Izin mengirimkan tugas kedua bapak
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Terimakasih banyak pak
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Terimakasih banyak pak
Posts made by Rabiatul Adawwiah
Izin menjawab bapak
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Izin menjawab bapak,
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Diskusi tentang benda yang bergerak nampak menjadi lebih pendek, formulasikan dilatasi waktu yaitu Ketika sebuah benda bergerak mendekati kecepatan cahaya, pengamat yang diam akan melihat panjang benda itu menyusut sepanjang arah geraknya, fenomena ini disebut kontraksi panjang. Sementara itu, jam yang ikut bergerak akan tampak berdetak lebih lambat dibanding jam yang diam, fenomena ini disebut dilatasi waktu. Dalam teori relativitas khusus Einstein, ruang dan waktu tidak lagi bersifat absolut seperti dalam pandangan klasik, melainkan saling terkait dalam satu kesatuan yang disebut ruang-waktu. Karena kecepatan cahaya adalah batas mutlak di alam semesta, maka benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami perubahan yang terlihat oleh pengamat. Panjang benda di arah geraknya akan tampak lebih pendek (kontraksi panjang) dan laju waktunya akan tampak lebih lambat (dilatasi waktu). Kedua fenomena ini merupakan konsekuensi langsung dari transformasi Lorentz dalam teori relativitas Einstein, yang menggantikan hukum Galilean dalam relativitas klasik. Dengan demikian, teori relativitas menjelaskan bahwa ukuran ruang dan laju waktu bukanlah sesuatu yang tetap, melainkan bergantung pada kerangka acuan pengamat.
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Diskusi tentang benda yang bergerak nampak menjadi lebih pendek, formulasikan dilatasi waktu yaitu Ketika sebuah benda bergerak mendekati kecepatan cahaya, pengamat yang diam akan melihat panjang benda itu menyusut sepanjang arah geraknya, fenomena ini disebut kontraksi panjang. Sementara itu, jam yang ikut bergerak akan tampak berdetak lebih lambat dibanding jam yang diam, fenomena ini disebut dilatasi waktu. Dalam teori relativitas khusus Einstein, ruang dan waktu tidak lagi bersifat absolut seperti dalam pandangan klasik, melainkan saling terkait dalam satu kesatuan yang disebut ruang-waktu. Karena kecepatan cahaya adalah batas mutlak di alam semesta, maka benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami perubahan yang terlihat oleh pengamat. Panjang benda di arah geraknya akan tampak lebih pendek (kontraksi panjang) dan laju waktunya akan tampak lebih lambat (dilatasi waktu). Kedua fenomena ini merupakan konsekuensi langsung dari transformasi Lorentz dalam teori relativitas Einstein, yang menggantikan hukum Galilean dalam relativitas klasik. Dengan demikian, teori relativitas menjelaskan bahwa ukuran ruang dan laju waktu bukanlah sesuatu yang tetap, melainkan bergantung pada kerangka acuan pengamat.
Izin menjawab bapak,
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Teori relativitas klasik yang dikemukakan Galileo dan dikembangkan oleh Newton pada dasarnya menganggap bahwa ruang dan waktu bersifat absolut, serta penjumlahan kecepatan mengikuti hukum Galilean yang linear. Namun, pandangan ini mengalami kegagalan ketika digunakan untuk menjelaskan fenomena pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Eksperimen Michelson–Morley pada tahun 1887 membuktikan bahwa tidak ada medium “eter” sebagai tempat merambatnya cahaya, sehingga gagasan ruang-waktu absolut runtuh. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan cahaya selalu konstan bagi semua pengamat, yang jelas bertentangan dengan hukum penjumlahan kecepatan klasik. Teori relativitas klasik juga tidak mampu menjelaskan gejala relativistik seperti dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan bertambahnya massa pada kecepatan tinggi. Oleh karena itu, teori klasik dinyatakan gagal dalam ranah relativistik dan kemudian digantikan oleh teori relativitas Einstein yang lebih sesuai dengan kenyataan fisika modern.
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Teori relativitas klasik yang dikemukakan Galileo dan dikembangkan oleh Newton pada dasarnya menganggap bahwa ruang dan waktu bersifat absolut, serta penjumlahan kecepatan mengikuti hukum Galilean yang linear. Namun, pandangan ini mengalami kegagalan ketika digunakan untuk menjelaskan fenomena pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Eksperimen Michelson–Morley pada tahun 1887 membuktikan bahwa tidak ada medium “eter” sebagai tempat merambatnya cahaya, sehingga gagasan ruang-waktu absolut runtuh. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan bahwa kecepatan cahaya selalu konstan bagi semua pengamat, yang jelas bertentangan dengan hukum penjumlahan kecepatan klasik. Teori relativitas klasik juga tidak mampu menjelaskan gejala relativistik seperti dilatasi waktu, kontraksi panjang, dan bertambahnya massa pada kecepatan tinggi. Oleh karena itu, teori klasik dinyatakan gagal dalam ranah relativistik dan kemudian digantikan oleh teori relativitas Einstein yang lebih sesuai dengan kenyataan fisika modern.
Izin berpendapat bapak, perkenalkan
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Letak Perbedaan anatar relativitas klasik dan einstein
Relativitas klasik menurut Galileo dan Newton hanya berlaku pada kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya. waktu dan ruang dianggap absolut atau sama bagi semua pengamat, massa benda selalu konstan tanpa bergantung pada kecepatan,
relativitas Einstein, baik khusus maupun umum, berlaku pada semua kecepatan, termasuk ketika mendekati kecepatan cahaya. ruang dan waktu bersifat relatif sesuai dengan kerangka pengamat, massa akan bertambah seiring dengan peningkatan kecepatan, serta energi dan massa saling ekuivalen relativitas umum menjelaskan bahwa gravitasi bukanlah gaya tarik murni antar benda, melainkan akibat kelengkungan ruang-waktu. relativitas klasik menekankan konsep ruang-waktu yang absolut, sedangkan relativitas Einstein menunjukkan bahwa ruang-waktu bersifat relatif dan dibatasi oleh kecepatan cahaya sebagai batas maksimum di alam semesta.
Nama : Rabiatul Adawwiah
NPM : 2213022073
Letak Perbedaan anatar relativitas klasik dan einstein
Relativitas klasik menurut Galileo dan Newton hanya berlaku pada kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya. waktu dan ruang dianggap absolut atau sama bagi semua pengamat, massa benda selalu konstan tanpa bergantung pada kecepatan,
relativitas Einstein, baik khusus maupun umum, berlaku pada semua kecepatan, termasuk ketika mendekati kecepatan cahaya. ruang dan waktu bersifat relatif sesuai dengan kerangka pengamat, massa akan bertambah seiring dengan peningkatan kecepatan, serta energi dan massa saling ekuivalen relativitas umum menjelaskan bahwa gravitasi bukanlah gaya tarik murni antar benda, melainkan akibat kelengkungan ruang-waktu. relativitas klasik menekankan konsep ruang-waktu yang absolut, sedangkan relativitas Einstein menunjukkan bahwa ruang-waktu bersifat relatif dan dibatasi oleh kecepatan cahaya sebagai batas maksimum di alam semesta.