གནས་བསྐྱོད་བཟོ་མི་ Mutiara Putri 2213053247

Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Analisis Video 3
Pantesan Negaranya Cepat Berkembang! Begini Perbedaan Pendidikan Dasar Jepang dan Indonesia

Perbedaan pendidikan dasar Jepang dan Indonesia

1. Kebersihan sejak dini
Kebiasaan nyampah di Indonesia terjadi karena kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik tidak diajarkan di dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Berbeda dengan Jepang, kurikulumnya mengharuskan semua siswa bertanggung jawab atas kebersihan.
2. Makan bareng
Di Indonesia, banyak beraneka ragam kantin di sekolah. Sedangkan di Jepang, sekolah menyiapkan makanan untuk di makan bareng antara guru dan siswa sehingga tercipta hubungan yang erat.
3. Mata pelajaran sedikit
Mata pelajaran di Indonesia terlalu banyak dan ada mata pelajaran yang berulang dalam seminggu. Sedangkan di Jepang, mata pelajarannya cenderung sedikit, dan tidak ada mata pelajaran yang berulang dalam seminggu.
4. Pendidikan karakter
Pendidikan di Indonesia diwarnai dengan berbagai ujian. Sedangkan di Jepang, pada 3 tahun pertama, siswa akan belajar mengenai pendidikan karakter.
5. Membaca dulu
Minat baca di Indonesia sangat rendah. Sedangkan di Jepang, siswa dianjurkan untuk membaca buku selama 10 menit sebelum jam pelajaran di mulai.
6. Perlengkapan sekolah
Di jepang, perlengkapan sekolah difasilitasi oleh pemerintah. Sedangkan Indonesia tidak.
7. Seragam sekolah
Seragam sekolah di Indonesia lebih ribet karena memiliki beberapa seragam. Sedangkan di Jepang, hanya memiliki 1 seragam.
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Analisis Video 2
Potret Pendidikan di Desa Terpencil

Para siswa SD Negeri 2 Glak, kabupaten Sikang membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah. Sekolah yang terletak di daerah terpencil itu terpaksa harus melakukan kegiatan pembelajaran di teras kelas karena tidak memiliki ruang kelas. Sekolah tersebut hanya memiliki 6 ruangan, yang dimana 5 ruangan dipakai untuk ruang belajar, dan 1 ruangan untuk ruang guru. Meskipun begitu, para siswa tetap bersemangat bersekolah, mereka rela berjalan kaki sejauh 2 km guna belajar di sekolah.

Di masa pandemi covid 19, ketika pemerintah mengaktifkan belajar daring, sekolah ini tidak dapat melaksanakannya karena belum ada jaringan telekomunikasi sama sekali dan terpaksa tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat membuka mata dan melihat keadaan mereka dengan meyediakan fasilitas yang dibutuhkan.
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Di dalam video tersebut, terdapat siswa yang tidak sopan dengan melempar kertas ke gurunya. Kemudian, guru menghukum siswa tersebut dengan mengeluarkannya dari kelas sehingga siswa tersebut tidak mengikuti jam pelajaran.

Setelah jam pelajaran selesai, ada siswa yang menabrak gurunya ketika sedang berjalan. Dan siswa tersebut tidak meminta maaf kepada gurunya.

Saat di luar sekolah, ada dua orang siswa yang merokok dan meminum minuman keras. Guru yang melihat kejadian tersebut, keesokan harinya langsung memanggil siswa tersebut untuk menegur, menasihati, serta memberikan hukuman agar siswa tersebut tidak mengulangi kesalahannya lagi.

Berdasarkan video tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral berperan penting dalam membentuk kepribadian peserta didik. Orang tua dan guru merupakan peran utama dalam membentuk karakter anak. Dengan adanya moral yang baik, maka tidak akan terjadi perilaku seperti yang ada di video tersebut.

3H 2023 Pendidikan Nilai dan Moral -> FORUM pertanyaan

Mutiara Putri 2213053247 གིས-
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Perbedaan Antara Softskill dan Hardskill
Hard skill adalah kemampuan yang didapat dari program pendidikan, pelatihan atau pengulangan terus menerus sehingga punya keahlian tertenu. Contoh dari hardskill adalah kemampuan memprogram, mengoperasikan mesin, dan menganalisis data. Sedangkan soft skill merupakan kemampuan yang berkembang dari besaran kecerdasan emosional. Contoh dari softskill adalah kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, dan memimpin tim.
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247

Analisis Jurnal 2
Identitas jurnal

Judul : PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA
Nama Penulis : Fahrudin

Peranan Keluarga Bagi Anak-Anak
Keluarga merupakan unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan- hubungan yang terdapat di dalamnya, sebahagian besarnya bersifat hubungan langsung dan di situlah berkembang individu dan di situ pulalah terbentuknya tahap-tahap awal proses sosialisasi bagi anak-anak. Dari interaksi dalam keluarga inilah anak-anak memperoleh pengetahuan, keterampilan, minat, nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu pulalah mereka memperoleh ketenteraman dan ketenangan.

Peranan nilai moral bagi anak-anak
Dengan demikian pengertian moral dapat dipahami dengan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
1. Moral sebagai ajaran kesusilaan, berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan meningalkan perbuatan jelek yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat.
2. Moral sebagai aturan, berarti ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau sebaliknya buruk.
3. Moral sebagai gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan, seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya Sofyan Sauri, 2010: 34).

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kemerosotan Moral
1. Kurang tertanamnya nilai-nilai keimanan pada anak-anak.
2. Lingkungan masyarakat yang kurang sehat.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut mestinya, baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik.
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat terlarang dan alat-alat anti hamil.
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran, kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan tuntunan moral.
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang (leisure time) dengan cara yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral.
8. Tidak ada atau kurangnya markas-markas bimbingan dan penyuluhan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda.
9. Pengaruh westernisasi, yaitu berupa yahudinisasi dan kristenisasi.

Proses pendidikan nilai moral untuk mengatasi kenakalan remaja dalam keluarga
1. Penanaman pendidikan keimanan sejak dini kepada anak-anak.
2. Menanamkan pendidikan moral kepada anak-anak.
3. Menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis.