Posts made by Presti Saraswati 2213053038

Nama : Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH
Agar generasi bangsa berkualitas, maka pendidikan moral di sekolah perlu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Selain orang tua guru juga memiliki peran penting untuk mewujudkan moral peserta didik yang seharusnya. Guru yang baik tentu saja sangat strategis untuk terbentuknya moral siswa yang baik. Pendidikan moral di sekolah juga harus dirancang komprehensif mencakup aspek pendidik, materi, metode dan evaluasi.

Guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Jadi, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya. Pendidikan moral mencakup ajaran dan pengalaman belajar untuk menjadi orang bermoral dalam kaitan dengan diri sendiri, moral terhadap sesama manusia dan alam semesta serta moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Nama: Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 3F

"Pendidikan Nilai dan Moral"

Nilai artinya memberikan harga pada suatu konsep yang dihadapi. Moral berasal dari kata "Morse" yang artinya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh sekelompok orang. Terdapat pendekatan Pintahelix yaitu:
1. Pemerintah membuat UUD NO 12 Tahun 2012 mengenai pendidikan tinggi pasal 35 tentang kurikulum ayat 3. Agama, Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia wajib ada di dunia pendidikan, sebagai penanman nilai.
2. Masyarakat/komunitas, kebiasaan-kebiasaan dimasyarakat akan membantu menanamkan nilai.
3. Akademis, guru maupun dosen atau siapapun yang bekerja di bidang akademis akan melakukan transfer of knowledge serta transfer of velue di dalamnya.
4. Pengusaha/pemilik modal.
5. Media, baik itu elektronik maupun media sosial

Herman (1972) menyatakan
bahwa substansi nilai tidak semata-mata ditangkap dan diajarkan, tepapi harus ditangkap, dicerna, di internalisasikan, dan dibekukan di dalam pendidikan. Menilai kualitas orang bisa dilihat dari penerapan nilai pada dirinya.

Aliran dalam pengajaran nilai:
a. Aliran relativisme: nilai tidak bisa diajarkan karena hakekat nilai bersifat relatif, subjektif, temporer, dan situasional.
b. Aliran Kebebasan (value free): nilai tidak perlu dan tidak boleh diajarkan karena bertentangan dengan kodrat kebebasan dasar manusia untuk menentukan pilihannya secara bebas dan mandiri.

Maka, penanaman dan penerapan nilai sangat penting untuk menjalankan kehidupan manusia. 
Nama : Presti Saraswati
Kelas : 3F
NPM : 2213053038

"Pentingnya Pendidikan Nilai dan Moral"
Kesadaran nilai moral berguna untuk mengarahkan anak agar mampu membuat pertimbangan atas perilakunya dalam kehidupan sehari hari baik di sekolah maupun di masyarakat. Pendidikan moral sangat penting disosialisakikan karena demi kemajuan bangsa. Pentingnya PPKn dalam pendidikan moral dapat membangun karakter/watak, PKn merupakan wahanan sosial pedagogis pencerdasan kehidupan bangsa, acuan penerapan keberhasilan pendidikan moral di sekolah, jembatan untuk menuju pendidikan moral yang baik.

Peran pendidik menanamkan pentingnya pendidikan nilai moral melalui PPKn:
1. Indoktrinasi yaitu membantu peserta didik menjadi lebih dewasa dengan menanamkan pendisiplinan.
2. Klarifikasi nilai yaitu guru menyampaikan perbuatan mana yang baik dan perbuatan yang buruk
3. Teladan atau contoh, seorang sebaiknya bisa menjadi contoh baik untuk anak didiknya
4. Pembiasaan dalam perilaku, biasanya dilakakuan pada saat KBM. Seperti doa sebelum dan sesudah belajar, mengucap salam kepada teman/guru dan sebagainya.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan yaitu:
-Memberikan pengertian, pengetahuan dan pemahaman tentang pancasila
- Menanamkan nilai-nilai moral pancasila kedalam diri anak didik
- Meletakkan dan membentuk pola piker yang sesuai dengan pancasila
- Mengunggah kesadaran anak didik sebagai warga Negara
- Memberikan motivasi agar dalam setiap langkahnya bertindak dan berperilaku sesuai Pancasila
-Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga Negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik
-Pembangunan watak dan karakter
Nama : Presti Saraswati
Kelas : 3F
NPM : 2213053038

PERKEMBANGAN MORAL SISWA SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TEORI KOHLBERG
Teori Kohlberg dikenal sebagai teori yang mengukur tingkatan moral seseorang. Salah satu aspek yang menunjang perkembangan kemahiran dalam kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah adalah dengan membantu perkembangan moral siswa agar tumbuh optimal. Moralitas dan Pendidikan moral dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi luar dan dari sisi dalam. Dilihat dari luar, moralitas mengatur cara bergaul dengan orang lain, dan dari dalam mengatur cara bergaul dengan diri sendiri.

Teori Kohlberg mengenai perkembangan moral secara formal disebut cognitive-dvelopmental theory of moralization, yang berakar pada karya Piaget. Asumsi utama Piaget adalah bahwa kognisi (pikiran) dan afek (perasaan) berkembang secara paralel dan keputusan moral merupakan proses perkembangan kognisi secara alami.

Teori (Kohlberg; L., Hersh, R.H. 1977) tentang Perkembangan Moral dibagi menjadi 3 level, yang masing-masing level dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut:
Level 1. Moralitas Pra-konvensional • Tahap 1 - Ketaatan dan Hukuman.
Level 2. Moralitas Konvensional • Tahap 3 - Hubungan Interpersonal. •Tahap 4 - Menjaga Ketertiban Sosial.
Level 3. Moralitas Pasca-konvensional. •Tahap 5 - Kontrak Sosial dan Hak Perorangan. •Tahap 6 - Prinsip Universal.