Kiriman dibuat oleh Mutiara Putri 2213053247

ilmu pendidikan -> FORUM JAWABAN POST TEST

oleh Mutiara Putri 2213053247 -
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247
Kelas : 2H

ANALISIS JURNAL

Identitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Politik
Volume : 16
Nomor : 1
Halaman : 69-81
Tahun Terbit : ISSN 1829-8001
Judul Jurnal : Dinamika Sosial Politik Menjelang Pemilu Serentak 2019
Nama Penulis : Efriza, Luky Sandra Amalia, Sarah Nuraini Siregar, Defbry Margiansyah, R. Siti Zuhro, Dhuroruddin Mashad

Hasil Analisis
Demokrasi secara sederhana dapat dimaknai sebagai ‘pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat’. Dalam konteks Indonesia, proses demokrasi yang berlangsung dipengaruhi beberapa faktor, misalnya budaya politik, perilaku aktor dan kekuatan-kekuatan politik.

Dinamika politik menjelang pemilu 2019 cenderung memanas, terutama terkait tuduhan kecurangan. Kedua pasangan calon presiden pada saat itu saling melaporkan satu sama lain dengan dugaan adanya kecurangan yang menguntungkan pasangan lawan. Pemilu bukan hanya penanda suksesi kepemimpinan, tapi juga merupakan koreksi/evaluasi terhadap pemerintah dan proses deepening democracy untuk meningkatkan kualitas demokrasi yang sehat dan bermartabat.

Pemilu dalam konteks demokrasi tak lain dimaksudkan untuk menghasilkan pemerintahan yang efektif.
Konsolidasi demokrasi di Indonesia cenderung fluktuatif dan belum berjalan secara regular karena pilar-pilar pentingnya (pemilu, partai politik, civil society, media massa) belum berfungsi efektif dan belum maksimal.

Tantangan pendalaman demokrasi semakin besar ketika kondisi sosial, ekonomi, politik dan hukum juga kurang memadai. Kondisi ini tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas pemilu dan demokrasi, tapi juga stabilitas nasional.

Beberapa masalah yang muncul selama tahapan-tahapan pilpres tidak mendapatkan solusi yang konkrit dan memadai. Beberapa masalah seperti politisasi identitas dan sengitnya perebutan suara Muslim, permasalahan parpol dan semua stakeholders terkait pemilu yang belum mampu mengefektifkan dan memaksimalkan peran pentingnya dengan penuh tanggungjawab.

Sejauh ini Indonesia mampu melaksanakan pemilu yang aman dan damai. Pemilu 2019 yang kompleks, dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan hasilnya yang dipersoalkan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Pemilu yang berkualitas memerlukan parpol dan koalisi parpol yang berkualitas juga.

ilmu pendidikan -> FORUM JAWABAN PRETEST

oleh Mutiara Putri 2213053247 -
Nama : Mutiara Putri
NPM : 2213053247
Kelas : 2H

Tugas Analisis Video yang berjudul Demokrasi Itu Gaduh, tapi kenapa bertahan dan dianut banyak negara?

Setelah menonton video tersebut, dapat disimpulkan bahwa banyak negara yang menganut sistem demokrasi. Alasan utamanya yaitu karena negara yang sistem demokrasinya baik, maka akan lebih mampu mempertahankan keamanan dan kemakmuran jangka panjang. Selain itu, demokrasi juga dipandang sebagai alat paling efektif untuk mewujudkan kesetaraan, mengurangi konflik, dan meningkatkan partisipasi publik, misalnya dari segi penegakan HAM. Negara yang menganut sistem demokrasi memiliki skor penegakan HAM yang lebih tinggi.

Negara yang menganut sistem demokrasi, warga negaranya cenderung memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Selain itu, menurut Alex Tan, Pengajar ilmu politik di Universitas Chengchi, Taiwan mengatakan bahwa negara yang menganut sistem demokrasi lebih kaya karena mempunyai tingkat perkembangan manusia yang lebih tinggi, memiliki angka korupsi yang lebih rendah, warga negaranya yang cenderung lebih bahagia dan sehat, serta warga negara yang menganut sistem demokrasi akan menikmati lebih banyak jaminan atas hak asasi manusia dibandingkan dengan negara yang tidak menganut sistem demokrasi.

Alasan mengapa demokrasi dilanda krisis antara lain yaitu mulai dari rendahnya kepercayaan terhadap pemerintah dan politikus, penurunan jumlah keanggotaan partai politik, hingga regulasi pemerintah yang dianggap tidak transparan. Mantan perdana menteri inggris, Winston Churchill mengatakan bahwa "Demokrasi adalah sistem pemerintahan paling buruk. Tapi tidak ada yang lebih baik dari itu".