Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 2F
Desain pembelajaran dan memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas.
Keberhasilan guru dalam mengembangkan pem-belajaran sangat dipengaruhi oleh keberhasilannya dalam mendesain pembelajaran. Maka dari itu guru harus mendesain bagaimana proses pembelajaran yang efektif untuk keberhasilan pembelajaran.
Pembelajaran tematik lahir dari kurikulum terpadu (integrated curriculum). Kurikulum ini memandang bahwa pembelajaran yang terpadu akan memberikan makna yang utuh bagi siswa (Fograty, 1991). Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyatukan Mapel adalah tema atau
materi yang terdapat pada salah satu Mapel yang berperan sebagai core contentbagi semua Mapel pada hari tertentu (Semiawan, 2008). Dengan demikan pembelajarannya lebih dikenal dengan istilah pembelajaran tematik.
Ada tiga ciri pembelajaran tematik: (1) me- nerobos batas-batas matapelajaran, (2) didasari oleh dorongan-dorongan sewajarnya pada siswa, dan (3) menghadapkan siswa pada situasi yang mengan- dung problema. Pembelajaran tematik pada pro- sesnya bisa menghilangkan batas-batas mata pela- jaran. Satu tema atau satu
materi menjadi pengikat semua matapelajaran. Pembelajaran didukung oleh data yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Siswa belajar secara nyata (actual) dari kehidupan ter- dekatnya sampai yang terjauh dari dirinya.
Dalam pembelajaran tematik, siswa diberi kesempatan untuk berbuat, membentuk, bekerja dalam kelompok, bekerja secara individu, bergerak, menyampaikan informasi, mengemukakan ide, be- kerjasama, menyatakan perasaannya, menyimpul- kan, bertanggung jawab, melaporkan, menyelidiki hal-hal yang sesuai dengan dorongan sewajarnya, sehingga mereka melakukan proses pembelajaran secara riil, komprehensif dan seimbang antara tun- tutan kognitif, afektif dan psikomotornya.
Dari uraian diatas desain pembelajaran terpadu berbasis core content efektif menciptakan aktivitas pembelajaran yang menghasilkan keterpaduan kemampuan pengetahuan, keterpaduan sosial dalam keterpaduan pengalaman dan latihan.
Desain pembelajaan terpadu berbasis core content terbukti lebih memudahkan guru dalam melihat titik temu dari sejumlah mata pelajaran, sekaligus melihat keterhubungan konten antar mata pelajaran, sehingga akhirnya memudahkan guru melihat rangkaian keterhubungan antar indikator semua mata pelajaran dalam satu RPP.