Posts made by Zahara Siti Khodijah 2213053267

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Zahara Siti Khodijah
NPM: 2213053267
Kelas: 2D
Prodi: PGSD

Ketahan Nasional
Ketahanan nasional adalah keuletan, keterampilan, ketangguhan kemampuan mengembangkan potensi untung menghadapi ancaman yang datang.
Sumber-sumber ancaman:
1. Langsung
2. Tidak langsung
3. Luar
4. Dalam
Ancaman yang diserang:
- integritas
- identitas
- kelangsungan hidup bangsa
- perjuangan mencapai tujuan nasional
• Ancaman unsur Tri gatra
- lokasi dan posisi geografis
- keadaan dan kekayaan alam
- kemampuan penduduk
• Ancaman unsur panca gatra
- ideologi
- politik
- ekonomi
- sosial budaya
- pertahanan dan keamanan
• Perwujudan aspek alamiah (Trigatra)
- lokasi dan posisi geografis: peningkatan potensi laut dan darat posisi dengan negara tetangga
- sumber daya alam: kesadaran nasional pemanfaatan kekayaan alam
- keadaan dan kemampuan penduduk: meningkatkan pendidikan
• perwujudan aspek sosial (panca gatra)
- ideologi : rangkaian nilai mampu menampung aspirasi
- politik : demokrasidemokrasi keseimbangan input dan output
- ekonomi: sarana, modal, teknologi
- sosial budaya: tradisi, pendidikan, kepemimpinan
- pertahanan dan keamanan: partisipasi dan kesadaran masyarakat
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Zahara Siti Khodijah
NPM: 2213053267
Kelas: 2D
Prodi: PGSD

Analisis Jurnal
A. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal: Semangat bela negara di tengah pandemi covid-19 (the national spirit of defense in the middle of the covid-19 pandemic)
2. Nama Penulis: Syahrul kemal
3. Kata Kunci: Bela Negara, aktualisasi bela Negara, pandemic covid-19, kesadaran bela Negara

B. Isi Jurnal
Abstrak
Bela negara adalah suatu hak dan kewajiban bagi semua warga Indonesia yang tertera dalam perundang-undangan. Walaupun dalam keadaan pandemic covid-19 kita harus tetap melakukan bela negara dengan cara tidak keluar rumah dan tidak menyebarkan berita yang belum benar kejadiannya (hoax) karena dapat mengakibatkan hal yang kurang baik.
Pendahuluan
Ada banyak masalah sosial di lingkungan kita yang kurang kita perhatikan dan waspadai. Misalnya soal pertahanan negara, apabila kita tidak peduli akan hal itu akan menimbulkan efek buruk di kemudian hari, oleh karena itu kita harus memperhatikan dengan baik dan serius agar tidak menimbulkan efek negatif di masa depan. Salah satu contoh upaya bela negara pada saat keadaan pandemi covid-19 yaitu dengan menjaga kebersihan, tidak keluar rumah saat tidak ada keperluan, tidak menyebarkan berita yang belum benar kejadiannya, bersatu, gotong royong, dan bekerja sama.
Dampak dari adanya pandemi covid-19 banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan banyaknya perusahaan yang bangkrut. Pada hakikatnya kesadaran bela negara adalah kesediaan kita sebagai warga negara untuk mengabdi atau berkorban untuk membela negara.
Bela negara dan pelaksanaannya saat pandemi
- Bela Negara
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan undang undang dasar 1945 dalam menjalankan kehidupan bangsa dan negara seutuhnya. Dengan melakukan bela negara kita dapat menjaga suatu hubungan baik antara warga Negara.
Dasar hukum bela negara
• upaya bela negara terdapat dalam undang undang dasar 194 Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 30 ayat 1 UUD 1945
• Undang-undang RI nomor 3 tahun 2003 tentang pertahanan negara pasal 9 ayat 1 dan ayat 2 tentang keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara.
Kesadaran suatu warga negara tentang bela negara yang tinggi akan berdampak positif bagi negara tersebut, seperti semakin kokohnya negara, dan minimnya konflik yang terjadi. Tanpa kesadaran bela negara yang tinggi maka negara tersebut tidak akan kokoh dan akan mudah rapuh ketika menghadapi era global seperti sekarang ini.
- Pelaksanaan saat Pandemi
• prioritas
Prioritas utama pemerintah dalam pandemi covid-19 yaitu bagi masyarakat yang sudah terpapar virus covid-19 agar dapat membatasi, menghentikan, dan memutus rantai penularan. Salah satu terjadinya penularan yang sangat cepat adalah banyaknya orang tanpa gejala (OTG) yang sangat sulit dideteksi. Salah satu upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi ini ialah menghimbau kepada masyarakat supaya tidak melakukan mudik ke kampung halaman karena ditakutkan akan membawa penyakit orang tanpa gejala (carrier). Upaya kita dalam bela negara pada masa pandemi dengan melakukan isolasi mandiri dengan lingkungan sekitar terutama yang rentan terhadap penyebaran ini seperti orang tua.
• solidaritas
Solidaritas saat pandemi bisa kita lakukan dengan cara menyisihkan sebagian rezeki untuk orang yang kurang mampu, memberikan semangat bagi yang bertugas, mendoakan bagi yang telah gugur, dan beribadah di rumah mengikuti anjuran pemerintah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Zahara Siti Khodijah
NPM: 2213053267
Kelas: 2D
Prodi: PGSD

1. Bagaimanakah isi artikel tersebut dalam rangka penegakan Hak Asasi Manusia dan berikan analisismu secara jelas? Hal positif apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel tersebut?
Penegakkan HAM sangat penting untuk melindungi hak kita sebagai warga negara untuk hidup dengan harga diri, yang meliputi hak untuk hidup, hak atas kebebasan dan keamanan. Jika penegakan HAM tersebut tidak sesuai dengan budaya bangsa dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka penegakan HAM tersebut menjadi tidak adil. Seperti penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia pada tahun 2019 masih buruk belum mengalami kemajuan yang sangat berarti dimana banyak agenda HAM mengalami kemacetan, mutu HAM mengalami kemunduran, dan bahkan begitu banyak serangan terhadap para pembela HAM.
Hal positif yang dapat diambil dari artikel tersebut yaitu:
- dapat meningkatkan kesadaran bahwa pentingnya penegakkan HAM yang adil di Indonesia.
- mengetahui tentang pelanggaran HAM yang terjadi
2. Berikan analisismu mengenai demokrasi Indonesia diambil dari nilai-nilai adat istiadat/budaya asli masyarakat Indonesia! Bagaimanakah pendapatmu mengenai prinsip demokrasi Indonesia yang berke-Tuhanan yang Maha Esa ?
Nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara umum dan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.
Semua agama yang ada di Indonesia dapat bersatu dan menjadi warga negara karena Indonesia memilih landasan negara berdasarkan Pancasila, oleh karena itu demokrasi Indonesia didasarkan ketuhanan yang maha Esa. Sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan dalam aspek kehidupan di Indonesia harus taat asas, konsisten (sesuai) dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
3. Bagaimanakah praktik demokrasi Indonesia saat ini apakah telah sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI 1945 serta menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia?
Praktik demokrasi di Indonesia pada saat ini belum sesuai dengan pancasila dan UUD NRI 1945 karena masih banyak pelanggaran HAM yang terjadi yang berarti tidak terwujudnya nilai-nilai pancasila bagi rakyat. Seperti terjadinya penganiayaan, kurangnya sikap toleran, diskriminasi dan lain sebagainya.
4. Bagaimanakah sikap anda mengenai kondisi di mana anggota parlemen yang mengatas namakan suara rakyat tetapi melaksanakan agenda politik mereka sendiri dan berbeda dengan kepentingan nyata masyarakat?
Seharusnya para anggota parlemen tidak mengutamakan kepentingan politik parlemen dengan hal-hal yang tidak terkait kepentingan masyarakat. Anggota parlemen harus difokuskan pada persoalan yang berdampak besar di masyarakat seperti kemiskinan dan kesejahteraan sosial. Masalah seperti ini seharusnya ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang supaya tidak terjadi lagi dan tidak merugikan masyarakat sendiri.
5. Bagaimanah pendapatmu mengenai pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar dari tradisi, maupun agama, tega menggerakan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal untuk tujuan yang tidak jelas dan bagaimanakah hubungannya dengan konsep hak asasi manusia pada era demokrasi dewasa saat ini?
Karena kurangnya pemahaman tentang agama secara tepat sehingga membuat rakyat langsung percaya kepada tokoh agama yang dapat menarik masyarakat begitu pula dengan tokoh tradisi. Banyak tokoh politik yang memanfaatkan tokoh agama dan tradisi untuk mempercayai masyarakat supaya mencapai tujuan mereka dan memberikan imbalan karena kurangnya pemahaman mengenai ideologi pancasila dan negara.