Posts made by Intan purnama sari 2213053072

Nama: Intan Purnama Sari
NPM: 2213053072

Instrumen penilaian Pengembangan nilai agama dan moral.

Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian belajar peserta didik

Manfaat penilaian
1. Bagi anak: untuk memelihara kesehatan anak agar lebih sehat dan konsisten, perkembangan anak lebih optimal, anak mendapatkan stimulasi sesuai minat perkembangan nya, dan anak mendapatkan dukungan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan nya

2. Bagi orang tua
-Orang tua akan memperoleh informasi tentang kebutuhan, perkembangan dan minat anak pada satuan paud
- memudahkan orang tua dalam memberikan stimulasi yang sesuai dan berkelanjutan ketika dirumah
-membuat keputusan bersama anak orang tua dengan pihak satuan paud dan memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan anak

3. Bagi guru
- untuk mengetahui perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak
-mendapatkan informasi lebih awal tentang hambatan yang menggangu tumbuh kembang anak
- mengetahui kesesuaian stimulasi dalam layanan kebutuhan perkembangan anak
- dapat memberikan dukungan yang tepat pada setiap anak
- memiliki data dan informasi tentang rencana pembelajaran yang selanjutnya

Prinsip² penilaian
1. Mendidik
2. Berkesinambungan
3. Objektif
4. Akuntabel
5. Transparan
6. Sistematis
7. Menyeluruh
8. Bermakna

Teknik dan lingkup penilaian
Teknik penilaian mencangkup tingkat pencapaian perkembangan anak dan instrumen yang dapat dijadikan pedoman penilaian perkembangan anak meliputi instrumen penilaian proses, catatan anekdot, rubrik / instrumen penilaian hasil kemampuan

Mekanisme penilaian
1. Menyusun teknik instrumen penilaian dan menetap indikator pencapaian
2. Melaksanakan proses
3. Mendokumentasika
4. Melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua

Teknik penilaian
1. BB, belum berkembang
2. MB, mulai berkembang
3. BSH, berkembang sesuai harapan
4. BSB, berkembang sangat baik.

Bentuk penilaian
1. Penilaian harian
2. penilaian mingguan penilaian bulanan
3. penilaian semester
4. portofolio anak
5. dokumen lain sesuai yang dibutuhkan.

Kesimpulan nya
dengan mengenalkan aspek nilai agama dan moral kepada anak sejak dini akan menbentengi anak dari melakukan hal-hal buruk.dengan diajarkan aspek nilai agama dan moral anak akan menjadi tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Mana yang baik di hadapan Tuhan dan apa yang dilarang oleh Tuhan.
Nama : Intan Purnama Sari
NPM : 2213053072

Judul Jurnal: MENANGKAL DEGRADASI MORAL DI ERA DIGITAL BAGI KALANGAN MILLENIAL

Penulis : Ahmad Yani Nasution, Moh Jazuli., Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Jurnal ini membahas tentang Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi kalangan Millenial dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang yang terdiri dari para dosen agama Universitas Pamulang untuk menjawab fenomena di atas.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari. Acara ini terlaksana atas kerjasama dengan berbagai pihak seperti Yayasan Sasmita Jaya, dosen Program Studi Manajemen serta pengurus di Mts Insan Madani. Pelatihan ini berhasil memberikan bekal softskill kepada anak-anak remaja di Mts tersebut.

Saran dari pelatihan menangkal degradasi moral dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah hendaknya tim dosen ataupun berbagai pihak lainnya turut serta dalam mendukung program untuk membuat para generasi muda, termasuk pemuda agar mempunyai bekal moral yang baik yang berguna bagi mereka. Tidak hanya itu anak-anak remaja harus diarahkan dan dibantu agar tidak hanya cerdas dalam akademis tapi juga mempunyai kemampuan softskill yang baik, terutama baik anak-anak remaja yang sedang mencari jati diri. Harapannya pelatihan-pelatihan semacam ini dapat terus dilaksanakan dan ditingkatkan pada setiap jenjang pendidikan.
Nama : Intan Purnama sari
NPM : 2213053072

Judul Jurnal : REKONSTRUKSI EVALUASI PENDIDIKAN MORAL
MENUJU HARMONI SOSIAL
Penulis: Ulil Hidayah

Jurnal ini membahas isu-isu terkait politik identitas di Indonesia antara lain adalah munculnya kepentingan local seperti tentang keadilan dan pembangunan daerah yang tidak merata serta adanya perbedaan agama dan ideology yang dirasa tidak menjamin antar golongan dapat hidup tenang berdampingan.(Mundiri & Zahra, 2017) Sejalan dengan arus globalisasi, potret pendidikan Islam dewasa ini melahirkan dua sudut pandang yang berbeda (Fauzi, 2018), yaitu;
a) pendidikan Islam tidak lagi dimonopoli oleh kelompok liberalis dan fundamentalis, melainkan telah diwarnai oleh sekelompok Islam lain,
b) pendidikan Islam dipersepsikan menjadi embrio lahirnya kelompok Islam radikal dan Islam fundamentalis (Fauzi, 2018), sebagaimana hasil penelitian Farida menjelaskan bahwa lahirnya radikalisme dan fundamentalisme dilatarbelakangi oleh pemikiran dan peran sosial kiai, pandangan tersebut secara signifikan memberikan pengaruh terhadap lulusan pendidikan Islam, (Ummah Farida, 2016)
dari konteks tersebut, diperlukanlah paradigma pendidikan Islam yang lebih membumi dan humanistik, dengan melakukan kajian ulang terhadap sistem nilai sosial pesantren berdasarkan nilai al-Qur'an dan al-Hadits, sesuai dengan konteks ke-Indonesiaan

Fenomena saling serang dan merasa kelompok yang dianutnya paling benar adalah indikasi dari kegagalan pendidikan melahirkan manusia bermoral dan berbudi pekerti. Mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan mampu menghayati terhadap nilai-nilai ajaran agama akan tetapi tidak mampu menguasai teknologi dan dinamika politik yang ada di dalamnya
Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah merubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau merubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat. Padahal pemerintah sudah memberikan kebijakan system desentralisasi yang berlanjut pada system demokrasi kepada setiap daerah dan sekolah untuk mengolah dan mengembangkan sendiri potensi yang dimiliki daerah dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Karena itu, perlu digarisbawahi adalah out put pendidikan yang melahirkan manusia cakap dalam potensi kepribadian dan sosial

masalah bangsa yang masih menjadi sorotan utama adalah out put pendidikan yang masih buram dalam membangun relasi sosial.

Tantangan Materi Pelajaran di Sekolah Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah

Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Kandungan moral dari kedua mata pelajaran di atas telah mencakup norma-norma hidup manusia yang berbudi pekerti, menghayati dan memahami agama dan Negara yang melindunginya serta memuat materi toleransi dalam bentuk mampu menghargai perbedaan di tengah-tengah lingkungan masyarakatnya
Nama: Intan Purnama Sari
Npm: 2213053072

ETIKA, NILAI DAN MORAL

Etika, nilai dan moral saling berkaitan sebab semuanya berusaha mengarahkan manusia agar memiliki pola pikir, sikap dan perilaku yang baik dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara

- Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik sesuai aturan yang berlaku dimasyarakat
Contoh
1. Mengucapkan salam ketika bertamu atau memasuki salam
2. Izin dan mencium tangan ketika ingin pergi
3. Membuang sampah pada tempatnya

- Nilai adalah sesuatu yang memberi makna hidup yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan atau perilaku seseorang
Sifat dan jenis nilai:
1. Bersifat relatif. Artinya nilai bergantung oleh tempat dan waktu
2. Lebih bersifat subjektif. Arti nya nilai berbeda-beda bagi setiap orang

- Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai kewajiban atau keharusan.
Contoh: Menghormati yang lebih tua

Jadi Kesimpulan nya adalah
Manfaat dari belajar etika,
1. nilai dan moral ini adalah kita dapat menjunjung tinggi dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan
2. Kita lebih toleran, etis atau santun dalam bertindak
3. Kita bisa menilai kemampuan dari orang lain
4. Kita lebih bertanggung jawab terhadap bidang ilmu yang dipunya
5. Kita dapat meningkatkan profesionalitas