Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Jurnal 2
A) Identitas Jurnal
Judul : Pendekatan Pendidikan Nilai Secara Komprehensif Sebagai Suatu Alternatif Pembentukan Akhlak Bangsa
Penulis : Darmiyati Zuchdi
Tahun : 2001
No : 3
Th : XX
Nama jurnal : Cakrawala Pendidikan
Kata Kunci : Pendidikan nilai/moral, pendekatan komprehensif, pendekatan karakter.
B) Hasil Analisis
a. Pendekatan Komprehensif
Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan nilai Inencakup berbagai aspek. Pertama, isi pendidikan nilai harns kOlnprehensif, meliputi semua pemsalahan yang berkaitan dengan nilai mulai pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan yang mengenai etika secara umum.
Kedua, metode pendidikan nilai juga hams komprehensif, tennasuk didalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan tnemfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan- keterampilan hidup yang lain. Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai nilai tradisional dari orang dewasa yang menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota kelurga ,guru,dan masyarakat.
Ketiga, Pendidikan nilai hendaknya terjadi dalcim keseluruhan proses pendidikan . di kelas, dalam kegiatan ekstTakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalatn upacara-upacara pemberiaan penghargaan ~ dan semua aspek kehidupan. yang terakhir, pendidikan nilainya hendaknya terjadi melalui kehidupan dalmn masyarakat. Orang tua, lembaga keagatnaan, penegak hukwn, polisi, organisasi kemasyrakatan, semua per)u berpartisipasi dalam pendidikan nilai. Konsistensi selnua pihak dalam melaksanakan pendidikan niali mempengaruhi kualitas moral generasi muda.
Ada empat pendekatan yang dianggap gerakan utama dalam bidang pendidikan nilai yang komprehensif, yaitu realisasi nilai, pendidikan watak, pendidikan kewaganegaraan, dan pendidikan moral.
1. Realisasi nilai
Realisasi nilai merupakan istilah yang
diutarakan oleh Sidney Simon pada tahun 1980. Hal ini merupakan gerakan utama yang pertama dalam bidang pendidikan nilai. Semua pendekatan untuk menolong individu menentukan, menyadari, mengimplementasikan, bertindak dan mencapai nilai-nilai yang mereka yakini dalam kehidupan,
temasuk pendekatan realisasi nilai.
2. Pendidikan Watak
Tujuan pendidikan watak adalah
mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral. Jika orang mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan nilai-nilai kepada anak, biasanya yang dimaksudkan adalah nilai-nilai tradisional atau perilaku moral.
3.Pendidikan Kewarganegaraan
Secara tradisional pendidikan kewarganegaran di Amerika diberikan secara langsung kedalaman pelajaran sejarah dan ilmu pengetahuan sosial. Di Indonesia pendidikan kewarganegaran yang pada masa lampau merupakan mata pelajaran tersendiri, kemudian diintegrasikan dalam pelajaran Pendidkian Pancasila dan Kewarganegaraan.
4. Pendidikan Moral
Pendidikan moral mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, ketrampilan, dan perilaku yang baik, jujur, dan penyayang dapat dinyatakan dengan istilah"bermoral". Tujuan utama pendidikan moral adalah menghasilkan individu yang otonom, yang memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Pendidikan moral mengandung beberapa komponen yaitu: pengetahuan tentang moralitas, penalaran moral, perasaan kasihan dan inementingkan kepentingan orang lain dan tendensi moral.
Penalaran moral merupakan proses intelektual. Banyak orang yang berpendapat bahwa moralitas yang sebenarnya lebih banyak berasal dari perasaan dari pada pikiran. Ajaran "meneintai tetangga" yang muneul dalam setiap Agama besar di dunia ini, bukanlah suatu putusan intelektual tetapi keputusan berdasarkan pertimbangan perasaan atau bati nurani.