Posts made by Santika Tri Adelia Putri 2213053055

Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 2
Pentingnya Pendidikan Nilai di Era Globalisasi

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga, sesuatu yang Indah, sesuatu yang berguna, sesuatu yang memperkaya batin dan sesuatu yang menyadarkan manusia akan Harkat dan martabat nya. Nilai berfungsi untuk mendorong dan mengarahkan sikap serta perilaku. Secara hierakris ada empat kelompok nilai yaitu nilai kerohanian, nilai kejiwaan, nilai kehidupan dan nilai kenikmatan. empat nilai itu harus disusun secara benar sehingga bangunan keseluruhan nilai menjadi kokoh dan seimbang. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa pendidikan nilai adalah bagian integral dalam kegiatan pendidikan karena pendidikan nilai melibatkan pembentukan sikap dan kepribadian peserta didik.

Selain yang sudah dipaparkan dalam jurnal tersebut juga dijelaskan tentang dampak dari Globalisasi terhadap nilai nilai dan moral. Dengan adanya proses Globalisasi maka berlangsung dua dimensi ruang dan waktu dimensi ruang yang semakin menyempit dan dimensi waktu yang makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada sekala dunia. Globalisasi memiliki pengaruh dalam semua aspek kehidupan seperti aspek politik, ekonomi sosial, budaya dan sebagainya. Dalam perkembangnya globalisasi memiliki pengaruh positif dan pengaruh negatif. Untuk itu nilai nilai moral yang dibangun dengan susah payah dan melalui proses lama dan panjang ini didasarkan agar peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar. Untuk itu sebagai peserta didik kita harus mempraktikkan pembelajaran yang menjunjung nilai-nilai moral yang akan memiliki dampak positif terhadap karakter generasi muda saat ini.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055
Kelas : 3F

Analisis jurnal 1
PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL DALAM SISTEM KURIKULUM
PENDIDIKAN DI ACEH

Dalam jurnal tersebut dijelaskan tentang konsep dan kontekstual pendidikan nilai dan moral dalam sistem pendidikan kurikulum di Aceh. Penyelenggaraan pendidikan Islam berpedoman pada ketentuan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2015 perubahan atas Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, dan Pasal 1 ayat 21 adalah pendidikan yang didasarkan atau dijiwai dengan ajaran Islam. Selain itu, kurikulum pendidikan islam harus memuat mata pelajaran yang dibedakan menjadi 2 yaitu:
Mata Pelajaran Inti dan Mata pelajaran muatan lokal. 

Prinsip penyelenggaraan pendidikan di Aceh juga didasarkan pada transparansi, akuntabilitas, demokrasi, dan pendekatan keteladanan yang juga disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan era revolusi industri 4.0. Penerapan syariah Islam di Provinsi Aceh juga mengatur berbagai konteks yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Aceh diantaranya pendidikan politik, hukum, sosial, dan Islam di Aceh. Bukan hanya itu adanya Integrasi budaya Islam di Aceh dalam manajemen sekolah juga bertujuan untuk membentuk pola perilaku warga sekolah, Guru, tenaga administrasi, dan siswa yang relevan dengan hukum Islam. Selanjutnya penyelenggaraan Pendidikan Islami di Aceh merupakan upaya untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh yang berperadaban dan bermartabat. Secara singkat, penerapan pendidikan nilai dan moral dalam pendidikan di Aceh melalui kurikulum islami sesuai dengan yang diamanatkan oleh qanun Aceh tentang pendidikan.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055

Analisis jurnal
Membina nilai moral sosial budaya Indonesia di kalangan remaja

Dari jurnal tersebut dijelaskan bahwa nilai nilai hubungan antar manusia warga bangsa perlu dibangun berdasarkan saling menghargai untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera. Pembinaan akan lebih mudah apabila diwujudkan antara anggota masyarakat, kelompok masyarakat dan bangsa Indonesia dilandasi dengan nilai moral Pancasila yang sesungguhnya, di mana sila Pertama adalah Ketuhanan yang Maha esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab dapat dipraktekkan dalam interaksi sosial sehari-hari baik terjadi di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah dan pendidikan masyarakat ketiga lingkungan pendidikan tersebut perlu didasari interaksi sosial yang saling menghargai saling percaya dalam mewujudkan kehidupan berbangsa yang sejahtera.

Pembinaan generasi muda melalui pendidikan berbeda dari jaman dalam membina kepribadian upaya membentuk jati diri remaja tidak bisa lepas dari filsafat hidup atau pandangan hidup seseorang masyarakat atau bangsa di mana mereka menjalani kehidupan. Jati diri generasi muda dapat dibentuk oleh tradisi kehidupan masyarakat atau oleh usaha yang terprogram, direncanakan dengan baik, dan sistematis. Dalam hal pendidik dalam arti luas kaitannya dengan pembentukan jati diri yang terlihat pada penampilan kepribadian seseorang. Di lembaga pendidikan formal dan nonformal pendidikan tugas membentuk nilai formal untuk membangun jati diri generasi muda adalah upaya dan tokoh masyarakat dilakukan dengan upaya mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berkaitan dengan muatan pengetahuan dan nilai nilai moral Pancasila sementara itu dalam kegiatan mengajar tekanannya lebih pada aspek kognitif. Selain itu dengan landasan pendidikan agama yang dapat dilakukan di keluarga sekolah dan masyarakat dengan sebaik baik nya akan terbangun kepribadian peserta didik yang memiliki nilai nilai moral dalam Pancasila di mana yang pertama adalah sila Ketuhanan yang Maha esa yang menjadi dasar dari sila sila lain.

Pembentukan nilai moral sosial budaya di Indonesia di kalangan anak anak dan remaja merupakan tanggung jawab orang tua masyarakat dan pemerintah secara bersinergis. Kerjasama yang baik antara ketiga lingkungan pendidikan oleh Ki Hajar Dewantoro (1964) disebut dengan tri pusat pendidikan pada dasarnya sudah dikenal sejak usia kemerdekaan negara republik Indonesia. Dalam realitas kehidupan saat ini terlihat ketiga lingkungan pendidikan belum melakukan sinergitas yang optimal sehingga di berbagai lingkungan pendidikan seringkali terjadi penyimpangan terhadap nilai moral dan norma yang tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055

Analisis jurnal

"PENERAPAN NILAI MORAL PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI ANTI KORUPSI DI SD NEGERI OSILOA KUPANG TENGAH"

Dari jurnal di tersebut menjelaskan bahwa nilai Moral pancasila adalah suatu pedoman bagi masyarakat untuk bertindak hidup sebagaimana telah diatur dalam pancasila atau ideologi Indonesia, dengan kata lain moral pancasila adalah sikap bermasyarakat yang baik dimana harus dilakukan oleh masyarakat. Pendidikan Moral Pancasila merupakan pendidikan yang berupaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Selain itu juga dijelaskan butir pancasila merupakan petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengalaman Pancasila yakni sebagai berikut:
1. Pengalaman sila kesatu, Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Pengalaman sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Pengalaman sila ketiga peraturan Indonesia.
4. Pengalaman sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Pengalaman sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan nasional yang meletakan pendidikan moral Pancasila sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan keterlibatan publik yang di lakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal dan informal, merevitalisasi dan memperkuat potensi pendidik, tenaga pendidikan, peserta didik ,masyarakat dan lingkungan keluarga. Moralitas identik dengan perbuatan baik dan perbuatan buruk(etika) yang mana cara pengukurannya adalah melalui nilai- nilai yang terkandung dalam perbuatan tersebut. Pada dasarnya nilai, moral, dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani manusia. pertama, berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian dari masyarakat.

Dari sosialisasi penerapan nilai moral pancasila dalam mewujudkan generasi anti korupsi di SD Negeri Osiloa Kupang Tengah, dapat disimpulkan bahwa dengan menanamkan nilai moral sejak dini dapat mencengah ajakan/dorongan negatif untuk melalukan korupsi sejak dini. Penanaman nilai moral pancasila kepada peserta didik dapat membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas dalam mewujudkan budaya anti korupsi sejak dini.
Nama : Santika Tri Adelia Putri
NPM : 2213053055

Analisis video "Penerapan Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari"

Dari video tersebut hal yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari adalah kita harus mampu menerapan 5 sila-sila dalam pancasila yaitu :
1. Sesuai dengan sila pertama kita harus mampu bersyukur kepada Tuhan, selalu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianut, tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain, memulai segala sesuatu dengan berdoa, dan menghormati agama orang lain.
2. Selanjutnya sesuai dengan sila kedua kita harus mampu menerapkan membantu bencana alam, membantu adik belajar, tidak berbuat kasar kepada orang lain, membantu teman yang sedang mengalami kesulitan dan bersikap sopan kepada orang yang lebih tua.
3. Kemudian penerapan sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan adalah dengan mengikuti upacara bendera, mencintai dan bangga menggunakan barang buatan Indonesia, bermain dengan teman secara rukun, melestarikan budaya daerah dan berteman tanpa membeda-bedakan suku serta agama.
4. Selanjutnya penerapan sila ke empat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita teladani adalah kita dapat menyampaikan pendapat, berdiskusi, menerima hasil Masya Wara dengan lapang dada, saling menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah dan bermusyawarah dalam pemilihan ketua kelas.
5. Dan yang terakhir adalah penerapan sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan adalah tidak berbuat curang kepada orang lain, menghargai hasil karya orang lain, tidak boros dan suka menabung, melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang, dan bergotong-royong dalam membersikan kelas atau bergotong-royong dalam kehidupan sehari-hari.

Cara yang dapat dilakukan agar seseorang dapat meneladani dan menerapkan nilai-nilai pada Era modern ya sudah terkikis nilai, moral, etika di lingkungan generasi muda adalah dengan pendidikan formal maupun informal yang dapat membantu memahami sesorang tentang nilai, motal, dan etika. Kemudian memberikan contoh-contoh teladan dalam kehidupan sehari-hari, serta menciptakan lingkungan yang kondusif.