Posts made by Putri Wulandari Dwi Yovan

Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198
Judul : REFLEKSI MORAL HIDUP DALAM KEHIDUPAN MANUSIA BERDAMPAK BAGI SEKITAR KITA

Etika hidup manusia dan menumbuhkan kesadaran terhadap nilai-nilai hidup manusia serta menumbuhkan kesadaran perlunya menghormati.
Karena kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan memberikan kebahagiaan dalam hidup kita serta lingkungan yang ada disekitar kita contohnya dalam video tersebut kita juga harus menanamkan sikap baik dalam kehidupan kita sehari-hari seperti menolong dan membantu sesama kita tanpa membedakan suku, ras, agama, kepercayaan, ekonomi, latar belakang dan lain sebagainya itu berdampak bagi orang lain. Menolong sesama hidup sesuai dengan ajaran tuhan akan membuat hidup kita menjadi tenang dan akan dikelilingi oleh orang-orang baik jadi alangkah baiknya kita harus hidup berdampak positif bagi lingkungan sekitar kita dan orang-orang disekitar kita. Agar semakin banyak orang-orang baik yang ada di dunia ini dan di sekitar kita sikap saya terhadap kehidupan manusia pada saat ini adalah harus banyak-banyak bersyukur kepada sesama, terus mengampuni dan mengasihi sesama kita walaupun, ada orang yang membenci kita jangan menjadi dampak buruk bagi kehidupan kita.

3I 2023 Pendidikan nilai dan Moral -> Tugas analisis

by Putri Wulandari Dwi Yovan -

Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan

NPM : 2213053198


1. Penanaman nilai dan moral di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat

Nilai dan moral adalah hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Nilai dan moral dapat membantu seseorang untuk menjadi pribadi yang baik, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi masyarakat.


2. Cara menanamkan nilai dan moral

Penanaman nilai dan moral dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai dan moral:

1) Di lingkungan keluarga**

- Memberikan contoh yang baik. Orang tua adalah panutan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu berperilaku baik di hadapan anak-anak.

- Mengajarkan nilai-nilai agama. Agama mengajarkan berbagai nilai moral, seperti kejujuran, toleransi, dan saling menghormati. Orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak melalui kegiatan ibadah, membaca Al-Qur'an atau kitab suci lainnya, dan mengikuti kegiatan keagamaan lainnya.

- Menerapkan disiplin. Disiplin dapat membantu anak-anak untuk belajar bertanggung jawab dan menghargai aturan.

- Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Anak-anak yang merasa aman dan nyaman akan lebih cenderung untuk berperilaku baik.

2) Di lingkungan sekolah

- Menyisipkan nilai-nilai moral dalam pembelajaran. Guru dapat menyisipi nilai-nilai moral dalam pembelajaran, baik pembelajaran formal maupun informal.

- Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral, seperti kegiatan pramuka, olahraga, seni, dan budaya.

- Melakukan pembiasaan. Pembiasaan dapat membantu anak-anak untuk menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

3) Di lingkungan masyarakat

- Mengoptimalkan peran tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat dapat menjadi panutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, tokoh masyarakat harus berperilaku baik dan menjadi teladan bagi masyarakat.

- Meningkatkan kesadaran masyarakat. Masyarakat perlu menyadari pentingnya nilai dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

- Menciptakan lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif dapat mendukung penanaman nilai dan moral.


3. Hambatan-hambatan proses penanaman nilai dan moral

Dalam proses penanaman nilai dan moral, terdapat beberapa hambatan yang dapat menghambat keberhasilannya. Berikut adalah beberapa hambatan tersebut:

- Pengaruh lingkungan. Lingkungan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi perilaku anak-anak.

- Pengaruh media massa. Media massa dapat menampilkan berbagai hal yang tidak sesuai dengan nilai dan moral.

- Pengaruh teman sebaya. Teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku anak-anak.


4. Trik atau strategi yang tepat untuk menanamkan nilai dan moral

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, diperlukan trik atau strategi yang tepat dalam menanamkan nilai dan moral. Berikut adalah beberapa trik atau strategi yang dapat diterapkan:

1) Pendekatan yang tepat. Pendekatan yang tepat dapat membantu anak-anak untuk memahami nilai dan moral.

2) Pembiasaan. Pembiasaan dapat membantu anak-anak untuk menerapkan nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

3) Penghargaan. Penghargaan dapat mendorong anak-anak untuk berperilaku baik.

4) Konsekuensi. Konsekuensi dapat membantu anak-anak untuk belajar bertanggung jawab atas perilaku mereka.

Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198
Judul Jurnal : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Agar anak-anak memiliki moral yang baik dan terhindar dari pelanggaran-pelanggaran moral, maka perlu adanya pembinaan nilai moral sejak dini kepada anak-anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga merupakan tempat di mana anak-anak dibesarkan dan
merupakan lingkungan yang pertama kali dijalanai oleh seorang anak di dalam mengarungi hidupnya, sehingga apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak-anak dalam keluarga akan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa seorang anak. Agar anak-anak memiliki moral yang baik, langkah pertama yang harus ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai keimanan supaya anak-anak memiliki keimanan yang kuat.
Proses pembinaan nilai-nilai keimanan yang harus ditanamkan kepada anak-anak, dapat dimulai sejak anak lahir sampai ia dewasa.

1. PERANAN NILAI MORAL BAGI ANAK-ANAK
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMEROSOTAN
MORAL
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

3. PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM KELUARGA:
- penanaman pendidikan keimanan kepada anak sejak dini
- menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak
- menciptakan suasana rumah yang harmonis
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198
Judul Jurnal : PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

Pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas. Walaupun peran utama untuk mendidik moral anak adalah di tangan orang tua mereka, guru di sekolah juga berperan besar untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Keluarga, sekolah, dan masyarakat bersama-sama bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak muda agar bermoral baik sekaligus pintar secara intelektual sehingga terwujud generasi muda yang unggul. Pendidikan moral di sekolah harus dirancang komprehensif mencakup berbagai aspek, yaitu: pendidik, materi, metode, dan evaluasi sehingga hasilnya diharapkan akan optimal.

1. Pendidik moral di sekolah
Pendidik atau guru, pegawai tata usaha, pramu kantor, tukang kebun, dan komite sekolah adalah aktor dalam sekolah yang berperan membangun moral siswa. Guru berperan dalam mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam diri peserta didik.
2. Materi pendidikan moral
a. Pendidikan moral pada diri sendiri seperti menjaga kebersihan, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu.
b. Pendidikan moral pada sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli.
c. Pendidikan moral pada hubungan manusia dengan alam semesta mencakup nilai-nilai keseimbangan alam seperti menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam, hemat, dan mendaur ulang barang bekas
d. Pendidikan moral pada hubungan manusia dengan sang Khalik, melalui pengajaran pendidikan agama.
3. Metode Pendidikan Moral
a. Inkulkasi nilai
b.Metode keteladanan
c. Metode klarifikasi nilai
d. Metode fasilitasi nilai
e. Metode keterampilan nilai moral

Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh. Dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.
Nama : Putri Wulandari Dwi Yovan
NPM : 2213053198

Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa di zaman modernisasi dan globalisasi melalui sosial media berbagai macam informasi yang kita temui menjadikan kita tolak ukur dalam pemikiran dan perilaku kita ada informasi positif dan informasi negatif, sebagai generasi muda kita dituntut untuk mengikuti zaman tapi di sisi lain kita harus mampu melihat mana yang baik dan buruk untuk kita karena kita generasi muda yang akan meneruskan bangsa ini. Serta sebaiknya kita sebagai generasi muda harus lebih memperhatikan lagi di mana informasi mana yang baik untuk kita tiru dan informasi buruk mana yang untuk kita jauhi serta kita tidak mudah untuk termakan berita-berita hoax yang menyebabkan hancurnya rasa kepedulian kita ataupun timbulnya sifat-sifat yang ingin mencemooh lewat media massa. Maraknya kasus-kasus yang kita lihat di media sosial dan televisi, menggambarkan perilaku manusia saat ini dan juga menggambarkan perilaku generasi muda saat ini. Permasalahan-permasalahan sosial seperti pembunuhan pembulian, pelecehan seksual, narkoba, penistaan agama, tawuran bahkan pembunuhan terhadap orang tua ini merupakan polemik yang memprihatinkan sehingga etika dan moral merupakan pedoman bagi setiap manusia ketika kita tidak memiliki etika dan moral maka kasus-kasus yang disebutkan tadi akan semakin besar dan terus ada setiap harinya kita sebagai generasi muda seharusnya menerapkan dan memiliki sifat etika yang baik dan moral yang benar untuk menjadi pribadi yang baik kedepannya dan menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam media sosial.