Analisis Jurnal
Identitas Jurnal
Nama Jurnal: INSANIA
Volume : 16
Nomor : 2
Halaman : 119 - 133
Tahun Terbit : 2011
Judul : Pentingnya Pendidikan Nilai Moral Bagi Generasi Penerus
Nama penulis : Ahmad Nawawi
PENDAHULUAN
satu penyebab krisis multi dimensi, termasuk krisis moral yang menimpa bangsa kita adalah karena telah terabaikannya “pendidikan moral” (dalam pengertian pendidikan agama, budi pekerti, akhlaq, nilai moral) bagi
generasi penerus. Betapa tidak, ajaran agama mengatakan: “Carilah untuk kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan carilah akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok pagi”. Allah pun berfirman dalam al Qur’an: “Barang siapa menginginkan dunia maka raihlah dunia itu dengan ilmu, dan barangsiapa menginginkan akhirat maka raihlah dengan ilmu pula”.
TINJAUAN TEORITIS
Jadi pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan
oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ke Tuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah,
mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, budi pekerti
luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab.
Adapun ruang lingkup materi pendidikan nilai moral antara lain
meliputi: ke-Tuhanan, kejujuran, budi pekerti, akhlak mulia, kepedulian dan empati, kerjasama dan integritas, humor, mandiri dan percaya diri, loyalitas, sabar, rasa bangga, banyak akal, sikap respek, tanggung jawab,
dan toleransi (Pam Schiller dan Tamera Bryant, 2002), serta ketaatan, penuh perhatian, dan tahu berterima kasih.
TEORI PENDIDIKAN NILAI MORAL
- Teori Perkembangan Pertimbangan Moral Kohlberg
Lawrence Kohlberg adalah pengikut Piaget, menemukan tiga tingkat perkembangan moral yang dilalui para remaja awal, masa remaja, dan pasca remaja. Setiap tingkat perkembangan terdiri atas dua tahap perkembangan, sehingga secara keseluruhan perkembangan moral manusia terjadi dalam enam tahap.
- Teori Belajar Sosial dan Moral Albert Bandura
Prinsip dasar belajar hasil temuan Bandura meliputi proses belajar sosial dan moral. Menurut Bandura sebagian besar dari yang dipelajari manusia terjadi melalui peniruan (imitation) dan contoh perilaku (modeling). Anak mempelajari respon-respon baru dengan cara pengamatan terhadap perilaku model/contoh dari orang lain yang menjadi idola, seperti guru, orang tua, teman sebaya, dan atau insane
film yang setiap saat muncul di tayangan televise.
Fenomena perilaku amoral remaja saat ini sangat mencemaskan dan meresahkan, bahkan telah mengganggu ketertiban umum dan
membuat kehidupan tidak aman serta nyaman. Kalau hal ini tidak
segera ditangani secara serius dan terencana yaitu dengan pendidikan nilai moral/agama, kemungkinan besar bangsa ini akan kehilangan generasi penerus.
Kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, merupakan individu yang sedang berkembang, dan oleh karena itu perlu diberi kesempatan berkembang secara proporsional dan terarah, dan mendapatkan layanan pendidikan yang berimbang antara pengetahuan umum dan pendidikan nilai moral/agama. Mereka memiliki
peran dan posisi.
pada hakekatnya pelaksanaan pendidikan nilai moral telah lama ada dan telah didukung oleh teori yang handal. Pelaksanaan pendidikannilai moral/agama dapat mengacu pada teori perkembangan moralversi Kohlberg atau Bandura.