membaca artikel ini adalah pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penyelesaian delimitasi perbatasan dan upaya membangun hubungan yang harmonis antara masyarakat Indonesia dan Timor Leste. Artikel ini juga menggarisbawahi perlunya langkah-langkah antisipasi untuk mencegah konflik serupa di masa depan, termasuk dialog dan kerjasama antara kedua negara serta peningkatan pemahaman dan toleransi antarwarga.

2.Bagaimanakah menurut pendapatmu dan apa yang terjadi dengan wilayah dan bangsa Indonesia jika tidak memiliki konsepsi wawasan nusantara?

Tanpa memiliki konsepsi wawasan nusantara, Indonesia mungkin akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan dan mengelola wilayahnya. Konsepsi wawasan nusantara membantu mengintegrasikan dan mengelola keragaman budaya, agama, dan suku bangsa di Indonesia. Tanpa itu, ada kemungkinan konflik antarwarga dan antarnegara di wilayah perbatasan akan meningkat. Selain itu, tanpa konsepsi wawasan nusantara, upaya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia mungkin menjadi tidak seimbang, dengan potensi ketimpangan regional yang lebih besar. Oleh karena itu, konsepsi wawasan nusantara menjadi penting untuk memperkuat persatuan, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

3.Bagaimanakah konsepsi wawasan nusantara dalam mencegah timbulnya konflik seperti artikel diatas?

Konsepsi Wawasan Nusantara adalah pandangan strategis yang diterapkan oleh Indonesia untuk mempertahankan dan memperkokoh persatuan serta keutuhan wilayah negara, termasuk dalam mencegah timbulnya konflik di perbatasan. Pendekatan ini mencakup pemahaman dan kesadaran tentang kekayaan, keberagaman, dan kesatuan bangsa Indonesia, serta mengedepankan diplomasi, negosiasi, dan kerjasama dalam menyelesaikan sengketa perbatasan. Selain itu, Wawasan Nusantara juga mendorong pembangunan wilayah perbatasan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemahaman yang kuat terhadap sejarah, budaya, dan identitas nasional untuk mencegah konflik antarwarga di perbatasan.