Posts made by AULIA MAHARANI PUTRI 2213053010

Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 2

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : JIPSINDO
Tahun : September 2019
No/Vol : No. 2, Volume 6
Judul Jurnal : PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG
Penulis : Enug Hasanah
e-mail : enug.hasanah@mp.uad.ac.id
Kata kunci : moral value education, global perspective

Pada Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut dengan cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada
karya Piaget. Piaget berasumsi yaitu bahwa pikiran dan perasaan berkembang secara paralel dan keputusan moral adalah suatu proses dari perkembangan kognisi secara alami.
Coldberg tidak memusatkan perhatian pada tingkah laku moral, yang artinya apa yang dilakukan oleh individu tidak akan menjadi pusat pengamatannya. mengamati tingkah laku tidak menunjukkan banyak mengenai kematangan moral. Pada penelitian kohlberg menunjukkan penalaran yang diajukan dari seseorang mengapa dia mempunyai pertimbangan moral tertentu atau melakukan tindakan tertentu diperhatikan maka akan tampak jelas adanya perbedaan yang berarti dalam pandangan moral seseorang.

sesuatu.
Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan moral dibagi menjadi 3 level, yaitu:
1. Level 1 (Moralitas Pra-konvensional)
•Tahap ke-1 ketaatan hukum
Pada tahap ini, anak melihat aturan sebagai suatu hal yang tetap. Mematuhi aturan itu sangat penting sebab adalah sarana agar menghindari hukuman

•Tahap 2 Individualisme dan pertukaran
Pada tahap ini anak menjelaskan sudut pandang individu serta menilai suatu tindakan berdasarkan bagaimana mereka melayani kebutuhan individu.

2. Level 2 (Moralitas konvensional)

•Tahap 3 (Hubungan Interpersonal)
Pada tahap ini memfokuskan pada memenuhi harapan dan peran sosial.

• Tahap 4 (Menjaga Ketertiban Sosial)
Pada tahap ini, orang mulai menganggap masyarakat secara keseluruhan ketika membuat penilaian. Fokusnya untuk menjaga hukum serta ketertiban dengan mengikuti aturan, melakukan tugas seseorang dan menghormati otoritas.

3. Level 3 (Moralitas Pasca-Konvensional).

• Tahap 5 (Kontrak Sosial dan Hak Perorangan).
pada tahap ini orang mulai memperhitungkan antara perbedaan nilai, pendapat, serta kepercayaan dari orang lain.

• Tahap 6 (Prinsip Universal)
Pada tahap ini orang mengikuti prinsip keadilan yang di internalisasi, bahkan jika mereka bertentangan dengan hukum dan peraturan.

C. Rangkuman
Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral, yang berakar pada karya Piaget, menekankan bahwa perkembangan kognitif dan moral berkembang secara paralel. Kohlberg tidak fokus pada tingkah laku moral, melainkan pada penalaran mengapa individu membuat keputusan moral tertentu. Teori ini dibagi menjadi tiga level.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Jurnal 1

A. Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Cakrawala Pendidikan
Tahun Terbit : 2009
Th/No : Th. XXVIII, No. 2
Judul Jurnal : PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL.
Penulis : Sudiati (FBS Universitas Negeri Yogyakarta)
Kata kunci : pendidikan nilai moral, perspektif global 

B. Pembahasan
1. Isu pendidikan nilai moral di beberapa negara.
Terdapat empat negara yang akan dibahas isu pendidikan nilai moralnya yaitu:
a). Indonesia
Di Indonesia sendiri pendidikan nilai disadari belum banyak menyentuh pemberdayaan serta pencerahan kesadaran dalam perspektif global. Pembenahan pendidikan masih melekat pada kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah tuntas dan dari pandangan yang terlalu simplistik mengenai pendidikan nilai sebagai wahana penyadaran nilai-nilai yang sektarian subjektif dan belum banyak menyentuh pada nilai universal-objektif.
b). India
Di negara India pendidikan nilai lebih populer dibandingkan dengan negara lainnya. pada pendidikan nasional di India pendidikan nilai dikembangkan untuk usaha sebagai peningkatan kesadaran nilai ilmiah, sosial, dan kewarganegaraan yang tidak secara khusus dikembangkan melalui satu sudut pandang agama.
c). Malaysia
Pada negara Malaysia ini pendidikan nilai dilakukan pada jenjang sekolah dasar serta pengembangannya dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
d). Cina
Negara Cina sendiri mempunyai tradisi yaitu pendidikan memiliki hubungan erat dengan kewajiban tradisi ini menempatkan pendidikan nilai sebagai bagian penting dalam percaturan pendidikan.

2. Dimensi pendidikan nilai moral
a). Teori perkembangan moral
Pada dewasa ini psikolog serta sosiolog banyak membahas tentang nilai moral berkaitan dengan perkembangan dan pendidikan anak-anak. Pembahasan ini bertolak belakang dari anggapan bahwa tidak ada prinsip moral yang universal (kecuali moral agama) dan tetap atau tidak berubah-ubah. ada beberapa para ahli memandang bahwa perkembangan moral serta bentuk sosialisasi lainnya untuk keseluruhan proses yang di mana seorang pribadi lahir dengan kemungkinan tingkah laku aktual yang dibatasi pada bidang yang jauh lebih spiritual, yaitu suatu bidang yang lazim diterima sesuai dengan ukuran kelompoknya dengan demikian, perkembangan moral dipahami untuk suatu internalisasi langsung norma-norma budaya eksternal.

b). Pendidikan nilai dan moral
yang dimaksud dari pendidikan nilai dan moral merupakan pendidikan yang berusaha untuk mengembangkan komponen integrasi pribadi. integrasi pribadi itu sendiri dapat dilukiskan sekurang-kurangnya dengan 4 gambaran kepribadian.

c). Pendekatan pendidikan nilai moral
Pendekatan komprehensif pendidikan nilai menurut Kirschenbaum
dalam Darmiyati Zuchdi, 2008: 36-37)
meliputi pendekatan (i) inculcating,
yaitu menanamkan nilai dan moralitas,
(ii) modelling, yaitu meneladankan nilai
dan moralitas, (iii) facilitating, yaitu memudahkan perkembangan nilai dan
moral, dan (iv) skill development, yaitu
pengembangan keterampilan untuk
mencapai kehidupan pribadi yang tentram dan kehidupan sosial yang kondusif.
Pendekatan dapat dipilih sesuai dengan banyaknya nilai yang dipilih agar ditanamkan serta dikembangkan.

d). Metode dan teknik pendidikan nilai moral
Untuk mengaplikasikan konsep pendidikan nilai ini ada beberapa metode yaitu metode langsung serta tidak langsung. Pada metode langsung memulainya dengan penentuan perilaku yang dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran sedangkan metode tidak langsung tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan akan tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan.

C. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan tersebut yaitu isu pendidikan nilai moral yang terdapat di 4 negara yaitu Indonesia, Malaysia, India serta Cina melihatkan perbedaan dan kesamaan. Perbedaannya yaitu disebabkan karena adanya perbedaan ideologi bangsa akan tetapi negara tersebut memberikan pendidikan nilai dan moral seperti nilai etik moral terutama dalam hal nilai yang sifatnya asasi manusia universal serta global dan pendidikan nilai moral merupakan upaya penting dalam membentuk karakter dan moral individu dalam masyarakat.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 2

Judul : Degradasi Moral Pelajar Jaman Modern - Opini
Nama YouTobe : KOMPASTV
Tahun Publikasi : 13 Februari 2018

Pada video yang “Berjudul Degradasi Moral Pelajar Jaman Sekarang” Peserta didik SMP Mengajak duel kepala sekolah. Lemahnya Etika serta moral yang terjadi pada peserta didik tersebut.

Pada jaman modern seperti saat ini Etika dan moral anak bangsa pendidikan moral sangat merosot sebab faktor lingkungan dan media sosial . Sangatlah penting menanamkan nilai dan moral terhadap anak.

Dalam menanamkan nilai dan moral seharusnya dilakukan pada anak usia dini. Orang tua berperan penting dalam mendidik anaknya orang tua berperan penting dalam menanamkan nilai dan moral kepada anaknya Dengan cara itu bermain, bercerita, pemberian tugas dan berbincang-bincang dengan menggunakan cara ini dapat disesuaikan dengan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama. Di Indonesia sendiri masih banyak orang tua yang masih mengabaikan nilai dan moral Sehingga anaknya belum Maksimal
mendapatkan nilai dan moral. Bukan hanya orang tua saja yang berperan penting dalam mendidik nilai dan moral akan tetapi di sekolah juga harus Menanamkan nilai dan moral yaitu saling menghargai sesama temannya, kejujuran, tanggung jawab, serta sikap rendah hati.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 1

Judul : 6 TAHAP PERKEMBANGAN MORAL MENURUT KOHLBERG
Nama YouTube: MUARA
Tahun Publikasi : 22 Desember 2019

Terdapat 6 tahap perkembangan moral menurut Kohlberg.
Dalam merumuskan tahapan perkembangan moral Lawrence Kohlberg melakukan penelitian di Amerika. Cerita yang digunakan Kohlberg dalam penelitiannya yaitu cerita dilema, contohnya yaitu Dilema Heinz.

Menurut Lawrence Kohlberg terdapat tiga level tahap perkembangan moral pada setiap levelnya mempunyai dua tahap.

6 tahap perkembangan moral menurut Kohlberg, sebagai berikut:
A. Pra konvensional
1). Menghindari hukuman
Pada tahap ini seseorang terdapat alasan agar bertindak atau tidak bertindak sesuatu sebab untuk menghindari hukuman.

2). Keuntungan dan minat pribadi
Pada tahapan ini tindakan dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan apa yang akan diperolehnya

B. Konvensional
3). Menjaga sikap orang baik
Pada tahap ini memikirkan bagaimana cara kesepakatan sosial yang ada serta pendapat dari orang lain terhadapnya.

4). Memelihara peraturan
Jika tidak adanya peraturan untuk mematuhi maka keadaan yang akan menjadi kacau. Sebab seharusnya peraturan senantiasa untuk dipatuhi.

C. Pasca-Konvensional
5). Orientasi kontrak sosial
Dalam tahapan ini setiap individu mempunyai latar serta situasi yang berbeda-beda. Tidak mutlak / pasti akan melihat sebuah kasus, hak individu harus dilihat beriringan dengan hukum yang ada.

6). Prinsip etika universal
Pada tahapan ini menggambarkan prinsip internal pada individu c seseorang dapat melakukan hal yang dianggapnya benar, walaupun bertentangan dengan hukum yang ada.
Nama : Aulia Maharani Putri
Npm : 2213053010
Kelas : 3G

Analisis Video 2
Judul : Mirisnya kekerasan di lingkungan sekolah
Nama YouTube : CNN Indonesia
Tahun Publikasi : 28 Juli 2018
Pembahasan :


Hal sepele yang dilakukan seorang anak bisa hilang di tangan temannya sendiri yang lebih tragisnya lagi kekerasan seperti ini justru terjadi di lingkungan sekolah yang dimana seharusnya anak mempunyai hak untuk mendapat pengawasan namun terabaikan begitu saja.

Tercatat sejumlah kasus penganiayaan yang dilakukan oleh teman seumurannya dalam beberapa tahun terakhir, yaitu:

1. Pada September 2015, terjadi di SD Negeri Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Yang di mana siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman sekelasnya di lingkungan sekolah. Diduga akibat dari perkelahian mulut.
2. Pada Agustus 2017, terjadi di Sukabumi Jawa Barat, yang di mana siswa kelas 2 SD meninggal dunia setelah berkelahi di halaman sekolah, dugaannya akibat dari dirundung serta dilempar minuman beku.
3. Pada November 2017, terjadi di SD Negeri kabupaten Bandung yang di mana terdapat dua siswa kelas 5 SD melakukan 2 pada saat perlombaan senam hari guru, dugaannya akibat dari sang pelaku terganggu dengan korban sebab menyalahkan motor bising.

Dari kasus-kasus itu seharusnya dilakukan penelusuran untuk mengetahui penyebabnya serta bagaimana cara sekolah bisa lepas memantau peserta didiknya.

Orang tua mempunyai hak dan kewajiban dalam melakukan pembinaan serta memperhatikan moral terhadap anaknya agar terhindar dari kasus-kasus seperti itu.