Posts made by Natasya Bunga Nitara 2213053012

Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Jurnal 1

A) Identitas Jurnal
Judul : Pendidikan Moral Di Sekolah
Penulis : Rukiyati
Tahun : 2017
No : 1
Th : XVII
Nama jurnal : Jurnal Humanika
Kata Kunci : Tujuan pendidikan, nilai moral, sekolah dan komprehensif.

B) Hasil Analisis
1. Pendidik Moral di Sekolah
Sekolah adalah tempat publik bagi peserta didik untuk dapat belajar pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk hidup dalam demokrasi yang sesungguhnya. Sekolah bukan sebagai perluasan tempat kerja atau sebagai lembaga garis depan dalam pertempuran pasar internasional dan kompetisi asing, sekolah sebagai ruang publik yang demokratis dibangun untuk membentuk siswa dapat mengajukan pertanyaan kritis, menghargai dialog yang bermakna dan menjadi agensi kemanusiaan. Dalam konteks inilah, guru berfungsi untuk mewujudkan peserta didik agar menjadi warga negara yang aktif dalam masyarakat yang demokratis. Oleh karena guru adalah ujung tombak untuk mewujudkan moral yang baik dalam diri peserta didik, maka guru terlebih dahulu harus bermoral baik pula. Dengan demikian, pendidikan moral yang dilaksanakan oleh guru akan lebih mudah diterima dan diteladani oleh para peserta didiknya.

2.Materi Pendidikan Moral
Pendidikan moral terhadap diri sendiri yang penting diberikan kepada peserta didik berkaitan dengan nilai- nilai kebersihan diri, kerajinan dalam belajar/bekerja, keuletan, disiplin waktu. Pendidikan moral untuk sesama manusia mencakup nilai-nilai moral sosial seperti kerjasama, toleransi, respek, berlaku adil, jujur, rendah hati, tanggung jawab, dan peduli. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan alam semesta dapat diberikan dengan menguatkan nilai-nilai keseimbangan alam, menjaga kelestarian alam, tidak merusak alam, hemat, dan mendidik untuk menggunakan kembali barang-barang bekas (daur ulang) dalam bentuk yang baru. Pendidikan moral untuk hubungan manusia dengan Sang Khalik penting dilaksanakan terlebih Indonesia adalah negara yang berketuhanan Yang Maha Esa.

3. Metode Pendidikan Moral
Cara atau metode pendidikan moral, yang dipayungi dalam lima kategori besar metode pendidikan moral yaitu penanaman (inkulkasi) nilai-nilai dan moralitas, modeling nilai- nilai dan moralitas, fasilitasi nilai-nilai dan moralitas, kecakapan untuk mengembangkan nilai dan melek moral, pelaksanaan program pendidikan nilai di sekolah. Indoktrinasi dipandang para ahli sebagai metode yang sudah usang dan tidak sejalan dengan semangat modern tersebut. Maka, ada metode lain yang lebih sesuai yaitu inkulkasi atau penanaman nilai, metode keteladanan, Metode klarifikasi nilai, Metode fasilitasi nilai, Metode keterampilan nilai moral.

4.Evaluasi Pendidikan Moral
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. Tujuan pendidikan nilai meliputi tiga kawasan, yakni penalaran nilai/moral, perasaan nilai/moral dan perilaku nilai/moral. Cara mengevaluasi capaian belajar dalam ranah afektif dapat dilakukan dengan mengukur afek atau perasaan seseorang secara tidak langsung, yaitu dengan menafsirkan ada atau tidaknya afek positif (atau negatif) yang muncul dan intensitas kemunculan afek dari tindakan atau pendapat seseorang.
Nama : Natasya Bunga Nitara 

Npm : 2213053012 

Analisis jurnal 2 

 A) Identitas jurnal Judul : Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini 

Penulis : Lia Yuliana, M.Pd 

 B) Hasil Analisis Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik Pengertian Moral Menurut Sjarkawi, (2006: 28), mengemukakan bahwa moral merupakan pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Pendidikan moral perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini, sebab usia dini merupakan saat yang baik untuk mengembangkan kecerdasan moral anak.. Dari pendapat di atas, moral dimaksudkan masih sebagai seperangkat ide, nilai, ajaran, prinsip, atau norma. Akan tetapi lebih konkret dari itu, moral juga sering dimaksudkan sudah berupa tingkah laku, perbuatan, sikap atau karakter yang didasarkan pada ajaran nilai, prinsip atau norma. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan moral bukan sesuatu yang dapat ditambahkan atau boleh dikaitkan pada pendidikan begitu saja, melainkan sesuatu yang hakiki dan bahkan menduduki tempat yang amat sentral dan strategis dalam pendidikan sehingga perlu dirancang secara khusus agar dapat mentransferkan makna pendidikan nilai moral yang hakiki menuju peradaban bangsa. Di dalam penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menggunakan berbagai metode yaitu metode bermain, bercerita, pemberian tugas dan bercakap- cakap, penggunaan metode tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan karakter anak yang menjadi sumber pertimbangan utama. Sebab metode akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Cara pelaksanaan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini, pada jalur pendidikan non formal cara penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini bisa dilakukan melalui pendidikan keluarga dan pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, pada jalur pendidikan formal dapat dilakukan melalui kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan lingkungan bermain, kegiatan inti dan kegiatan peutup.

Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012

Berdasarkan Video “Pendidikan Moral di Sekolah Dasar” dapat dianalisis bahwa :
Moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan dan kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat.

Tahap-tahap perkembangan moral;
1. Pada usia 6-12 bulan orangtua akan memandu, mengendalikan dan melindungi bayi.
2. Pada usia 12-18 bulan membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak mencerminkan cemasan diri dalam melakukan hal yang salah.
3. Pada usia 18-30 Wulan anak mungkin menunjukkan perilaku menolong rasa bersalah malu dan empati mendorong perkembangan moral akurasi terkait mainin dan ruang muncul.
4. Pada usia 30 sampai 36 bulan Atau si fisik berkurang lebih banyak verbal.
5. Pada usia 3-4 tahun akru Isma dan perilaku menolong yang lain menjadi lebih lazim tipsnya untuk menelpon pujian dan menarik penolakan rasa bersalah dan kepedulian mengenai berbuat salah memuncak.
6. Pada usia 4-6 tahun penalaran moral makin fleksibel.
7. Pada usia 7-8 tahun penalaran moral makin fleksibel 4i dan perilaku prososial meningkat agresi terutama jenis permusuhan berkurang.
8. Pada usia 9-11 tahun penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan anak ingin menjadi baik untuk memelihara tatanan sosial agresif beralif ke hubungan.
9. Pada usia 12-15 tahun namun moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan pembuat aturan yang kooperatif.
10. Pada usia udah sampai 20 tahun relativisme um mainkan peran penting dalam penalaran moral.
11. Pada usia 20-40 tahun penilaian moral bisa menjadi lebih rumit.
12. Pada usia 40 sampai 65 tahun penilaian moral bisa membeli lebih milih.
13. Pada usia 65 tahun 

Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar. Pada implikasi dalam KBM, perkembangan pribadi dan sosial sangat diperlukan dalam belajar. Anak kadang memerlukan teman untuk membantu proses belajar, tapi anak bisa melakukannya sendiri atau mandiri. 
Krisis identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar, yaitu guru sebaiknya mengajarkan murid mengenai identitas gender supaya mengontrol atau perilaku mereka sesuai dengan Winnernya. Sebenarnya bukan hanya guru saja tetapi orang tua juga memiliki peranan yang sangat penting. 

Permasalahan serta solusi perkembangan pada anak SD;
1. Hilangnya kejujuran
Ktika anak sudah terbiasa bersikap bohong itu akan membuang anak menjadi pribadi yang pembohong dan akan ketakutan ketika bersikap jujur. Masalah ini sering terjadi di sekolah ataupun di tempat lainnya, misalnya ketika sedang ujian ada siswa yang mencontek atau bakal bekerjasama dengan temannya. Solusi atau untuk mengatasinya yaitu dengan mengajarkan anak untuk lebih percaya diri akan jawabannya. Mengajarkan anak untuk bersikap jujur. Caranya cukup Jangan memarahinya, karena jika anak dimarahi maka ia akan takut ketika berbicara jujur dan memilih untuk penuh bicara bohong.
2. Hilangnya rasa tanggung jawab 
Guru diharuskan untuk membimbing anak didiknya dan mengajarkan anaknya untuk memiliki rasa tanggungjawab.  Misalnya ketika anak diberikan Tugas atau pekerjaan rumah, ada saja siswa yang tidak mengerjakan tugasnya, hal ini sama saja bahwa siswa itu tidak memiliki rasa tanggungjawab. Solusi dari hilangnya rasa tanggung jawab yaitu mengajarkan anak untuk bersikap tanggungjawab. Hal tekecil yang bisa guru lakukan yaitu ketika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas siswa diminta untuk maju kedepan dan mengerjakan soal yang akan diberikan oleh gurunya.
3. Rendahnya disiplin 
Misalnya, masih saja ada siswa yang tidak tepat waktu untuk datang ke sekolah. Jika ada siswa yang sedang terlambat ke sekolah sebaiknya guru dan kepala sekolah bersikap tegas jika guru dan kepala sekolah tidak bersifat tegas, akan membuat siswa tersebut menjadi terbiasa dan mampu datang denganwaktu yang tidak tepat.
4. Kurang bisa bekerjasama 
Misalnya, kerja kelompok solusinya yaitu membiasakan anak untuk lebih banyak dalam kerja sama. Jangan biarkan siswa tidak aktif ketika kerjasama.
5. Mengambil hak orang lain
Misalnya mencuri. Solusinya yaitu membiasakan anak untuk menerima apa ya dia miliki dan tidak boleh mengambil hak milik orang lain

Nama : Natasya Bunga Nitara 

Npm : 2213053012 

Analisis Video 2 

 Berdasarkan Video “Pendidikan Moral di Sekolah Dasar” dapat dianalisis bahwa : Moral adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengubah sikap, perilaku, tindakan dan kelakuan yang dilakukan peserta didik agar mampu berinteraksi dengan lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai moral dan kebudayaan masyarakat setempat. Tahap-tahap perkembangan moral; 

1. Pada usia 6-12 bulan orangtua akan memandu, mengendalikan dan melindungi bayi. 

2. Pada usia 12-18 bulan membuat komitmen dan patuh sesuai dengan keadaan merupakan awal tanda hati nurani perhatian terhadap objek yang cacat atau rusak mencerminkan cemasan diri dalam melakukan hal yang salah. 

3. Pada usia 18-30 Wulan anak mungkin menunjukkan perilaku menolong rasa bersalah malu dan empati mendorong perkembangan moral akurasi terkait mainin dan ruang muncul. 

4. Pada usia 30 sampai 36 bulan Atau si fisik berkurang lebih banyak verbal. 

5. Pada usia 3-4 tahun akru Isma dan perilaku menolong yang lain menjadi lebih lazim tipsnya untuk menelpon pujian dan menarik penolakan rasa bersalah dan kepedulian mengenai berbuat salah memuncak. 

6. Pada usia 4-6 tahun penalaran moral makin fleksibel.

 7. Pada usia 7-8 tahun penalaran moral makin fleksibel 4i dan perilaku prososial meningkat agresi terutama jenis permusuhan berkurang. 

8. Pada usia 9-11 tahun penalaran moral makin dipandu oleh rasa keadilan anak ingin menjadi baik untuk memelihara tatanan sosial agresif beralif ke hubungan. 

9. Pada usia 12-15 tahun namun moral mencerminkan peningkatan kesadaran akan keadilan dan pembuat aturan yang kooperatif. 

10. Pada usia udah sampai 20 tahun relativisme um mainkan peran penting dalam penalaran moral. 

11. Pada usia 20-40 tahun penilaian moral bisa menjadi lebih rumit. 

12. Pada usia 40 sampai 65 tahun penilaian moral bisa membeli lebih milih. 

13. Pada usia 65 tahun Implikasi perkembangan sosial dan pribadi anak dalam KBM di sekolah dasar. 


Pada implikasi dalam KBM, perkembangan pribadi dan sosial sangat diperlukan dalam belajar. Anak kadang memerlukan teman untuk membantu proses belajar, tapi anak bisa melakukannya sendiri atau mandiri. Krisis identitas gender dalam perkembangan moral anak sekolah dasar, yaitu guru sebaiknya mengajarkan murid mengenai identitas gender supaya mengontrol atau perilaku mereka sesuai dengan Winnernya. Sebenarnya bukan hanya guru saja tetapi orang tua juga memiliki peranan yang sangat penting. Permasalahan serta solusi perkembangan pada anak SD; 

1. Hilangnya kejujuran Ktika anak sudah terbiasa bersikap bohong itu akan membuang anak menjadi pribadi yang pembohong dan akan ketakutan ketika bersikap jujur. Masalah ini sering terjadi di sekolah ataupun di tempat lainnya, misalnya ketika sedang ujian ada siswa yang mencontek atau bakal bekerjasama dengan temannya. Solusi atau untuk mengatasinya yaitu dengan mengajarkan anak untuk lebih percaya diri akan jawabannya. Mengajarkan anak untuk bersikap jujur. Caranya cukup Jangan memarahinya, karena jika anak dimarahi maka ia akan takut ketika berbicara jujur dan memilih untuk penuh bicara bohong.

 2. Hilangnya rasa tanggung jawab Guru diharuskan untuk membimbing anak didiknya dan mengajarkan anaknya untuk memiliki rasa tanggungjawab. Misalnya ketika anak diberikan Tugas atau pekerjaan rumah, ada saja siswa yang tidak mengerjakan tugasnya, hal ini sama saja bahwa siswa itu tidak memiliki rasa tanggungjawab. Solusi dari hilangnya rasa tanggung jawab yaitu mengajarkan anak untuk bersikap tanggungjawab. Hal tekecil yang bisa guru lakukan yaitu ketika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas siswa diminta untuk maju kedepan dan mengerjakan soal yang akan diberikan oleh gurunya. 

3. Rendahnya disiplin Misalnya, masih saja ada siswa yang tidak tepat waktu untuk datang ke sekolah. Jika ada siswa yang sedang terlambat ke sekolah sebaiknya guru dan kepala sekolah bersikap tegas jika guru dan kepala sekolah tidak bersifat tegas, akan membuat siswa tersebut menjadi terbiasa dan mampu datang denganwaktu yang tidak tepat. 

4. Kurang bisa bekerjasama Misalnya, kerja kelompok solusinya yaitu membiasakan anak untuk lebih banyak dalam kerja sama. Jangan biarkan siswa tidak aktif ketika kerjasama. 

5. Mengambil hak orang lain Misalnya mencuri. Solusinya yaitu membiasakan anak untuk menerima apa ya dia miliki dan tidak boleh mengambil hak milik orang lain.

Nama : Natasya Bunga Nitara
Npm : 2213053012
Analisis Video 2

Berdasarkan Video tersebut dapat dianalisis yaitu
Tanggung Jawab Saya Dalam Keluarga
1. Mendengar nasehat Ayah
Ayah hidup lebih lama daripada kita. Dia tahu mana satu baik mana satu buruk dalam kehidupan.
2. Membantu ibu
Maksudnya kita harus menjadi anak yang bertanggungjawab dengan membantu ibu. Contohnya menolong ibu membuat bakso, membantu menghidangkan makanan.
3. Membantu menjaga adik
Dengan kira membantu ibu menjaga adik, keluarga kktadijauhkan dari hal-hal yang buruk, yaitu mencegah dari penculikan anak. Karena akhir-akhir ini kita sering mendengar berita tentang penculikan anak.
4. Menemani kakak
Kita seorang adik harus menemani kakak agar kota lebih dekat dengan kakak kita.

Apa itu tanggung jawab?
Kenapa tanggung jawab di penting? Hubungan keluarga menjadi erat. Maksudnya kita akan lebih Harmoni, akan lebih dekat bersama keluarga. Contohnya pada cuti sekolah kita bisa berlibur bersama keluarga, pergi ke rumah paman/bibi, nenek/kakek. Kita sebagai anak haru bertanggungjawab kepada keluarga karena keselamatan keluarga kita terjamin jika Ibu Bapak tidak ada di rumah.