Posts made by YUANI TRI ASTUTI 2213053046

Nama : Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046

Judul Pendidikan Moral Anak Sekolah
Pendidikan moral adalah pengajaran dan pembelajaran nilai-nilai moral yang bertujuan untuk membentuk karakter dan sikap positif pada diri anak-anak. Pendidikan moral anak sekolah penting untuk membantu mereka mengembangkan nilai-nilai etika, moralitas, dan kebajikan yang akan membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, moral, dan beretika.

Beberapa tujuan dari pendidikan moral anak sekolah antara lain:
1. Pembentukan karakter yang baik: Melalui pendidikan moral, anak-anak diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan memahami pentingnya perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengembangkan empati: Pendidikan moral membantu anak-anak untuk memahami perasaan orang lain dan mendorong mereka untuk menghargai dan membantu orang lain.
3. Membentuk sikap positif: Anak-anak diajarkan untuk memiliki sikap positif seperti kejujuran, keadilan, ketulusan, dan kerjasama.
4. Mengembangkan kesadaran diri dan penilaian moral: Pendidikan moral membantu anak-anak untuk mengembangkan kesadaran diri tentang perilaku mereka sendiri dan dampaknya pada orang lain. Mereka juga diajarkan untuk melakukan penilaian moral terhadap perbuatan mereka sendiri dan perbuatan orang lain.
5. Membantu anak-anak membuat keputusan yang bijaksana: Pendidikan moral membantu anak-anak untuk belajar memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka dan membuat keputusan yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mendorong tanggung jawab pribadi: Anak-anak diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan menghargai kebebasan dan hak orang lain.
7. Membantu anak-anak dalam menghadapi konflik moral: Pendidikan moral membantu anak-anak dalam menghadapi konflik moral dan mengembangkan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat.

Dalam memenuhi tujuan-tujuan tersebut, pendidikan moral anak sekolah biasanya disampaikan melalui berbagai metode, seperti cerita moral, diskusi, permainan peran, dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan moral juga dibantu oleh peran guru dan orang tua dalam memberikan teladan yang baik serta memberikan pengarahan yang tepat kepada anak-anak.
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046

Identitas jurnal 
Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Nama Penulis : Lia Yuliana, M.Pd

Pembahasan
Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik.

Menanamkan nilai-nilai moral sejak dini sangat penting untuk membentuk karakter yang baik pada anak. Nilai-nilai etika yang diajarkan sejak dini menjadi landasan bagi perilaku dan sikap yang diambil anak di kemudian hari.
Ada beberapa cara untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak usia dini, antara lain:

1. Memberikan contoh yang baik snak cenderung meniru tingkah laku orang dewasa yang dilihat dan diikutinya sebagai panutan, teladan. Oleh karena itu, orang tua atau wali harus mencontohkan perilaku yang baik dan mengajarkan nilai-nilai moral yang penting, seperti kejujuran, empati, rasa hormat, dan tanggung jawab.

2. Perkenalkan cerita dengan nilai moral anak kecil menyukai dongeng. Orang tua atau wali dapat bercerita dengan nilai-nilai moral positif seperti kejujuran, toleransi, kerjasama, dan lain-lain. Hal ini akan membantu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dan membuka pikirannya terhadap nilai-nilai moral yang baik.

3.Ciptakan aturan dan konsekuensi anak kecil memerlukan batasan dan struktur untuk membantu mereka memahami apa yang harus dan tidak boleh mereka lakukan. Orang tua atau wali harus menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas dan konsisten. Hal ini akan membantu anak-anak memahami batasan yang perlu mereka ikuti, seperti tindakan yang tepat untuk diambil saat berinteraksi dengan orang lain, pilihan yang tepat mengenai diet dan olahraga, dll.

4.Pujian dan penghargaan anak kecil membutuhkan dorongan dan motivasi untuk memperkuat perilaku yang baik. Orang tua atau wali dapat memberikan pujian dan penghargaan kepada anak ketika ia menunjukkan perilaku yang baik atau menjaga nilai-nilai moral yang telah diajarkan.

Kesimpulannya, penanaman nilai-nilai moral pada masa kanak-kanak sangat penting. Orang tua atau wali hendaknya memberikan contoh perbuatan baik, menceritakan kisah-kisah yang bernilai moral, menetapkan aturan dan konsekuensi, serta pujian dan penghargaan. Dengan cara ini, nilai-nilai moral yang baik dapat dicapai dan diperkuat dalam kehidupan anak di masa depan.
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm : 2213053046

Identitas jurnal
Nama jurnal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah
Volume: 1
Nomor: 1
Tahun: 2016
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Siswa di Sd Negeri Lampeuneurut
Penulis: Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

Pembahasan
Dalam konteks persoalan nilai moral, yang dapat dilakukan guru adalah dengan menanamkan nilai moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai moral pada siswa SD Negeri Lampeunerat. Lebih khusus lagi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai moral pada siswa SD Negeri Lampeuneurut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik wawancara dilakukan dengan mewawancarai 10 orang guru kelas. Agar data wawancara dapat diandalkan, peneliti menggunakan alat pencatatan berupa alat tulis dan media elektronik seperti telepon genggam.

Selain itu juga mengandalkan teknik observasi yang diterapkan, khususnya teknik observasi non partisipan. Dengan melakukan observasi, peneliti bertindak sebagai pengamat sendiri tanpa terlibat dalam penanaman nilai-nilai moral pada diri siswa. Seluruh data kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah analisis data kualitatif yaitu pencatatan data, pemodelan data (visualisasi data), kesimpulan/verifikasi, dan persentase Berdasarkan Hasil Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan kesimpulan peneliti sebagai berikut. Pertama, guru menanamkan nilai-nilai moral pada siswa dengan mengenalkan 10 nilai moral, yaitu nilai agama, nilai seksual, nilai gender, nilai keadilan, nilai demokrasi, nilai kejujuran, kemandirian, nilai agresif, nilai tanggung jawab.
Dan menghormati lingkungan. Untuk semua mata pelajaran yang diajarkan. Kedua, sebagian besar siswa tidak berbohong kepada guru karena dijiwai nilai kejujuran. Ketiga, hubungan siswa dengan teman baik, keempat, untuk memperdalam ilmu agama, selain agama di sekolah juga belajar di tempat belajar dan TPA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penanaman nilai-nilai moral pada siswa di SD Negeri Lampeuneurut secara umum sudah baik karena guru menanamkan nilai-nilai moral pada siswa, walaupun ada beberapa guru yang belum sepenuhnya memahami nilai-nilai tersebut. itu harus ditanamkan. Kemudian menanamkan nilai-nilai moral dalam setiap mata pelajaran, memberikan nasehat sehari-hari, guru menjadi teladan bagi siswa, melalui lingkungan sekolah dan berkoordinasi dengan orang tua. Selain itu, siswa SD Negeri Lampeuneurut juga mempunyai perilaku yang baik karena telah mengetahui beberapa nilai moral dan memudahkan guru untuk menekuninya. Ulasan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerapan nilai-nilai etika dalam pembelajaran di SD Negeri Lampeuneurut. Penulis menjelaskan bagaimana sekolah ini menerapkan program “Gerakan Etika dan Kebudayaan Nasional” untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai moral siswa. Perilaku dan Siswa Selama proses penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan program “Gerakan Etika dan Kebudayaan Nasional” efektif dalam mendidik nilai-nilai moral bagi siswa. Beberapa strategi yang digunakan sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai moral antara lain dengan penggunaan cerita, lagu dan dongeng, serta menyediakan waktu khusus untuk berdiskusi dan merenungkan nilai-nilai moralitas. Selain itu, sekolah juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan seni budaya untuk membangun karakter siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di SD Negeri Lampeuneurut memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai moral seperti kejujuran, kerja keras, dan toleransi Mereka juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki sikap yang positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm :2213053046

Pendidikan Moral Tanggung Jawab Diri dalam Keluarga

Tanggung jawab dalam keluarga :
1. Mendengar nasihat ayah
2. Membantu ibu
3. Menemani kakak
4. Menjaga keselamatan adik

Kepentingan Tanggung Jawab dalam keluarga
1. Hubungan Keluarga menjadi erat
2. keselamatan keluarga menjadi terjamin, contohnya saat dirumah tidak ada ibu dan bapak, kita bisa membantu mengunci pagar atau pintu rumah
3. meringankan tugas keluarga
4, membanggakan keluarga
Nama : Yuani Tri Astuti
Npm 2213053046

Analisis video

Pendidikan Moral merupakan usaha yang dilakukan secara terencana atau tersusun untuk mengubah sikap dan perilaku, agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat

Tahap-tahap dalam perkembangan moral:
Usia 6-12 bulan
Usia 12-18 bulan
Usia 18-30 bulan
Usia 30-36 bulan
Usia 3-4 tahun
Usia 4-6 tahun
Usia 7-8 tahun
Usia 9-11 tahun
Usia 12-15 tahun
Usia 16-20 tahun
Usia 20-40 tahun (Dewasa Muda)
Usia 40-45 tahun (Dewasa Tengah)
Usia 65 tahun (Dewasa Tua)

Implikasi Identitas gender dalam perkembangan moral anak Sekolah Dasar yaitu, pendidik mengajarkan Implikasi identitas gender supaya perilaku mereka sesuai dengan gender, sebenarnya hal ini juga bukan hanya guru tetapi peran orang tua juga sangat dibutuhkan dan sangat penting.

Permasalahan serta solusi perkembangan moral anak sekolah dasar:
1. hilangnya kejujuran
2. hilangnya rasa tanggung jawab
3. rendahnya disiplin
4. kurang bisa bekerja sama
5. mengambil hak orang lain