Posts made by Khairina Fina Samira 2213053145

Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Dalam video ini, pembicara berfokus pada pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini. Berikut adalah analisis beberapa poin kunci yang disampaikan:

1. Video dimulai dengan pembicara memperkenalkan topik pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini. Ini menegaskan bahwa pembahasan akan berfokus pada aspek penting dalam pendidikan anak-anak usia dini yang berkaitan dengan nilai-nilai agama dan moral.

2. Pembicara menjelaskan bahwa penilaian adalah bagian integral dari pendidikan anak usia dini. Penilaian bertujuan membantu guru memahami perkembangan anak, termasuk aspek moral dan agama. Dengan pemahaman ini, guru dapat merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai.

3. Manfaat penilaian diuraikan, yang melibatkan peran penting bagi anak-anak, orang tua, dan guru. Penilaian membantu memelihara pertumbuhan anak, memberikan stimulasi sesuai dengan perkembangan mereka, memberikan dukungan yang tepat, dan memberikan informasi penting tentang perkembangan anak.

4. Pembicara menyampaikan delapan prinsip penilaian yang harus dipegang, termasuk prinsip berkelanjutan, objektif, akuntabel, transparan, sistematis, menyeluruh, dan bermakna. Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya penilaian yang adil, berkualitas, dan bermakna dalam perkembangan anak.

5. Teknik penilaian dijelaskan, mencakup berbagai tingkat perkembangan anak di usia yang berbeda, seperti 2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5-6 tahun. Pembicara juga menjelaskan teknik penilaian yang menggunakan kategori nilai seperti "BB" (belum berkembang), "MB" (mulai berkembang), "BSH" (berkembang sesuai harapan), dan "BSB" (berkembang sangat baik).

6. Mekanisme penilaian termasuk langkah-langkah seperti menyusun instrumen penilaian, melaksanakan proses penilaian, mendokumentasikan hasil penilaian, dan melaporkan hasil penilaian kepada orang tua.

7. Pembicara juga menyinggung berbagai bentuk penilaian, seperti penilaian harian, penilaian mingguan, penilaian bulanan, dan penilaian semester. Portofolio anak dan dokumen lain digunakan untuk mencatat informasi mengenai kemajuan belajar anak.

Video ini memberikan pandangan yang baik tentang pentingnya penilaian dalam pendidikan anak usia dini dan memberikan wawasan tentang prinsip-prinsip, teknik, dan mekanisme penilaian yang relevan dalam konteks ini.
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Berdasarkan vidio tersebut dapat tarik analisis video yang dibahas secara umum mendalami konsep etika, nilai, dan moral, serta menggarisbawahi bagaimana ketiganya saling berhubungan. Konsep etika berkaitan dengan aturan perilaku yang digunakan untuk mengukur tindakan individu, sementara moral adalah dorongan internal yang mendorong tindakan yang baik dan benar.

Video juga memberikan contoh konkret mengenai penerapan nilai, etika, dan moral dalam masyarakat, termasuk tindakan seperti menghormati orang tua dan tidak membuang sampah sembarangan.

Peserta dalam diskusi dalam video menyoroti pentingnya nilai-nilai seperti toleransi, etika yang baik, dan peningkatan pengetahuan sebagai bagian dari konsep etika, moral, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Sifat dan jenis nilai
1. Bersifat relatif, nilai bergantun oleh tempat dan waktu.
2. Bersifat subjektif, nilai berbeda-beda bagi tiap orang
 pemahaman konsep etika, moral, dan nilai-nilai sangat penting untuk membentuk perilaku yang baik dalam masyarakat, dan video tersebut memberikan perspektif yang berharga dalam konteks ini.
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Jurnal ini membahas upaya untuk menangkal degradasi moral di kalangan generasi milenial dalam era digital melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Latar belakang jurnal ini mencermati masalah degradasi moral yang semakin merajalela di kalangan generasi milenial, disebabkan oleh pengaruh perkembangan teknologi digital dan globalisasi.

Tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pemahaman tentang masalah degradasi moral dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan para dosen agama dalam menyusun program pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Mts Insan Madani Kp. Rahong, Bogor, dengan metode pelatihan menggunakan presentasi dan diskusi.

Hasilnya mencakup pemberian pemahaman tentang degradasi moral dan bagaimana mengatasi masalah ini di era digital. Solusi yang diusulkan adalah meningkatkan keagamaan, keimanan, dan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik.

Kegiatan PKM ini relevan dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang berkaitan dengan degradasi moral di era digital dan mencari solusi untuk mengatasinya melalui pendekatan keagamaan dan pemahaman teknologi digital. Meskipun jurnal ini memberikan gambaran umum tentang program pengabdian kepada masyarakat, informasi lebih rinci tentang dampak konkret dari kegiatan pelatihan ini dan apakah solusinya efektif perlu ditindaklanjuti.

Masa depan suatu bangsa sangat tergantung pada kualitas para pemudanya, terutama dalam menghadapi tantangan degradasi moral di era digital. Program PKM ini dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang dengan partisipasi para dosen agama Universitas Pamulang untuk menjawab fenomena ini.

Saran dari pelatihan menangkal degradasi moral adalah mendukung program untuk membantu generasi muda, termasuk pemuda, agar mempunyai bekal moral yang baik yang berguna bagi mereka. Kalangan milenial memiliki akses yang bebas dengan globalisasi dunia, yang tentunya akan mempengaruhi moral. Banyak kalangan milenial telah menunjukkan degradasi moral, seperti minimnya sopan santun, kenakalan remaja, dan jauh dari nilai-nilai agama.

Tujuan dari PKM ini adalah memberikan pemahaman terkait degradasi moral di kalangan milenial dan memberikan pemahaman terkait upaya dalam menangkal degradasi moral di era digital.

Manfaat dari kegiatan PKM ini adalah peserta didik mendapatkan materi dan termotivasi untuk menangkal penurunan degradasi moral yang menjadi tantangan di kalangan milenial di era digital. Kegiatan PKM yang dilaksanakan memiliki beberapa tahapan yang dilakukan sebelum berkunjung langsung.

Pada tahap ini, dilakukan wawancara dengan kepala sekolah Mts Insan Madani terkait prosedur kegiatan PKM. Pemateri pada pelatihan ini adalah Ahmad Yani Nasution dengan tema "Fenomena Degradasi Moral di Era Digital pada kalangan milenial," dengan moderator Firdaus.

Globalisasi memudahkan akses terhadap budaya Barat dengan standar moral yang berbeda, yang memengaruhi kalangan milenial. Solusi yang diusulkan adalah meningkatkan pemahaman keagamaan, keimanan, dan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik.

Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan PKM yang dilakukan oleh TIM PKM dari Universitas Pamulang karena kegiatan PKM dilakukan dalam bentuk pengarahan yang disertai dengan games dan kegiatan seru lainnya.

Kegiatan PKM dengan tema "Menangkal Degradasi Moral di Era Digital bagi kalangan Milenial di Mts Insan Madani Kp. Rahong Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor" yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat program studi Manajemen Universitas Pamulang terlaksana dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari pelatihan adalah mendukung program untuk membuat generasi muda, termasuk pemuda, agar memiliki bekal moral yang berguna bagi mereka.
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 223053145

Jurnal ini membahas isu-isu terkait politik identitas di Indonesia antara lain adalah munculnya kepentingan lokal seperti tentang keadilan dan pembangunan daerah yang tidak merata serta adanya perbedaan agama dan ideologi yang dirasa tidak menjamin antar golongan dapat hidup tenang berdampingan.(Mundiri & Zahra, 2017 ) Sejalan dengan arus globalisasi, potret pendidikan Islam dewasa ini melahirkan dua sudut pandang yang berbeda (Fauzi, 2018), yaitu;
a) pendidikan Islam tidak lagi dimonopoli oleh kelompok liberalis dan fundamentalis, melainkan telah keturunan oleh sekelompok Islam lain,
b) pendidikan Islam dipersepsikan menjadi embrio lahirnya kelompok Islam radikal dan Islam fundamentalis (Fauzi, 2018), sebagaimana hasil penelitian Farida menjelaskan bahwa lahirnya radikalisme dan fundamentalisme dilatarbelakangi oleh pemikiran dan peran sosial kiai, pandangan tersebut secara signifikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lulusan pendidikan Islam, (Ummah Farida, 2016).

Berangkat dari konteks tersebut, diperlukanlah paradigma pendidikan Islam yang lebih membumi dan humanistik, dengan melakukan kajian ulang terhadap sistem nilai sosial pesantren berdasarkan nilai al-Qur'an dan al-Hadits, sesuai dengan konteks ke-Indonesiaan. Fenomena saling serang dan merasa kelompok yang dianutnya paling benar adalah indikasi dari kegagalan pendidikan melahirkan manusia bermoral dan berbudi pekerti. Kedua, mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan mampu menghayati terhadap nilai-nilai ajaran agama akan tetapi tidak mampu menguasai teknologi dan dinamika politik yang ada di dalamnya.

Maka peran pendidikan sebagai agen perubahan adalah mengubah orang yang kurang beradab menjadikan orang yang beradab atau mengubah orang yang perilakunya tidak baik menjadi baik. Artinya pendidikan berperan besar dalam memproduksi ulang dan terus menerus mendampingi kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat.

Padahal pemerintah telah memberikan kebijakan sistem desentralisasi yang dilanjutkan pada sistem demokrasi kepada setiap daerah dan sekolah untuk mengolah dan mengembangkan sendiri yang dimiliki daerah dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu digarisbawahi adalah output pendidikan yang melahirkan manusia cakap dalam potensi kepribadian dan sosial

Karena masalah bangsa yang masih menjadi sorotan utama adalah keluaran pendidikan yang masih kabur dalam membangun hubungan sosial

Tangan Materi Pelajaran di Sekolah Penanaman dan penghayatan sikap-sikap budi pekerti di sekolah sejauh ini masih bersifat formatif belum menjadikan nilai-nilai yang diharapkan dalam indikator pencapaian belajar terwujud secara permanen dalam diri peserta didik di sekolah, terlebih lagi tantangan ketika peserta didik sudah tidak berada di lingkungan sekolah

Ketika kasus potensi kepribadian dan sosial yang dipertayakan, maka materi pelajaran di sekolah yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegelisahan ini adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Kandungan moral dari kedua mata pelajaran di atas telah mencakup norma-norma kehidupan manusia yang berbudi pekerti, menghayati dan memahami agama dan Negara yang melindunginya serta memuat materi toleransi dalam bentuk yang mampu menghargai perbedaan di tengah-tengah masyarakat lingkungannya.

Membahas peran pendidikan, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dalam membentuk moral, karakter, dan kepribadian peserta didik di Indonesia. Artikel ini juga menyoroti tantangan dan rekonstruksi evaluasi pendidikan moral di sekolah.

Analisis jurnal ini berfokus pada isu-isu berikut:
1. Konflik dan perseteruan di masyarakat
Jurnal menyoroti bagaimana perbedaan agama, suku, budaya, serta paham ideologi telah menyebabkan konflik di Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya pendidikan dalam mengatasi konflik sosial dan menciptakan pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok tersebut.
2. Peran pendidikan Islam
Artikel membahas dampak pendidikan Islam terhadap munculnya kelompok Islam liberal, fundamentalis, dan radikal. Ini menekankan perlunya pendidikan yang lebih membumi dan humanistik, sesuai dengan nilai-nilai al-Qur'an dan al-Hadits, untuk menghindari radikalisme.
3. Tiga kelompok prototype output pendidika
Artikel menyajikan tiga kelompok besar output pendidikan dewasa ini, dengan ketidakseimbangan antara pemahaman, penghayatan, dan tingkah laku. Ini menunjukkan bahwa pendidikan perlu fokus pada pengembangan yang lebih seimbang.
4. Tujuan pendidikan nasional
Jurnal merujuk pada pendapat Naquib Al-Attas tentang tujuan pendidikan untuk menciptakan manusia yang bermoral dan beradab. Ini menekankan pentingnya pendidikan dalam menciptakan individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat dan agama.
5. Peran guru dan pendidik
Artikel menyoroti pentingnya peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang berfokus pada pendekatan saintifik dan active learning. Guru juga diharapkan memberikan teladan moral kepada peserta didik.
6. Evaluasi pendidikan moral
Jurnal membahas peran evaluasi dalam menilai kemajuan peserta didik dalam aspek afektif dan psikomotorik, serta bagaimana pendidikan moral harus lebih dari sekadar hafalan. Evaluasi harus melibatkan tindakan moral sehari-hari peserta didik.
7. Rekonstruksi evaluasi pendidikan moral
Artikel mencoba merumuskan pendekatan rekonstruksi evaluasi pendidikan moral yang lebih mencakup penilaian aspek afektif dan psikomotorik, dengan fokus pada tindakan moral peserta didik di dalam dan di luar sekolah.
8. Output pendidikan yang diharapkan
Jurnal merumuskan karakteristik peserta didik ideal yang memiliki moral, karakter, dan kepribadian yang kuat, dengan kemampuan untuk hidup bersama dalam keberagaman, berkontribusi pada masyarakat, dan menjunjung keutuhan negara.

Ini adalah beberapa poin utama yang dapat diambil dari jurnal yang Anda berikan. Jurnal tersebut menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk individu yang bermoral, beradab, dan siap untuk berkontribusi positif pada masyarakat dan negara.