Kiriman dibuat oleh Presti Saraswati 2213053038

Nama : Presti Saraswati
NPM : 2213053038
Kelas : 2F

Jurnal tersebut membahas tantangan konsolidasi demokrasi dalam pemilu presiden (pilpres) 2019. Dalam berdemokrasi Indonesia masih mengalami banyak masalah seperti pilpres 2019. Demokrasi belum terwujud dengan baik karena pilar-pilar demokrasi yang menjadi faktor penguat konsolidasi demokrasi belum efektif. Pada pilpres 2019 belum mampu membangun kepercayaan publik. Konsolidasi demokrasi di Indonesia cenderung naik turun dan belum berjalan secara teratur karena pilar-pilar pentingnya (pemilu, partai politik, civil society, media massa) belum berfungsi efektif dan belum maksimal. Sebagai pilar penting demokrasi, pemilu diperlukan untuk suksesi kepemimpinan dan mengoreksi kinerja pemerintahan. Pemilu juga seharusnya memiliki unsur kejujuran, keadilan, transparansi dan akuntabilitas. Untuk menciptakan hal tersebut maka diperlukan prakondisi dan komitmen semua elemen bangsa untuk mematuhi peraturan yang ada.

Demokrasi semakin besar tantangannya ketika kondisi sosial, ekonomi, politik dan hukum juga kurang memadai. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan demokrasi, tapi juga stabilitas nasional. Apalagi ketika pemilu berlangsung di tengah keterbelahan sosial, menyeruaknya berita-berita sensasional di medsos, ujaran kebencian dan maraknya berita-berita hoax membuat hasil pemilu rentan dengan sengketa dan konflik.

Masalah yang muncul selama tahapan pilpres tidak mendapatkan solusi yang konkrit dan memadai. Seharusnya tumbuh rasa saling percaya di antara penyelenggara pemilu, parpol dan masyarakat menjadi syarat utama terbangunnya demokrasi yang berkualitas dan penopang terwujudnya stabilitas politik dan keamanan dalam masyarakat. Semakin substansial demokrasi yang terbangun melalui pemilu akan semakin besar kemungkinan munculnya kepercayaan publik dan pemilu yang damai. Sebaliknya, semakin prosedural demokrasi yang terbangun melalui pemilu akan semakin besar pula ketidak percayaan publik dan semakin rentan pula sengketa/konflik yang akan muncul.