Kiriman dibuat oleh Nazila Amryna 2213053140

MKU PGSD 2F 2023 -> FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Nazila Amryna 2213053140 -
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 2F

Menurut jurnal ini demokrasi di Indonesia cenderung fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena pilar-pilar pentingnya (pemilu, partai politik, civil society, media massa) belum berfungsi efektif dan belum maksimal.

Dalam jurnal menjelaskan Sebagai pilar utama demokrasi, pemilu merupakan sarana dan momentum terbaik bagi rakyat, khususnya, untuk menyalurkan aspirasi politiknya, memilih wakil-wakil terbaiknya di lembaga legislatif dan presiden/wakil presidennya secara damai. Pada pilpres di Indonesia ada berapa masalah yang muncul. Contohnya pada Pemilu serentak 2019 tak lepas dari isu politisasi identitas dan agama. Fenomena politisasi identitas dan agama juga diwarnai dengan berebut suara muslim. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya Muslim, berebut suara muslim merupakan hal yang logis dan selalu terjadi dalam setiap pemilu. Meskipun dikotomi santri-abangan cenderung makin cair, pendapat tentang pentingnya pasangan calon yang merepresentasikan santri dan abangan masih cukup kuat. Tetapi, hal tersebut tidak dengan sendirinya memberikan jaminan kemenangan.

Dalam konteks pilpres 2019 tampaknya tidak semua pihak menyadari pentingnya nilai- nilai budaya sendiri sebagai perisai ketahanan sosial bangsa di mana empat pilar kebangsaan Indonesia (yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) berakar dari falsafah dan sejarah hidup bangsa. Gambaran tersebut sangat terasa dalam pilpres 2019 di mana masyarakat cenderung mengalami pembelahan sosial yang cukup tajam. Penggunaan istilah “cebong” sebagai julukan pendukung Jokowi dan “kampret” sebagai julukan pendukung Prabowo bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Beberapa masalah yang muncul selama tahapan-tahapan pilpres tidak mendapatkan solusi yang konkrit dan memadai. Beberapa masalah seperti politisasi identitas dan sengitnya perebutan suara Muslim, permasalahan parpol dan demokrasi yang terbangun melalui pemilu akan semakin besar kemungkinan munculnya public trust dan pemilu yang damai. Sebaliknya, semakin prosedural demokrasi yang terbangun melalui pemilu akan semakin besar pula ketidak percayaan publik dan semakin rentan pula sengketa/konflik yang akan muncul.

MKU PGSD 2F 2023 -> FORUM JAWABAN PRETEST

oleh Nazila Amryna 2213053140 -
Nama : Nazila Amryna
NPM : 2213053140
Kelas : 2F

Demokrasi adalah hal yang berisik dan gaduh, tapi banyak negara yang bertahan dan memilih sistem demokrasi.
Demokrasi dapat mencegah konflik perbedaan pendapat dalam negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan dengan musyawarah, demokrasi juga menjamin kebebasan berpendapat, negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, akan memungkinkan rakyat untuk memiliki kebebasan untuk memberikan pendapat dan menyuarakan aspirasi dan ekspresi mereka di muka umum. Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi. Banyak negara yang sistem demokrasinya baik lebih mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang, demokrasi juga yang paling efektif untuk mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik antar golongan yang berbeda pendapat dan mennengakan partisipasi publik.

Demokrasi bukanlah sistem pemerintahan yang sempurna, karena tidak semua warga negara menguasai mengenai apa yang ingin dipilih, dan hal itu bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang anti-sains juga politikus yang menolak dikeroyok dan menghilangkan kebebasan berpendapat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan krisisnya demokrasi, yaitu rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah anggota di partai politik, dan regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan.