Nama : Jeky Septa Anggara
NPM : 2213053253
Kelas : 3F
Analisis Video 1
Masalah pada video tersebut “Trolly Problem” merupakan sebuah skenario yang dibangun untuk menciptakan rasa moral seseorang. Pada skenario pertama dihadapkan dua pilihan yang cukup sulit yaitu merelakan untuk mengorbankan satu orang tertabrak kereta atau mengorbankan lima orang untuk tertabrak kereta. Begitupun pada skenario yang kedua yakni dihadapkan dengan dua pilihan, sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang dan yang kedua membiarkan lima orang tertabrak kereta.
The trolly problem membuat kita untuk berfikir lebih jauh mengenai konsekuensi atau akibat dari sebuah pilihan, yang mana hal ini didasarkan pada nilai moral ataukah lebih kepada hasil akhirnya.
“Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?”
Mungkin moral seperti ini terkadang dipandang sebagai sebuah doktrin seperti mengorbankan yang lebih sedikit untuk kepentingan yang lebih besar.
Setiap pilihan pasti memiliki resiko, semua keputusan ada di tangan kita masing - masing. Ketika kita dihadapkan permasalahan tersebut mungkin saja kita akan lebih memilih opsi “mengorbankan satu orang demi keselamatan orang banyak” namun bagaimana jika hal ini diubah, dimana kita menjadi kelompok yang minoritas. Pada masalah yang terakhir dimana satu orang adalah orang yang kita cintai atau keluarga kita maka pilihan yang mungkin kita akan menyelamatkan satu orang yang kita cintai tersebut. Namun perlu diingat bahwa apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata orang lain.
NPM : 2213053253
Kelas : 3F
Analisis Video 1
Masalah pada video tersebut “Trolly Problem” merupakan sebuah skenario yang dibangun untuk menciptakan rasa moral seseorang. Pada skenario pertama dihadapkan dua pilihan yang cukup sulit yaitu merelakan untuk mengorbankan satu orang tertabrak kereta atau mengorbankan lima orang untuk tertabrak kereta. Begitupun pada skenario yang kedua yakni dihadapkan dengan dua pilihan, sengaja mendorong satu orang untuk menyelamatkan lima orang dan yang kedua membiarkan lima orang tertabrak kereta.
The trolly problem membuat kita untuk berfikir lebih jauh mengenai konsekuensi atau akibat dari sebuah pilihan, yang mana hal ini didasarkan pada nilai moral ataukah lebih kepada hasil akhirnya.
“Apakah mengorbankan yang lebih sedikit untuk menyelamatkan yang lebih banyak adalah sesuatu yang lebih bermoral?”
Mungkin moral seperti ini terkadang dipandang sebagai sebuah doktrin seperti mengorbankan yang lebih sedikit untuk kepentingan yang lebih besar.
Setiap pilihan pasti memiliki resiko, semua keputusan ada di tangan kita masing - masing. Ketika kita dihadapkan permasalahan tersebut mungkin saja kita akan lebih memilih opsi “mengorbankan satu orang demi keselamatan orang banyak” namun bagaimana jika hal ini diubah, dimana kita menjadi kelompok yang minoritas. Pada masalah yang terakhir dimana satu orang adalah orang yang kita cintai atau keluarga kita maka pilihan yang mungkin kita akan menyelamatkan satu orang yang kita cintai tersebut. Namun perlu diingat bahwa apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata orang lain.