Posts made by Presti Saraswati 2213053038

Nama : Presti Saraswati
Kelas : 3F
NPM : 2213053038

PENDIDIKAN NILAI MORAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF GLOBAL
Pendidikan nilai moral merupakan kebutuhan pada tantangan global saat ini untuk hidup bersama, berbangsa dan bernegara dengan tantangan global yang penuh permasalahan yang bersifat luas, kompleks dan mendunia. Permasalahan yang terjadi tidak bisa diselesaikan oleh Negari sendiri, dukungan dan bantuan luar negri juga sangat penting seperti terorisme global, masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional. 

Pendidikan nilai moral merupakan pemecahan masalah yang bersifat local, religional, nasional dan internasional. Pendidikan nilai dan moral sebagai isu global di beberapa Negara memperlihatkan adanya perbedaaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada terjadi karena adanya perbedaan ideology bangsa. Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller bersifat dividualisti, maka konsep tersebut memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigma yang dikemukakan oleh Capra. Implementasinya diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang sesuai dengan pemilihan pendekatan, metode, dan teknik pendidikan nilai moral yang tepat.
Nama : Presti Saraswati
Kelas : 3F
NPM : 2213053038

Degradasi Moral Pelajar Zaman Modern
Penyebab utama moral terbentuk karena pola pengasuhan anak dirumah, sikap dan perilaku disekolah terbentuk oleh lingkungan rumahnya.
Seorang guru memiliki 4 standar kopetensi yaitu kopetensi kepribadian, kopetensi sosial, professional dan pedagogic. Dari kopetensi itu, guru sebaiknya sudah menguasai untuk dapat memahami dan mendidik peserta didik lebih baik lagi. Yang melatar belakangi karena adanya level kognisi yaitu kemampuan berpikir dan bernalar. Ketika peserta didik tidak mampu mengelola emosi maka akan terjadi reaksi yang bermunculan seketika. Maka, kemampuan melatih emosi juga penting bagi anak-anak. Level stress pada anak juga harus ditoleransi karena semakin berkembangnya zaman semakin turun. Depresi/stress pada saat ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diserap. Banyaknya informasi yang diserap tidak diimbangi dengan kemampuan mengelola emosi tersebut.

Maka pentingnya lingkungan yang mendukung dan memberi hal yang positif sangat penting untuk anak belajar mengelola emosi. Hal ini bisa memberikan dampak dan membentuk pola baik bagi anak untuk bermoral, berpikir dan bersikap dengan baik.
Nama : Presti Saraswati
Kelas : 3F
NPM : 2213053038

Enam Tahap Perkembangan Menurut Kohlberg
Lowrwnce Kohlberg melakukan penelitian di Amerika untuk merumuskan perkembangan moral. Menurutnya ada 3 level dalam perkembangan moral. Setiap level memiliki 2 tahap.
A.. Pra-Konvensional
1. Menghindari hukuman
Seseorang memiliki alasan untuk bertindak atau tidak bertindak sesuatu karena untuk menghindari hukuman.
2. Keuntungan dan minat pribadi
Tindakan dilakukan dengan memperhitungkan apa yang akan didapatkan olehnya.
B. konvensional
3. Menjaga sikap orang baik
Memikirkan kesepakatan sosial yang ada dan pendapat orang terhadapnya
4. Memelihara peraturan
Jika peraturan tidak ada mematuhinya maka keadaan akan menjadi kacau. Karenanya peraturan harus selalu dipatuhi untuk kenyamanan semua orang.
C. Pasca-Konvensional
5. Orientasi Kontrak sosial
Seseorang menyadari bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan situasi yang berbeda. Tidak ada yang absoulut atau pasti ketika melihat sebuah kasus. Hak-hak individu harus dilihat bersamaan dengan hukum yang ada.
6. Prinsip etika universal
Menggambarkan prinsip internal seseorang. Ia melakukan hal yang dianggapnya benar, walaupun dilarang oleh peraturan.

Kohlberg menggunakan cerita dilema dalam penelitiannya. Dari cerita divideo yaitu Dilema Heinz, saya memilih menggunakan prinsip etika universal, karena untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang dicintai maka tidak akan memperdulikan larangan/peraturan yang ada.
Nama: Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

The Trolley Problem membuat kita berpikir konsekuensi dari sebuah tindakan dan mempertimbangkan apakah nilai moralnya hanya ditentukan oleh hasil. Dari video tersebut juga menjelaskan bahwa harus selalu ada yang dikorbankan demi kepentingan yang lebih besar. Moral sering digunakan untuk membenarkan perang, memberantas etnis tertentu, diskriminasi minoritas, pengerusakan lingkungan industriliasi. Hal tersebut merupakan alasan demi perdamaian dunia, kepintingan umum, kelompok yang lebih besar dan masa depan yang lebih cerah.

Tidakan yang sebaiknya dilakukan:
>Menarik tuas berarti menyelamatkan lima pekerja dan membiarkan satu orang mati.
>Tidak medorong orang yang ada diatas jembatak, karena jika mendorong orang yang berada diatas jembatan penyebrangan itu merupakan tidakan disengaja.

Dari masalah ini menambahkan pemahaman kita tentang moralitas dapat digunakan untuk memanipulasi orang lain maupun diri kita sendiri. Dari masalah tersebut juga menunjukkan bahwa mengorbankan yang lebih banyak/mayoritas itu tidak selalu baik, tetapi juga harus memperhatikan sekitar/minoritas yang ada.
Nama: Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

Mirisnya Kekerasan di Lingkungan Sekolah
Kekerasan yang terjadi di sekolah bisa disebabkan oleh lingkungan rumah, masyarakat dan lingkungan sekolah yang tidak mendukung, bahkan media sosialpun bisa menjadi alasan untuk terjadinya kekerasan. Hal ini menyebabkan terganggunya psikologis siswa yang menyebabkan emosi maupun tingkah lakunya terbentuk dengan tidak baik.

Maka pentingnya lingkungan yang positif dan pengawasan pihak lingkungan sekitar sangat di perlukan. Selain itu, pengajaran/penerapan tentang nilai moral harus menjadi landasan untuk membentuk perilaku positif siswa. Penggunaan media sosialpun saat ini harus dilakukan dalam pengawasan apalagi untuk anak yang masih duduk di sekolah dasar. Mereka belum bisa menggunakan media sosial dengan bijak dan memilah hal yang baik dari media sosial. Karena tontonan yang mereka lihat bisa membentuk perilaku pada dirinya.