Posts made by Refiana Sari 2213053261

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261


Analisis Video 3

MENERAPKAN NILAI-NILAI MORAL DALAM KELUARGA

Fungsi Keluarga Menerapkan dan Menanamkan Nilai Moral Dalam Keluarga

1. Fungsi Agama  (NIlai Moral : Keimanan, Ketaqwaan, Kejujuran, Bersyukur, Kepedulian, Tenggang rasa, Ketaatan, Kasih Sayang, Kesabaran, Tolong-menolong)

2. Fungsi sosial budaya (NIlai Moral : Gotong-royong, Sopan Santun, Kerukunan, Kepedulian, Kebersamaan, Toleransi)

3. Fungsi cinta kasih (Nilai Moral : Empati, Keakraban, Keadilan, Pemaaf, Kesetiaan, Pengorbanan, Tolong-menolong, Bertanggung Jawab)

4. Fungsi perlindungan (Nilai Moral : Pemaaf, Tanggap, Ketabahan)

5. Fungsi reproduksi (Nilai Moral : Bertanggung jawab, Kesehatan, Keteguhan)

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan (Niai Moral : Percaya diri, Keluwesan, Kebanggaan, Kreativitas, Kerajinan, Bertanggung jawab)

7. Fungsi ekonomi (Nilai Moral : Hemat, Ketelitian, Disiplin, Kepedulian, Keuletan)

8. Fungsi pemeliharaan lingkungan (Nilai moral: Kebersihan, Kedisiplinan)

Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini

Pendahuluan:

PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik

Pembahasan:

Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma.

Pendidikan moral adalah: suatu program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan "menyederhanakan" sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologis untuk tujuan pendidikan.

 Ciri-ciri Nilai Moral: Berkaitan dengan tanggung jawab kita, Berkaitan dengan hati Nurani, Mewajibkan, Bersifat formal.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa di dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu.

Penegrtian Anak Usia Dini : Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

Usia 0-1 tahun Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat disbanding usia selanjutnya. Berbagai karakteristik usia bayi diantaranya: 1). Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan 2). Mempelajari menggunakan panca indera. 3). Mempelajari komunikasi sosial.

Usia 2-3 tahun Pada usia ini memiliki karakteristik yang sama pada usia selanjutnya, secara fisik mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Karakteristik khusus pada usia ini antara lain; 1). Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. 2). Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. 3). Mulai mengembangkan emosi.

Usia 4-6 tahun Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan kegiatan. 2). Perkembangan bahasa semakin baik. 3). Perkembangan kognitif sangat pesat. 4). Bentuk permainan anak masih bersifat individu.

 Penanaman Nilai-nilai Moral Pada Anak Usia Dini:

-          Metode bermain

-          Metode bercerita

-          Metode pemberian tugas

-          Metode bercakap-cakap

Cara Pelaksanaan Penanaman Nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan sebelumjenjang Sekolah Dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman K- anak-kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA). PAUD pada jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Dalam pendidikan non formal tidak memiliki kurikulum baku, sehingga dapat menggunakan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak.

 


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261


PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA SISWA DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT

Identitas jurnal
Nama jurnal: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah
Volume: 1
Nomor: 1
Tahun: 2016
Judul: Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Siswa di Sd Negeri Lampeuneurut
Penulis: Ruslan, Rosma Elly, Nurul Aini

 

Pembahasan:

Penanaman nilai-nilai moral adalah bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan merosotnya moral anak, diantaranya yaitu: “a) Penyalahgunaan sebagian ajaran moral, b) Penyalahgunaan Konsep- Konsep Moral, c) Masuknya Budaya Westernisasi (budaya kebarat-baratan), d) Perkembangan Teknologi, e) Lemahnya Mental Generasi Bangsa, dan f) Kurangnya Materi Aplikasi tentang Budi Pekerti” (dalam Anggun,2013:5).

Penanaman nilai-nilai moral bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang mulai luntur di lingkungan anak-anak akibat pengaruh buruk yang mereka dapatkan sehingga diharapkan anak-anak di masa yang akan datang mempunyai moral yang baik, karena kalau dibiarkan semenjak kecil maka akan mungkin mengahancurkan generasi-generasi muda pada masa yang akan datang. Guru menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa melalui semua mata pelajaran, dengan cara menyisispkan nilai- nilai moral tertentu, ataupun guru itu sendiri yang menjadi contoh panutan karena jika guru memberikan contoh yang konkret kepada siswa maka akan lebih cepat untuk diterima

Penanaman nilai-nilai moral bukan hanya dapat dilakukan saat proses belajar mengajar tetapi saat berada di luar kelas juga dapat ditanamkan seperti dilingkungan sekolah maupun di rumah karena dengan adanya berkesinambungan akan menjadikan siswa mempunyai moral yang baik


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261


PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH DASAR

Pengertian Pendidikan Moral : Usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, Tindakan, kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan daerah setempat.

Tahap-tahap perkembangan Moral

1.      Usia 6 - 12 bulan orang tua akan menggunakan disiplin untuk memandu, mengendalikan dan melindungi bayi.

2.      Usia 12-18 bulan membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak mencerminkan cemasan diri dalam melakukan hal yang salah.

3.      Usia 18-30 bulan anak mungkin menunjukkan perilaku menolong, rasa bersalah, malu, dan empati mendorong perkembangan moral akurasi terkait mainin dan ruang muncul.

4.      Usia 30-36 bulan, si fisik berkurang lebih banyak verbal.

5.      Usia 3-4 tahun akruIsme dan perilaku menolong yang lain menjadi lebih lazim motifnya untuk mendapat pujian dan menarik penolakan rasa bersalah dan kepedulian mengenai berbuat salah memuncak.

6.      Usia 4-6 tahun penalaran moral makin fleksibel.

7.      Usia 7-8 tahun penalaran moral makin fleksibel dan perilaku prososial meningkat agresi terutama jenis permusuhan berkurang.

8.      Usia 9-11 tahun penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan anak ingin menjadi baik untuk memelihara tatanan sosial, agresif beralih ke hubungan.

9.      Usia 12-15 tahun moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan pembuat aturan yang kooperatif.

10.  Usia 16-20 tahun relativisme memainkan peran penting dalam penalaran moral.

11.  Usia 20-40 (dewasa muda) penilaian moral bisa menjadi lebih rumit

12.  dewasa tengah pada usia 40 sampai 65 tahun penilaian moral bisa membeli lebih rumit

13.  dewasa tua pada usia 65 tahun penilaian moral bisa menjadi lebih rumit

 

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar

Pada implikasi ini pentingnya  perkembangan pribadi dan sosial dalam diri masing masing peserta didik.

Implikasi identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar

Pentingnya ditanamkan sejak dini agar peserta didik dapat mengontrol perilaku sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan (gender).

 Permasalahan serta solusi perkembangan Moral anak di Sekolah Dasar:

1. Hilangnya kejujuran,

2. Hilangnya rasa tanggung jawab,

3. rendahnya disiplin,

4. kurang bisa bekerjasama,

5. Mengambil hak orang lain


Nama : Refiana Sari

NPM : 2213053261

Kelas : 3H


Pendidikan Moral Tanggung Jawab Diri Dalam Keluarga

TANGGUNG JAWAB SAYA DALAM KELUARGA

Beberaapa Contoh Perilaku Tanggung Jawab :

-          Mendengar nasihat ayah

-          Membantu Ibu (Membantu pekerjaan rumah)

-          Menemani Kakak

-          Menjaga Keselamatan Adik


Kepentingan Tanggung Jawab dalam Keluarga

-          Hubungan keluarga menjadi erat, artinya hubungan antar keluarga akan lebih harmonis

-          Keselamatan keluarga terjamin

-          Meringankan tugas keluarga

-          Membanggakan keluarga