Posts made by SELVIA NUR SAQINAH 2213053193

Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 2G

Nama jurnal : Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan
halaman : 98-107
Tahun terbit: 2019
Judul Jurnal: DEMOKRASI SEBAGAI WUJUD NILAI-NILAI SILA KEEMPAT PANCASILA
DALAM PEMILIHAN UMUM DAERAH DI INDONESIA
Nama penulis: Galih Puji Mulyono, Rizal Fatoni


PENDAHULUAN JURNAL
Semua negara yang ada di dunia miliki ideologi masing-masing dengan tujuan untuk menciptakan suatu perkembangan didalam berbagai aspek, Indonesia menetapkan pancasila sebagai indeologi negara yang digunakan untuk mengatur jalannya kehidupan bernegara

PEMBAHASAN
Demokrasi sila keempat pancasila sebagai sumber nilai dalam pemilihan umum daerah di Indonesia, Penerapan nilai-nilai pancasila sila keempat untuk kehidupan demokrasi dalam pilkada di Indonesia dapat digunakan dengan mengutamakan musyawarah dan mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Hal itu dapat dilakukan untuk Pemilihan umum kepala daerah menurut peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan demokrasi sila keempat pancasila sebagai sumber nilai pemilihan umum daerah di Indonesia.

KESIMPULAN
Pancasila sila keempat merupakan perwujudan demokrasi di Indonesia, demokrasi yang diinginkan adalah ikut serta rakyat didalam menjalankan roda pemerintahan. Melindungi demokrasi juga melindungi sesuatu yang menyandang status minoritas, minoritas dalam hal ini adalah calon kepala daerah yang bertarung sesuai dengan amanat nilai demokrasi dalam sila keempat Pancasila.
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 2G

Indonesia telah mengalami perkembangan demokrasi dari masa ke masa, hal itu tidak lepas dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi nya. Salah satu demokrasi yang dapat dikatakan masa kejayaan demokrasi yaitu demokrasi parlementer karena hampir semua elemen demokrasi dapat ditemukan dalam perwujudan kehidupan politik di Indonesia, namun ternyata demokrasi parlementer gagal karena dominan nya politik aliran sehingga membawa konsekuensi terhadap pengolahan konflik dan basis sosial ekonomi yang masih lemah hingga akhirnya terjadilah perkembangan demokrasi lain yang ada di Indonesia.

Lalu terjadi perkembangan demokrasi pada masa reformasi sampai sekarang dimana demokrasi yang diterapkan negara Indonesia pada masa reformasi adalah demokrasi pancasila, tentunya dengan karakteristik yang berbeda dengan orde baru dan sedikit mirip dengan demokrasi perlementer yang terjadi pada tahun 1950-1959 diawali karena adanya demo yang dilakukan oleh masyarakat
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 2G

Nama jurnal : Jurnal Penelitian Politik
volume : 16
Nomer : 1
halaman : 69-110
Tahun terbit : 25 Juni 2019
Judul Jurnal : DEMOKRASI DAN PEMILU PRESIDEN 2019
Nama penulis: R. Siti Zuhro


PENDAHULUAN JURNAL

Sejak era Reformasi, Indonesia sudah menggelar empat kali pemilu. Tetapi, pemilu ke lima tahun 2019, khususnya, pemilu presiden (pilpres) memiliki konstelasi politik yang lebih menyita perhatian publik.Sebagaimana diketahui, untuk kedua kalinya Joko Widodo (Jokowi) kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto, head to head, untuk memperebutkan kursi presiden.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mencoba melihat demokrasi Indonesia melalui fenomena pilpres 2019 yang merupakan salah satu sarana untuk memilih


PEMBAHASAN
Dalam konteks Indonesia proses demokrasi yang berlangsung dipengaruhi beberapa faktor,misalnya budaya politik, perilaku aktor dan kekuatan-kekuatan politik. Demokrasi sendiri akan terkonsolidasi bila aktor-aktor politik, ekonomi, negara, masyarakat sipil mampu mengedepankan tindakan demokratis sebagai alternatif utama untuk meraih kekuasaan. Sebagai pilar utama demokrasi, pemilu merupakan sarana dan momentum terbaik bagi rakyat, khususnya, untuk menyalurkan aspirasi politiknya, memilih wakil-wakil terbaiknya di lembaga legislatif dan presiden/wakil presidennya secara damai. Pemilu serentak 2019 adalah pemilu kelima pasca Orde Baru Berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, pemilu 2019 menjadi test case penguatan sistem presidensial, pelembagaan parpol dan koalisi parpol yang terukur dan terformat. Pemilu serentak 2019 tak lepas dari isu politisasi identitas dan agama.


KESIMPULAN
Konsolidasi demokrasi di Indonesia cenderung fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena pilar-pilar pentingnya (pemilu, partai politik, civil society, media massa) belum berfungsi efektif dan belum maksimal. Sebagai pilar penting demokrasi, pemilu diperlukan untuk suksesi kepemimpinan dan mengoreksi kinerja pemerintahan. Konsolidasi demokrasi atau proses pendalaman demokrasi akan terhambat ketika parpol melalui para elitenya dan stakeholdersterkait pemilu menunjukkan perilaku yang tidak mendorong proses demokrasi. Proses pendalaman demokrasi/konslidasi demokrasi memerlukan peran penting stakeholders terkait pemilu dan juga elemenelemen kekuatan lainnya seperti civil society, lembaga survey. Independensi, kedewasaan dan partisipasi kekuatan-kekuatan sosial (societal forces) tersebut sangat diperlukan. Berkenaan dengan hal tersebut semua stakeholders terkait pemilu seperti partai politik, penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), pemerintah (pusat dan daerah) dan institusi penegak hukum perlu bersinergi secara profesional untuk memperbaiki kepercayaan publik terhadap hasil pilpres.
Nama: Selvia Nur Saqinah
Npm: 2213053193
Kelas: 2G

Demokrasi menjamin kebebasan untuk berpendapat oleh karena itu demokrasi memang tempat orang ribut dengan pendapat masing-masing, dengan catatan ributnya masih dalam konteks yang sesuai prosedur berdemokrasi. Namun demokrasi nyatanya banyak dipakai oleh negara-negara diluar sana alasan utamanya negara yang sistem demokrasinya baik lebih mampu untuk mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang, selain itu demokrasi dipandang menjadi alat yang paling efektif dari segi penegakan HAM misalnya dimana negara yang menganut sistem demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan negara non-demokrasi secara umum negara demokrasi lebih kaya, negara demokrasi memiliki tingkat perkembangan manusia yang lebih tinggi. Demokrasi ternyata memiliki angka korupsi yang lebih rendah. Namun bukan berarti demokrasi menjadi sistem pemerintah yang sempurna, sekarang beberapa analisis mengatakan demokrasi berada dalam fase krisis, salah satu yang mengakibatkan hal itu terjadi yakni regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan.