Posts made by Agmelia Fatika Anggraini 2253053021

Nama: Agmelia Fatika Anggraini
Npm: 2253053021
Kelas: 2D

A. Identitas Jurnal
1. Nama jurnal: Jurnal penelitian politik
2. Halaman jurnal: 69-81
3. Tahun terbit: 2019
4. Judul jurnal: Dinamika sosial politik menjelang pemilu serentak 2019
5. Nama penulis jurnal: R. Siti Zuhro
6. Kata kunci jurnal: Pendalaman Demokrasi, Pemilu Presiden, Politisasi Identitas, Pemerintahan Efektif, Membangun
Kepercayaan.
7. Volume: Vol 16
8. Nomor: 01

B. Isi Jurnal
Abstrak
Dinamika sosial politik menjelang pemilu serentak 2019 di Indonesia adalah topik yang sangat menarik dan penting untuk dianalisis karena pemilu serentak tersebut merupakan salah satu pemilu terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Indonesia. Pemilu serentak tersebut melibatkan pemilihan presiden, anggota parlemen, dan anggota dewan provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pembahasan
Penelitian politik yang menganalisis dinamika politik sosial menjelang pemilu serentak 2019 di Indonesia dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi preferensi pemilih dan perilaku politik di Indonesia. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana partai politik dan kandidat mengelola kampanye mereka dan bagaimana media massa memainkan peran dalam pemilu tersebut.
Beberapa topik yang dapat dianalisis dalam penelitian politik ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi pemilih dan perilaku politik di Indonesia, termasuk faktor sosial, ekonomi, dan politik. Peran media sosial dalam kampanye politik dan pengaruhnya terhadap preferensi pemilih. Strategi kampanye yang digunakan oleh partai politik dan kandidat dalam pemilihan umum serentak 2019 di Indonesia. Pengaruh isu-isu sosial dan ekonomi terhadap preferensi pemilih. Dampak dari kebijakan pemerintah terhadap preferensi pemilih.
Hasil penelitian politik tentang dinamika politik sosial menjelang pemilu serentak 2019 di Indonesia dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi partai politik dan kandidat dalam mengelola kampanye mereka, serta bagi pemerintah dan lembaga-lembaga terkait dalam mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan umum yang demokratis dan transparan. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan wawasan bagi masyarakat umum tentang dinamika politik di Indonesia dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi politik.

Kesimpulan
Meskipun Indonesia telah berhasil melaksanakan pemilu yang aman dan damai, pemilu serentak 2019 yang kompleks dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan hasil yang dipersoalkan menjadi pelajaran berharga. Pemilu yang berkualitas memerlukan partai politik dan persekutuan partai politik yang berkualitas juga, karena pemilu tidak hanya tentang suksesi kepemimpinan yang aspiratif, adil, dan damai, tetapi juga menjadi taruhan bagi ketahanan sosial rakyat dan eksistensi NKRI. Tantangan yang dihadapi dalam menjalani pemilu serentak tahun 2019 membuat konsolidasi demokrasi yang berkualitas sulit diungkap. Nilai-nilai demokrasi dalam pilpres juga tidak cukup ditekankan. Indonesia, sebagai negara demokrasi nomor 4 terbesar di dunia, tampaknya belum dapat menunjukkan dirinya sebagai negara yang menjalankan demokrasi substantif.
Nama: Agmelia Fatika Anggraini
Npm: 2253053021
Kelas: 2D
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan politik berada di tangan rakyat melalui pemilihan umum dan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan politik. Memang benar bahwa demokrasi sering kali bisa menjadi gaduh dan konflik muncul di antara kelompok yang berbeda. Namun, banyak negara memilih menganut demokrasi karena ada beberapa alasan kuat yang membuatnya lebih disukai daripada bentuk pemerintahan lainnya. Berikut beberapa analisis yang mungkin dapat membantu menjelaskan mengapa demokrasi tetap bertahan dan dianut banyak negara:
Perlindungan Hak Asasi Manusia: Sistem demokrasi menjamin hak asasi manusia dan kebebasan individu yang lain, seperti kebebasan berbicara dan kebebasan pribadi. Dalam sistem demokrasi, tidak ada satu pun individu atau kelompok yang berkuasa atas kehidupan atau kebebasan individu lainnya. Oleh karena itu, demokrasi dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang paling adil dan membela hak asasi manusia.
Stabilitas: Demokrasi cenderung menghasilkan pemerintahan yang stabil dan dapat diandalkan. Karena pemimpin dipilih melalui pemilihan umum, dan karena ada batas waktu untuk masa jabatan mereka, pemerintah dapat diubah secara damai dan tanpa kekerasan jika warga merasa pemimpin tidak efektif atau korup. Ini membantu menjaga stabilitas dan keamanan di dalam negara.
Secara keseluruhan, meskipun demokrasi sering kali tidak sempurna dan berpotensi menimbulkan konflik, nilai jangka panjang yang diperoleh dari sistem demokrasi dapat membantu menjelaskan mengapa banyak negara memilih menganut demokrasi.