Posts made by Khairina Fina Samira 2213053145

Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Dari video diatas dapat dianalisis.
keluarga memegang peran sentral dalam penanaman dan penerapan nilai-nilai moral. Ada delapan fungsi utama yang ditekankan dalam konteks ini, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pemeliharaan lingkungan.

1. Fungsi Agama
Keluarga adalah tempat pertama di mana individu diperkenalkan pada nilai-nilai agama dan keyakinan spiritual. Ini mencakup aspek moralitas, keimanan, dan ketaqwaan.

2. Fungsi Sosial Budaya
Keluarga mengajarkan anak-anak tentang budaya, tradisi, dan norma sosial masyarakat. Mereka membantu memahami dan menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan bahasa.

3. Fungsi Cinta Kasih
Keluarga memberikan cinta, dukungan emosional, dan perasaan aman kepada anggota keluarga. Ini mencakup aspek seperti empati, keadilan, dan kesetiaan.

4. Fungsi Perlindungan
Keluarga memberikan perlindungan fisik, emosional, dan sosial kepada anggota keluarga. Mereka merawat dan melindungi anggota keluarga serta memberikan perasaan keamanan.

5. Fungsi Reproduksi
Keluarga adalah tempat di mana manusia bereproduksi, di mana anak-anak lahir dan dibesarkan dengan tanggung jawab.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga berperan dalam pendidikan awal dan sosialisasi anak-anak. Mereka mengajarkan nilai-nilai, etika, norma sosial, dan keterampilan dasar.

7. Fungsi Ekonomi
Keluarga menyediakan kebutuhan ekonomi anggota keluarga, termasuk makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Ini mengajarkan nilai-nilai ekonomi seperti hemat, ketelitian, dan disiplin.

8. Fungsi Pemeliharaan Lingkungan
Keluarga bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kesejahteraan lingkungan tempat tinggal mereka.

Dengan demikian, keluarga memiliki peran kunci dalam membentuk karakter dan moral individu. Mereka adalah agen utama dalam memperkenalkan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan membantu menciptakan individu yang bertanggung jawab dan beretika. Kesadaran akan pentingnya fungsi-fungsi ini dalam keluarga sangat penting untuk menjaga nilai-nilai moral dalam masyarakat.
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Pendidikan moral anak sekolah adalah elemen penting dalam membentuk karakter anak-anak. Tujuan utama pendidikan moral adalah membantu mereka memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral, etika, dan kebajikan, yang akan membentuk dasar perilaku dan sikap positif mereka di masa depan. Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan ini, pendidikan moral anak sekolah memiliki beberapa aspek utama yang perlu ditekankan:

1. Pembentukan Karakter yang Baik
Melalui pendidikan moral, anak-anak diajarkan untuk menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai morally. Mereka memahami pentingnya perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pengembangan Empati
Pendidikan moral membantu anak-anak untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini mendorong mereka untuk menghargai dan membantu sesama.

3. Membentuk Sikap Positif
Anak-anak diajarkan untuk memiliki sikap positif seperti kejujuran, keadilan, ketulusan, dan kerjasama. Ini membantu mereka menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat.

4. Mengembangkan Kesadaran Diri dan Penilaian Moral
Pendidikan moral membantu anak-anak untuk memahami dampak perilaku mereka pada diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka juga diajarkan untuk melakukan penilaian moral terhadap tindakan mereka dan tindakan orang lain.

5. Membantu Anak-anak Membuat Keputusan yang Bijaksana
Pendidikan moral membantu anak-anak untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka dan membuat keputusan yang bijaksana dalam situasi sehari-hari.

6. Mendorong Tanggung Jawab Pribadi
Anak-anak diajarkan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan menghargai hak dan kebebasan orang lain.

7. Membantu Anak-anak Menghadapi Konflik Moral
Pendidikan moral membantu anak-anak menghadapi konflik moral dan mengembangkan keberanian untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks.

Dalam konteks ini, peran guru dan orang tua menjadi sangat penting. Guru berperan dalam menyampaikan pendidikan moral melalui berbagai metode, seperti cerita moral, diskusi, dan permainan peran. Mereka memiliki kewajiban memberikan teladan yang baik dan memberikan bimbingan moral. Orang tua juga memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak-anak. Anak-anak sering menduplikad perilaku orang tua mereka, oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh dan support pendidikan moral yang diajarkan di sekolah.

Namun, bisa dilihat contoh dalam video yang mencerminkan kurangnya pendidikan moral pada kalangan anak-anak. Mereka tidak berpamitan kepada guru, tidak menjaga tata tertib sekolah, dan bahkan melakukan perilaku yang sangat negatif seperti merokok. Ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan moral yang kuat dalam lingkungan sekolah dan keluarga.

Pentingnya pendidikan moral sejak usia dini adalah kunci untuk membentuk individu yang bertanggung jawab dan beretika. Anak-anak perlu belajar nilai-nilai moral dan etika sejak dini agar dapat membantu mereka menghadapi tantangan dan konflik moral di masa depan. Selain itu, penting untuk memilih teman yang membawa pengaruh positif dan menghindari teman yang mungkin memengaruhi anak dalam perilaku negatif.

Kesimpulan dari vidio, pendidikan moral anak sekolah adalah elemen penting dalam menciptakan karakter anak-anak. Tujuannya adalah mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan kebajikan, dan melibatkan peran guru dan orang tua. Pendidikan moral yang kuat sejak usia dini dapat membantu menciptakan individu yang memiliki bertanggung jawab, beretika, dan berperilaku baik kepada sesama. Kurangnya pendidikan moral dapat mengakibatkan perilaku negatif pada anak-anak, oleh karena itu, perlu untuk memberikan perhatian dan support dalam hal ini. Semua ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekitar mereka.
Nama : Khairina Fina Samira
Npm : 2213053145

Perbedaan antara kriteria nilai hardskill dan softskill adalah sangat penting dalam menilai kemampuan seseorang. Hardskill berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan teknis yang dapat diukur dengan objektif, seperti kemampuan matematika, pemrograman, atau kemampuan bahasa asing. Penilaian hardskill seringkali dilakukan melalui ujian tertulis atau tes keterampilan yang menghasilkan bukti konkret tentang kemampuan individu dalam area tertentu.

Seringkali softskill melibatkan kemampuan interpersonal dan kemampuan berkomunikasi, seperti halnya kepemimpinan, empati, dan kemampuan bekerja dalam tim. Ini adalah aspek perilaku dan kemampuan sosial yang lebih subjektif dan sulit diukur secara langsung. Penilaian softskill sering bergantung pada pengamatan, umpan balik, dan wawancara, sehingga dapat beragam tergantung pada persepsi individu.

Perbedaan antara keduanya adalah hardskill lebih terfokus pada pengetahuan teknis dan keterampilan konkret, sementara softskill lebih berkaitan dengan cara individu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan kerja. Keduanya memiliki peran penting dalam kesuksesan karier, karena hardskill memberikan dasar kompetensi teknis, sementara softskill memungkinkan individu untuk beradaptasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan efektif. Oleh karena itu, perusahaan dan individu harus mengenali nilai kedua jenis keterampilan ini dan berusaha mengembangkannya secara seimbang untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai konteks pekerjaan.
Nama : Khairina Fina Samira
Npm : 2213053245

Pendidikan moral dianggap sebagai bagian integral dari perkembangan anak-anak sekolah dasar. Ini melibatkan proses penanaman nilai-nilai baik dan buruk dalam perilaku anak-anak dengan tujuan membentuk individu yang bertanggung jawab dan bertindak dengan baik di lingkungan sekolah dan keluarga. Video pertama dengan presentasi oleh Karina Cahyani menjelaskan bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia, seiring dengan kebutuhan akan makanan, sandang, dan papan. Pendidikan bertujuan untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik dan untuk mengembangkan pengetahuan yang ada. Moral, di sisi lain, adalah ajaran tentang baik dan buruk dalam perilaku, sikap, dan kewajiban. Jadi, pendidikan moral adalah proses yang digunakan untuk menanamkan nilai-nilai ini dalam diri anak-anak sehingga mereka dapat mencapai kedewasaan.

Salah satu poin kunci dalam semua sumber informasi ini adalah identifikasi penyebab menurunnya moral pada anak-anak, termasuk perundungan di sekolah dan kekerasan fisik dalam keluarga. Perlindungan di sekolah seringkali terjadi karena kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga anak mencari perhatian dengan cara merundung teman-teman atau melakukan tindakan merugikan lainnya. Kekerasan fisik dalam keluarga, terutama yang dilakukan oleh saudara kandung, dapat merusak moral anak karena ketidakseimbangan kekuatan dalam keluarga.

Orang tua dan guru memegang peran utama dalam membentuk moral anak-anak. Orang tua berperan sebagai model perilaku dan memiliki dampak besar pada perkembangan moral anak-anak karena anak-anak sering meniru tingkah laku orang tua. Di sisi lain, guru berperan dalam memperkaya kepribadian anak-anak dan memberikan contoh yang baik di lingkungan sekolah.

Kesimpulannya, pendidikan moral harus diajarkan sejak dini oleh orang tua dan guru, karena anak-anak cenderung meniru sikap dan perilaku orang tua. Orang tua berperan penting dalam mencontohkan sikap dan perilaku yang baik agar anak-anak mengembangkan perilaku yang positif. Upaya bersama oleh orang tua dan guru sangat penting untuk mewujudkan nilai-nilai moral dalam perkembangan anak-anak, yang bertujuan agar mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat secara lebih luas. Dengan demikian, pendidikan moral adalah alat penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk anak-anak sekolah dasar.
Nama: Khairina Fina Samira
Npm: 2213053145

Analisis jurnal 2
jurnal yang dianalisis berjudul “PROSES PENDIDIKAN NILAI MORAL
DI LINGKUNGAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA” karya Fahrudin yang dimuat di Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta'lim Vol. 12 Nomor 1 Tahun 2014, membahas tentang pentingnya pendidikan moral dalam lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyimpangan moral pada anak.

Artikel tersebut menyoroti beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penyimpangan moral pada anak, seperti kurangnya pendidikan agama, lingkungan keluarga yang buruk, pengaruh obat-obatan dan alat kontrasepsi, serta paparan media yang tidak bermoral. Penulis berpendapat bahwa orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai moral pada anak, dan keluarga merupakan institusi pertama dan terpenting bagi pendidikan anak. Artikel tersebut menyarankan agar orang tua fokus menanamkan nilai-nilai agama pada anak sejak dini, serta memberikan contoh yang baik dengan menjaga hubungan harmonis satu sama lain.

Pasal tersebut mendefinisikan moral sebagai keadaan baik dan buruk yang diterima secara umum mengenai tingkah laku, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan etika. Ia juga mengartikan moral sebagai kondisi mental yang terungkap dalam bentuk tindakan. Artikel tersebut menyarankan agar pendidikan moral hendaknya dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, serta harus dimulai sejak usia dini. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa pendidikan moral dalam keluarga sangat penting untuk mencegah penyimpangan moral pada anak dan menjamin masyarakat yang damai.
Artikel ini ditulis dengan baik dan informatif, memberikan analisis komprehensif tentang pentingnya pendidikan moral dalam lingkungan keluarga. Penulis memberikan contoh dan saran yang relevan bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak. Artikel ini relevan bagi orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan yang tertarik untuk mempromosikan pendidikan moral di keluarga, sekolah, dan masyarakat. Secara keseluruhan, artikel ini merupakan sumber berharga bagi siapa pun yang tertarik untuk memahami pentingnya pendidikan moral dalam mencegah penyimpangan moral pada anak.